Makna Motif Batik Jokowi dan Sultan HB X yang Jadi Sorotan Netizen Saat Pertemuan Keduanya
Makna Motif Batik Jokowi dan Sri Sultan HB X yang Jadi Sorotan Netizen Saat Pertemuan Keduanya
WARTAKOTALIVECOM, Jakarta – Motif baju batik yang dikenakan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menjadi perhatian masyarakat.
Dimana pada Rabu (15/1/2025), Jokowi menyambangi Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X, di Keraton Kilen, Yogyakarta.
Pertemuan tertutup yang berlangsung selama 1,5 jam itu, membuat publik bertanya-tanya mengenai maksud dan tujuannya.
Bukan hanya isi perbincangan, motif batik yang dikenakan Jokowi dan Sultan HB X pun juga menjadi perhatian netizen.
Pada akun media sosial X @Sant***, misalnya, dimana ia mencuitkan pertanyaan tentang makna motif batik keduanya yang mungkin menyiratkan sebuah pesan tertentu.
"Yang paham tolong jelaskan dong apa arti motif batik yang dipakai oleh keduanya ini.
Karena kebetulan keduanya orang Jawa tulen...siapa tau masing-masing sambil memberikan 'pesan' dengan motif batik yang dipakainya tsb," tulisnya, Kamis (16/1/2025).
Dari pertanyaan itu, beberapa netizenn pun menjawab, dengan memberikan penjelasan bahwa Jokowi mengenakan batik motif Naga, sedangkan Sultan HB X berbatik abstrak.
Ada pula yang menyebut Presiden ke-7 itu menggunakan motif Ular Antaboga. Lantas, bagaimana makna motif batik Jokowi dan Sultan HB X?
Disisi lain shli batik dan pakar bidang ilmu tekstil tradisi Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Prof Sarwono mengaku tidak mengetahui jelas motif yang dikenakan Jokowi maupun Sri Sultan.
Namun, dia mengatakan, kain batik yang dikenakan Jokowi mengandung gambar naga yang identik dengan makna raja atau pemimpin.
"Dalam motif batik klasik ada motif yang namanya Semen Naga Raja. Kalau motif tersebut memiliki arti raja, pemimpin, sedangkan semen asal kata dari persemaian (semi dalam bahasa Jawa) sebagai simbol wong cilik atau rakyat," jelasny
Seperti yang dilansir dari Kompas.com pada Jumat (17/1/2025).
Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) UNS ini menjelaskan, dalam motif batik klasik, tidak ada istilah "Antaboga", meskipun dalam pewayangan Jawa ada tokoh raja ular yang bernama Antaboga.
Dikisahkan, Antaboga mempunyai anak perempuan berwujud manusia bernama Nagagini, yang kemudian dinikahi salah satu tokoh Pandawa, Werkudara.
Dari pernikahan keduanya, lahir seorang anak laki-laki yang diberi nama Anantareja atau Antareja.
Oleh karenanya, bukan Antaboga, dia menduga Jokowi mengenakan batik motif klasik Semen Naga Raja yang dikaitkan dengan sosok pemimpin dan rakyat.
Motif Naga sendiri hampir selalu dihubungkan dengan sosok raja. Meski demikian, dalam budaya China yang memengaruhi motif batik pesisir, motif Naga atau Liong tidak selalu berkaitan dengan raja.
Makna motif Naga ini bergantung pada warnanya, misalnya merah pertanda keberuntungan, kuning sebagai lambang kekuasaan, hitam tanda kejahatan atau balas dendam, dan putih yang menjadi lambang kemurnian.
Sama halnya dengan Sultan HB X juga mengenakan modifikasi batik klasik dalam pertemuan bersama Jokowi.
Menurut Sarwono, yang membedakan adalah batik yang dikenakan Sultan HB X merupakan hasil modifikasi motif Parang, terlihat dari pola berbentuk miring, dan motif tumbuhan yang dominan dengan bentuk daun.
"Motif Parang dalam tradisi upacara adat keraton yang boleh menggunakan raja dan putra/putri raja," papar Sarwono.
Dia menambahkan, motif Parang memiliki pengertian bahwa seorang raja harus kuat dalam menghadapi berbagai masalah, seperti halnya karang di tengah ombak laut.
Sementara, arti dari motif tumbuhan yang tampak abstrak pada kain batik Sultan HB X berbeda-beda, tergantung pembuatnya.
"Cuma makna simbol bentuk tumbuhannya yang tahu adalah perancangnya," kata Sarwono.
Selain motif, warna batik klasik juga bisa memiliki makna tersendiri yang berkaitan dengan sifat manusia.
Sarwono mencontohkan, warna putih identik dengan sifat suci, sedangkan kuning artinya suka menonjolkan diri atau pamer.
Pada batik klasik, ada juga warna merah atau soga (coklat) yang menandakan amarah, serta hitam yang melambangkan watak serakah tetapi bisa bersifat bijak jika mampu dikendalikan.
"Manusia memiliki empat sifat tersebut tapi biasanya yang menonjol salah satu sifat," terangnya.
| Foto-Foto PROJO Matangkan Strategi Politik Jelang Kongres III |
|
|---|
| KPK Usut Dugaan Kereta Cepat Whoosh, Budi Arie: Silakan Kalau Ditemukan Pelanggaran Hukum |
|
|---|
| Jokowi dan Prabowo Dijadwalkan Hadiri Kongres Relawan Projo di Hotel Sahid Jakarta Awal November Ini |
|
|---|
| Purbaya Sebut Pernyataan Jokowi Soal Whoosh Ada Benarnya Juga Sedikit |
|
|---|
| Hampir Jadi, Ini Rencana Jokowi untuk Rumah Pensiunnya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.