Berita Jakarta

Meski Didukung, Pramono Anung-Rano Karno Diminta Bangun Sistem Pengawasan Sarapan Gratis

Meski didukung DPRD DKI Jakarta, pasangan Pramono Anung-Rano Karno (Doel) diminta untuk membuat sistem pengawasan terhadap program sarapan gratis.

WartaKota/Fitriyandi Al Fajri
Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo mendukung sepenuhnya gagasan sarapan pagi gratis Pramono Anung-Rano Karno yang akan dimulai dari wilayah padat penduduk dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Meski didukung DPRD DKI Jakarta, tapi Pramono Anung-Rano Karno (Doel) diminta membuat sistem pengawasan terhadap program sarapan gratis.

Diketahui, pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2025-2030, Pram-Doel menjanjikan program sarapan gratis bagi warga Jakarta.

Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo mendukung sepenuhnya gagasan sarapan pagi Gratis akan dimulai dari wilayah padat penduduk dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Kata dia, kalangan masyarakat ini yang harus menjadi prioritas awal kemudian akan dilanjutkan untuk seluruh pelajar di Jakarta.

"Kami juga mengingatkan untuk membangun sistem pengawasan yang komprehensif dan berkesinambungan dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait dalam program sarapan gratis ini," ujar Rio dari keterangannya pada Senin (20/1/2025).

Rio berpesan kepada Pram-Doel agar membuat simulasi pelaksanaannya, sekaligus beberapa menu makanan.

Baca juga: Anggota DPRD DKJ Kenneth Sebut Sarapan Gratis Gubernur Pramono Sejalan dengan Doa Presiden Prabowo

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta menyarankan, menu yang disajikan bisa mengutamakan masakan khas nusantara, khususnya Betawi yang tentunya memenuhi unsur gizi yang seimbang.

"Sebagai informasi bahwa menurut para ahli kedokteran dan gizi anak menyebutkan, bahwa menerapkan kebiasaan sarapan pada anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan otaknya. Ketika sarapan, makanan yang disantap di pagi hari akan diserap dan diubah menjadi sumber energi untuk mendukung kinerja otaknya," jelas Rio.

"Jika anak jarang sarapan, kemungkinan terhambatnya perkembangan dan kinerja otak dapat meningkat. Anak akan sulit menjaga konsentrasi dan memiliki daya ingat yang buruk. Akibatnya, dia tidak bisa menangkap pelajaran dengan baik," lanjutnya.

Menurut dia, Fraksi PDI Perjuangan sangat menyambut positif atas program sarapan gratis karena merupakan langkah yang tepat untuk membantu para siswa dan orang tua siswa dalam memenuhi kebutuhan gizi dan mengurangi beban biaya personal pendidikan.

Kata dia, memilih program sarapan untuk seluruh pelajar di Jakarta juga mendapatkan sambutan yang sangat antusias dari berbagai kalangan.

"Ditambah Jakarta dianggap memiliki kemampuan anggaran untuk dialokasikan kepada Dedicated Program (program unggulan) seperti program sarapan gratis ini, seperti diketahui APBD Jakarta tahun 2025 sebesar Rp 91, 34 Triliun belum lagi Jika dielaborasi dengan potensi Corporate Social Responsibility (CSR)," ungkap Rio.

Dia menambahkan, program ini adalah bagian dari pendukung program makan bergizi gratis (MBG) milik Presiden RI Prabowo Subianto.

Karena itu, bisa dipastikan tidak ada tumpang tindih program karena pemerintahan Pram-Doel menggunakan metode yang berbeda dengang MBG karena mengutamakan kemandirian sekolah.

"Pemprov Jakarta akan memberikan subsidi kepada Sekolah-Sekolah, dan nanti sekolahpun akan diminta untuk bekerjasama dan melibatkan unsur dalam ruang lingkup Sekolah dan sekitarnya baik itu UMKM di sekitar sekolah, kantin sekolah, maupun komite sekolah," pungkasnya. (faf)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved