7 'Pink Film' Jepang Disisipi Adegan Romantis Erotis untuk Tontonan Dewasa

WARTAKOTALIVE.COM - Pink Film atau film Jepang dengan bumbu erotis sudah diproduksi sejak lama. 

Studio independen yang merilis film berwarna pink antara lain OP Eiga, Shintōhō Eiga, Kokuei dan Xces.

Ungkapan 'film merah muda atau pink film' mulai digunakan setelah perusahaan besar Toei mulai mengiklankan beberapa filmnya sebagai 'porno' pada tahun 1971 dan perusahaan besar lainnya Nikkatsu beralih hanya memproduksi film Porno Romawi pada akhir tahun itu

Salah satu produksi Film Jepang dengan adegan romantis erotis diproduksi Nikkatsu Roman Porno.

Film Nikkatsu Roman Porno adalah serangkaian film pornografi softcore Jepang yang diproduksi oleh studio film Nikkatsu dari bulan November 1971 hingga Mei 1988.

 Kata dalam bahasa Jepang roman bisa dibilang mengacu pada kata Perancis roman, yang berarti "novel" (karya fiksi), atau merupakan singkatan dari frasa "pornografi romantis".

Baca juga: 5 Film Jepang Terpopuler di 10 Negara Termasuk Indonesia, Wajib Ditonton

Berikut ini beberapa judul pink film yang dikutip Wartakotalive.com dari imdb.com : 

Go, Go Second Time Virgin (1969)

Setelah diperkosa di atap yang tidak diketahui, gadis berusia tujuh belas tahun Poppo bertemu dengan seorang anak laki-laki misterius, dan keduanya berbagi trauma dan ketakutan seksual mereka, dengan konsekuensi yang fatal.

Apartment Wife: Affair In the Afternoon (1971)

Sinopsis film jepang erotis ini menceritakan seorang ibu rumah tangga kelas pekerja tidak puas secara seksual dengan suaminya, dan mencari kepuasan melalui hubungan di luar nikah.

Perselingkuhannya diketahui oleh seorang perempuan pemilik rumah bordil yang kemudian memeras perempuan tersebut ke dalam prostitusi.

Pemain: Kazuko Shirakawa, Tatsuya Hamaguchi

Baca juga: Rekomendasi 10 Film Jepang Romantis Bikin Deg-degan dengan Rating Tinggi

Terrifying Girls' High School (1973)

Sinopsis film Jepang Tiga siswa baru di sekolah perempuan yang sangat ketat harus berhadapan dengan administrasi sekolah yang represif, brigade disiplin siswa yang sadis dan kejam, serta politisi korup atas pembunuhan/bunuh diri salah satu teman mereka.