Berita Jakarta

Sembrani dan Argo Bromo Anggrek Dipastikan Terlambat Imbas Longsor di Grobogan, Begini Kondisinya

KA Sembrani dan Argo Bromo Anggrek Dipastikan Terlambat Imbas Banjir dan Longsor di Kabupaten Grobogan, Begini Kondisinya

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Longsor di petak jalan antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada Selasa (21/1/2025). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta meminta maaf atas keterlambatan kedatangan Kereta Api Sembrani dan Argo Bromo Anggrek dari Surabaya Pasar Turi.

 

Pasalnya, keterlambatan tersebut dikarenakan adanya pengalihan pola perjalanan kereta api akibat banjir yang terjadi di petak jalan antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. 

 

"PT KAI Daop 1 Jakarta meminta maaf kepada pelanggan atas keterlambatan kedatangan di stasiun Gambir untuk KA Sembrani dan KA Argo Bromo Anggrek," kata Ixfan, Selasa (21/1/2025).

Longsor di petak jalan antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati 2.
Longsor di petak jalan antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada Selasa (21/1/2025).

Lebih lanjut, kata Ixfan, berdasarkan pantauan pukul 15.00 wib keterlambatan kedatangan di stasiun Gambir 2 KA tersebut kurang lebih 2 jam, untuk KA Sembrani dengan nomor KA 61 memutar via Gambrengan - Gundi - Brumbung - Semarang Tawang Bank Jateng dan melanjutkan perjalanan ke stasiun Gambir.

 

"Sedangkan untuk KA Argo Bromo Anggrek dengan nomor KA 1 memutar lewat Surabaya Gubeng, Kertosono, Gundih, Semarang Tawang lanjut ke stasiun Gambir," ujar Ixfan.

 

Ixfan menyampaikan, keberangkatan dari stasiun Gambir maupun dari stasiun Pasarsenen tidak mengalami perubahan.

 

"Keberangkatan dari Daop 1 Jakarta tidak mengalami keterlambatan atau perubahan, semua perjalanan keberangkatan kereta api tepat waktu baik yang dari stasiun Gambir dan Pasarsenen," katanya.

 

Untuk menangani kondisi ini, KAI telah mengerahkan puluhan petugas di lapangan yang dilengkapi dengan alat berat, material batu kricak, dan perlengkapan lainnya. Penanganan difokuskan pada pengalihan luapan air serta pembersihan sampah yang terbawa banjir, yang berpotensi menghambat operasional jalur kereta api. 

 

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved