KCIC Mohon Maaf Usai Admin X-nya Komentar Dengan Kalimat Kasar Setelah  STY

KCIC Mohon Maaf Usai Admin X-nya Komentar Dengan Kalimat Kasar Setelah  Shin Tae-yong

Editor: Joanita Ary
KCIC via Kompas.com
KCIC Mohon Maaf Usai Admin X-nya Komentar Dengan Kalimat Kasar Setelah STY 

WARTAKOTALIVECOM, Jakarta --  PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan permohonan maaf usai memberikan klarifikasi atas kegaduhan yang ditimbulkan oleh cuitan admin X KCIC yang mengomentari soal calon pengganti pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY).

Admin X KCIC menuliskan kata-kata yang tidak pantas merespons unggahan seorang jurnalis sepakbola yang terkenal terkait calon pengganti pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY).

"Perihal comment dengan text yang kurang pantas pada akun resmi di aplikasi X PT KCIC - Whoosh dengan ini, management PT KCIC menyatakan permohonan maaf atas kelalaian admin pengelolaan sosial media," tulis Manajemen KCIC melalui akun X @KeretaCepatID dikutip Selasa (7/1/2025).

Manajemen memastikan admin X yang bersangkutan akan diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Namun, tidak disebutkan sanksi apa yang akan diberikan terhadap admin yang bersangkutan.

"Saat ini comment tersebut sudah dihapus dari akun resmi PT KCIC. Atas kejadian tersebut KCIC admin terkait akan diberikan sanksi sesuai aturan perusahaan," sebut perusahaan.

Seperti dilansir dari Kompas.com lebih lanjut, General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa enggan menginformasikan lebih lanjut terkait sanksi yang di maksud.

Dia hanya membalas pesan WhatsApp dengan mengirimkan link unggahan permintaan maaf melalui akun X.

Kemudian pada Senin memastikan bahwa mereka telah mengakhiri ikatan kerja dengan pelatih tim nasional Indonesia asal Korea Selatan, Shin Tae-yong.

Dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, kemudian menyebut bahwa kandidat pengganti Pelatih Shin merupakan arsitek tim asal Eropa, khususnya Belanda.

Erick pun mengonfirmasi bahwa salah satu kandidat pelatih itu merupakan mantan penyerang timnas Belanda, Patrick Kluivert.

Keberadaan pelatih asal Belanda dinilai beberapa pihak akan sangat membantu penerapan sistem permainan dan taktik di lapangan.

Pasalnya, para pemain diaspora Indonesia dibesarkan dalam budaya Belanda, sehingga masalah bahasa tidak akan menjadi masalah dengan mereka.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved