Kisah Inspiratif

Genap Berusia 48 Tahun, Ini Profil Haji Isam, Tukang Ojek Naik Haji yang Kini Jadi Crazy Rich Kalsel

Genap Berusia 48 Tahun, Ini Profil Haji Isam, Berawal dari Tukang Ojek dan Operator Alat Berat, Sukses Jadi Pengusaha

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto meninjau langsung proyek cetak sawah satu juta hektar yang digarap Andi Samsudin Arsyad atau Haji Isam di Wanam, Provinsi Papua Selatan pada Minggu (3/11/2024). Dalam kunjungannya, Presiden didampingi Menteri Pertahanan Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofik, Kepala BIN Letnan Jenderal TNI (Purn) Muhammad Herindra, M.A., M.Sc., dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.  

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pengusaha sukses, H Andi Syamsuddin Arsyad atau akrab disapa Haji Isam genap berusia 48 tahun pada 1 Januari 2025.

Haji Isam lahir di Batulicin, Kalimantan Selatan, 1 Januari 1977.

Ayah Haji Isam berasal dari etnis Bugis di sebuah desa di Bone, Sulawesi Selatan. Ibunya berasal dari Banjar, Kalimantan Selatan.

Seperti banyak kisah from zero to hero, Haji Isam memulai usahanya dari nol, dimulai dari menjadi tukang ojek dan operator alat berat hingga bisa membangun gurita bisnis seperti saat ini. 

Dikutip dari Antara, meski telah dikenal sebagai crazy rich asal Batulicin Kalsel, faktanya Haji Isam muda memulai bisnis dari bawah,

Perjalanannya bisnisnya diawali perkenalannya dengan penambang batu bara bernama Johan Maulana, pengusaha Tionghoa Surabaya. 

Sejak 2001 dia ikut Johan Maulana dan belajar cara mengelola pertambangan.

Setelah belajar dua tahun dari Johan, Haji Isam memulai langkah pentingnya di bisnis batu bara yang kemudian mengubah hidupnya.

“Tahun 2003, Pak Johan meminjami saya modal untuk menyewa alat berat tambang,” kata Haji Isam.

Berkat kesempatan berharga itu, Haji Isam mulai terjun ke bisnis tambang sebagai dirinya sendiri dengan menjadi kontraktor pelaksana PT Arutmin Indonesia yang merupakan anak usaha PT Bumi Resources Tbk milik keluarga Bakrie.

Selanjutnya pada 2004, Haji Isam memulai bisnis dengan bendera kecil CV Jonlin Baratama, sebagai kontraktor. Setahun kemudian seiring pertumbuhan perusahaan, berdirilah PT Jhonlin Baratama.

Seiring perjalanan waktu, bisnis Haji Isam ternyata terus berkembang. Dia memiliki bisnis transportasi pesawat terbang di bawah PT Jhonlin Air Transport. Sementara di bidang perkapalan, berdiri PT Jhonlin Marine yang mengelola lebih dari 70 kapal tongkang pengangkut batubara.

Kini, 19 tahun kemudian, perusahaan rintisan awal itu telah menjelma menjadi raksasa bernama Jhonlin Group yang sanggup menambang 400 ribu ton batubara setiap bulan dengan omset lebih dari Rp400 miliar per bulan.

Bahkan bisnis Haji Isam telah melebar ke bidang agribisnis, biodiesel, energi, hingga ‘wood pallet’. PT JAR atau Jhonlin Agro Raya, bahkan sejak Agustus 2022 telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai PT Jhonlin Agri Raya Tbk dengan kode emiten JARR.

Paling mutakhir, perusahaannya PT Prima Alam Gemilang meresmikan pabrik pengolahan tebu terbesar di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara dengan produk GulaTa. Pabrik diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dengan nilai capital yang disebut-sebut triliunan rupiah.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved