Investasi

Pj Bupati Bekasi Bangga, Realisasi Investasi Capai Rp 71,8 Triliun, Jauh Lampaui Target 2024

Pj Bupati Bekasi Dedy Supriadi senang melihat angka investasi di wilayahnya, mencapai target bahkan jauh malampaui. Sementara daerah lain sulit.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Muhammad Azzam
INVESTASI LAMPAUI TARGET - Bupati Bekasi Dedy Supriyadi saat rapat. Dia mengungkapkan angka investasi di wilayahnya pada 2024 sungguh luar biasa, lampaui target yakni Rp 71,8 triliun. 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Kabupaten Bekasi kembali mencatatkan realisasi investasi tertinggi di Jawa Barat dengan nilai mencapai Rp71,8 triliun sepanjang tahun 2024.

Angka ini menyumbang sekitar 28,6 persen dari total investasi di Jawa Barat dan melampaui target yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 64 triliun pada tahun 2024.

Penjabat Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, menyampaikan bahwa capaian tersebut menunjukkan kepercayaan investor terhadap Kabupaten Bekasi sebagai lokasi investasi yang kondusif dan menguntungkan.

“Kita masih tertinggi di Jabar, masih di atas angka Kabupaten Karawang,” ujarnya di Cikarang, Selasa (10/2/2025).

Baca juga: Maksimalkan Potensi Investasi dengan Premier Plan Assurance dari Allianz Life dan HSBC Indonesia

Dalam upaya menjaga iklim investasi, Pemkab Bekasi telah mengesahkan
Peraturan Daerah tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi pada akhir 2024.

Aturan ini bertujuan untuk memberikan kepastian hukum dan kemudahan bagi investor dalam menanamkan modalnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bekasi, Juanda Rahmat, merinci bahwa dari total investasi 2024, Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp50,62 triliun atau 70,47 persen.

Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp21,21 triliun atau 29,53 persen. Sektor usaha dengan investasi terbesar meliputi Jasa Lainnya Rp15,57 triliun, Industri Logam Mesin dan Elektronika (Rp9,9 triliun), Industri Kendaraan Bermotor dan Alat Transportasi Rp7,79 triliun, serta Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi Rp6 triliun.

Baca juga: Banyak Startup Investasi Bertumbangan, OJK Diminta Menjalankan Fungsi Pengawasan

Dari sisi negara asal investasi, Singapura menjadi penyumbang terbesar dengan Rp13,34 triliun, diikuti Jepang Rp12,46 triliun, Belanda Rp4,63 triliun, dan Korea Selatan Rp4,34 triliun.

Selain itu, Kabupaten Bekasi juga menjadi daerah dengan serapan tenaga kerja tertinggi di Jawa Barat, mencapai 63.148 pekerja.

Rinciannya, PMDN menyerap 35.137 pekerja 55,64 persen dan PMA menyerap 28.011 pekerja 44,36 persen.

Lima sektor usaha dengan serapan tenaga kerja terbesar adalah Industri Kendaraan Bermotor dan Alat Transportasi 9.000 pekerja, Industri Logam Mesin dan Elektronika 8.000 pekerja, Perdagangan dan Reparasi 6.000 pekerja, Industri Mineral Non Logam 6.000 pekerja, serta Jasa Lainnya 6.000 pekerja.

Juanda menambahkan bahwa tren investasi di Kabupaten Bekasi terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.

“Pada 2021 realisasi investasi tercatat Rp43,2 triliun, naik menjadi Rp47 triliun pada 2022, kemudian Rp61,2 triliun di 2023, dan mencapai Rp71,8 triliun pada 2024,” pungkasnya. 

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved