Kelangkaan Elpiji
Henry Indraguna Dukung Instruksi Prabowo Aktifkan Kembali Pengecer Elpiji 3 Kg
Politisi Golkar Henry Indraguna Dukung Instruksi Prabowo Aktifkan Kembali Pengecer Elpiji 3 Kg
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- DPR dan Pemerintah sudah berkoordinasi terkait aspirasi publik soal kelangkaan elpiji 3 kg yang sempat terjadi.
Hasilnya, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk mengaktifkan kembali pengecer gas melon atau elpiji 3 Kg.
"Presiden Prabowo telah menginstruksikan kepada Menteri ESDM untuk mengaktifkan kembali pengecer berjualan Gas LPG 3 Kg, sambil menertibkan pengecer jadi agen sub pangkalan secara parsial," ujar Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengungkap hasil komunikasi DPR dan Pemerintah kepada wartawan, Selasa (4/2/2025).
Baca juga: Elpiji 3 Kg Langka, Polri Tak Temukan Penimbunan di Jabodetabek dan Banten
Presiden Prabowo memerintahkan agar kementerian memastikan pengecer tidak menjual harga mahal ke masyarakat. Dia juga mengingatkan agar pengecer tertib.
"Kemudian memproses administrasi dan lain-lain, agar pengecer sebagai agen sub pangkalan harga LPG yang akan dijual ke masyarakat tidak terlalu mahal," katanya.
Politisi Golkar Dapil V Jateng daerah pemilihan Solo, Boyolali, Klaten dan Sukoharjo, Prof Henry Indraguna mendukung kebijakan Presiden Prabowo yang akhirnya memperbolehkan kembali pengecer berjualan gas 3 Kg.
"Kita harus mendukung program Asta Cita Presiden, dimana suatu kebijakan tidak boleh membuat masyarakat menderita. Kita bantu rakyat agar mudah memperoleh gas 3 kg, dengan cara pengecer gas 3 kg dapat kembali beroperasi dengan berganti nama menjadi sub-pangkalan," terang Henry Indraguna melalui keterangan tertulis, Selasa (4/2/2025).
Menurut Henry, suatu kebijakan baru memang harus disosialisasikan seluasnya kepada masyarakat, agar ada koordinasi yang matang sebelum aturan diberlakukan tidak menimbulkan kebingungan di masyarakat.
"Saya mendukung agar pemerintah membenahi pengawasan penjualan gas 3 kg bersubsidi, dan pengecer dapat kembali menjual gas LPG 3 kg," tutur Henry.
Henry sebelumnya melihat dimana-mana rakyat harus antre panjang untuk memperoleh gas 3 kg.
"Pengecer akan dijadikan sub daripada pangkalan, sehingga dengan aturan-aturan yang ada nanti akan menertibkan harga supaya tidak mahal di masyarakat," paparnya.
Baca juga: Empat Hari Kosong, Lela Pengecer Gas Melon di Karawang Akhirnya Dapat, Ini Caranya
Bahkan di Tangerang ada seorang wanita lanjut usia bernama Yonih (63) meninggal dunia usai kelelahan mengantre pembelian gas bersubsidi 3 kg di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (3/2/2025).
Diduga Yonih meninggal dunia karena kelelahan, usai mengantre panjang sejak pagi di salah satu pangkalan tak jauh dari rumahnya di Jalan Beringin, RT01 RW07, Pamulang Barat, Pamulang.
Antrean yang mengular panjang membuat fisik Yonih kelelahan.
Di tengah jalan pulang, Yonih jatuh pingsan hingga mendapat pertolongan warga sekitar. Yonih sempat dibawa ke rumah sakit, namun nahas Yonih dinyatakan meninggal dunia.
Kelangkaan tabung gas bersubsidi itu dipicu larangan pemerintah terhadap pengecer untuk menjual isi ulang gas 3 kilogram.
Gas melon itu hanya bisa diperoleh di pangkalan resmi.
Hal demikian membuat antrean panjang di setiap pangkalan tabung gas.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp
Beli Elpiji 3 Kg Pakai QRIS akan Dikaji, Tidak Semua Masyarakat Punya M-Banking |
![]() |
---|
Bahlil Blak-blakan Subsidi Negara Rp 26 triliun Berpotensi Tak Tepat Sasaran dari Gas Melon |
![]() |
---|
Pedagang Keluhkan Susahnya Cari Gas LPG 3 Kg meski Prabowo Sudah Turun Tangan: Stok Pada Kosong |
![]() |
---|
100 Tabung LPG 3 Kg Tiba di Pangkalan, Pengecer di Jakarta Timur Belum Dapat Kiriman |
![]() |
---|
Disidak Gibran, Pemilik Pangkalan Elpiji 3 Kg di Jaksel Ini Ajukan Permintaan ke Wapres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.