Berita Jakarta

Teguh Setyabudi Tinjau Pangkalan Gas 3 Kg, Akui Ada yang Jual Lebih Tinggi dari HET

Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi meninjau pangkalan LPG 3 kilogram di Jalan Kerja Bhakti Nomor 16 RT 05/09, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti
JUAL LEBIH MAHAL - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi meninjau pangkalan gas LPG 3 kilogram (Kg) di Jalan Kerja Bhakti Nomor 16 RT 05/09, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (7/2/2025). Teguh mengakui masih ada pangkalan yang menjual LPG 3 kg lebih tinggi dari HET yang telah ditetapkan. 

WARTAKOTALIVE.COM KRAMAT JATI — Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi meninjau pangkalan LPG 3 kilogram (Kg) di Jalan Kerja Bhakti Nomor 16 RT 05/09, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (7/2/2025).

Pantauan Wartakotalive.com di lokasi, Teguh nampak mengenakan pakaian khas Betawi dan peci hitam.

Ia datang ke Pangkalan LPG Hj Nurjanah. Di pangkalan tersebut tak terlihat antrean warga.

Namun, ada beberapa warga yang nampak tengah membeli gas di pangkalan itu. 

Para warga membeli gas sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kg yang dijual sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 4 Tahun 2015 Tentang LPG Gas Tabung 3 Kilogram di Tingkat Pangkalan, yakni Rp16.000.

“Kalau di Kramat Jati tadi yang barusan kita lihat HET-nya Rp16.000 dijual Rp16.000 juga," jelas Teguh di lokasi, Jumat (7/2/2025).

Menurutnya, sejumlah pangkalan memang ditemukan masih menjual LPG 3 kg lebih tinggi dari HET yang telah ditetapkan.

Baca juga: Gas Elpiji 3 KG Sulit Didapat, Cerita Mantoyo Pengusaha Warteg yang Kini Memasak Pakai Kayu Bakar

Tetapi, Teguh tak merinci pangkalan di wilayah mana saja yang dimaksud.

"Tapi juga kami pantau di beberapa wilayah memang ada kisaran Rp16.000 sampai Rp19.000 seperti itu," ucap Teguh.

Pihaknya, kata dia, mengaku telah meminta jajarannya untuk melakukan pemantauan secara berkala di pangkalan-pangkalan resmi LPG.

"Kami sudah memantau dan kami sudah meminta kepada seluruh perangkat wilayah didukung oleh perangkat daerah, OPD-OPD karena kan sudah dipetakan ada memang yang tidak terjadi antrian sama sekali, ada yang stoknya masih memadai, ada yang stoknya masih terbatas," jelas Teguh.

Dia menuturkan, di Jakarta juga ada pangkalan yang didapati pasokan gasnya kosong. 

Sehingga, perangkat daerah yang melakukan monitoring juga diinstruksikan untuk melakukan laporan sedini mungkin.(m27)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved