Berita Jakarta
Hasil Evaluasi Dinkes DKI Positif Setelah Sebar Telur Nyamuk Wolbachia di Meruya Utara Jakarta Barat
Jakarta menjadi lokasi kelima yang dipilih Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengimplementasikan teknologi nyamuk Aedes Aegypti ber-wolbachia.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dua bulan setelah penyebaran perdana telur nyamuk Wolbachia di RW 07 Kembangan Utara, Jakarta Barat, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyampaikan evaluasi positifnya.
Jakarta menjadi lokasi kelima yang dipilih Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengimplementasikan teknologi nyamuk Aedes Aegypti ber-wolbachia.
Sebelumnya, penyebaran nyamuk tersebut sudah dilakukan di sejumlah kota, seperti Bontang, Bandung, Kupang, dan Semarang.
Teknologi nyamuk ini diharapkan dapat menekan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang bisa menyebabkan kematian.
Di Kembangan Utara, penyebaran telur nyamuk wolbachia secara perdana dilakukan Jumat (4/10/2024).
"Sampai saat ini masih berjalan (teknologi nyamuk ber-wolbachia), responnya positif," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitasari di Puskesmas Grogol Peramburan, Jakarta Barat, Selasa (17/12/2024).
Pihaknya akan kembali menerapkan teknologi ini di seluruh Kecamatan Kembangan, dimulai dari Kelurahan Meruya Utara.
"Kami sudah punya roadmap ya sampai akhirnya Juni 2025," jelas Ani Ruspitasari.
Ia menargetkan pada Juli 2025, seluruh kelurahan di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, sudah menerima implementasi teknologi nyamuj ber-wolbachia.
Meski demikian, Ani menuturkan bahwa dampak penerapan teknologi tersebut baru akan bisa dirasakan 2 tahun kemudian.
"Dampaknya secara teori dua tahun, apabila tujuan akhirnya adalah komunitas nyamuk aedes di lingkungan 60 persennya itu adalah nyamuk aedes yang berwolbachia," kata Ani.
"Nah kalau itu sudah tercapai lebih kurang sekitar 2 tahun, lalu dampaknya yang signifikan akan mulai dirasakan," lanjutnya.
Respon Warga
Laras (27), warga RW 07 Kembangan, Jakarta Barat, mengaku, sempat khawatir dan takut kala wilayah tempatnya tinggal terpilih sebagai lokasi penyebaran telur nyamuk wolbachia perdana di Jakarta.
Menurutnya, kekhawatiran itu dirasakan Laras dan keluarganya belum teredukasi soal nyamuk ber-wolbachia yang ternyata membawa bakteri baik.
"Kalau gigit orang ada dampaknya atau tidak, takutnya kayak begitu doang," kata Laras.
"Begitu dijelaskan petugasnya, dan tidak ada efek apapun jika digigit," lanjutnya.
Kini, kekhawatir itu berubah menjadi senang.
Laras sering melihat media sosial dan mengikuti perkembangan efek nyamuk ber-wolbachia yang berdampak positif di Yogyakarta.
Laras berharap efek tersebut juga dirasakannya bersama warga lain di RW 07 Kembangan, Jakarta Barat.
"Ini (penyebaran telur nyamuk wolbachia) bisa mengubah dan menekan nyamuk," ucapnya.
Laras tidak terpilih menjadi orang tua asuh (OTA) nyamuk wolbachia.
Namun, rumah tetangganya di kanan dan kiri menjadi OTA, sehingga ia akan ikut merawat dan merasakan dampak baiknya.
Sepengetahuannya, masa evaluasi terhadap telur nyamuk itu adalah setiap enam bulan sekali.
Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto membenarkan jika mulanya ada sejumlah warga yang menolak teknologi Aedes Aegypti ber-wolbachia.
Namun melalui proses yang panjang, agenda penyebaran itu bisa terlaksana dengan baik.
"Ini bukan proses yang pendek, saya ucapkan terima-kasih ke teman-teman Dinkes DKI Jakarta yang sudah berkolaborasi dengan masyarakat, tokoh agama dan masyarakat," kata Uus Kuswanto.
Uus berharap, teknologi wolbachia ini bisa diterapkan di seluruh RW Kecamatan Kembangan dan wilayah lain di Jakarta Barat.
Total ada 1.185 ember telur nyamuk wolbachia yang dititipkan ke orang tua asuh (OTA) di RW 07 Kembangan Utara.
Dalam satu ember, terdapat 200 telur nyamuk yang akan berkembang biak dan diharapkan bisa kawin dengan Aedes Aegypti untuk menciptakan nyamuk ber-wolbachia penekan DBD. (m40)
nyamuk wolbachia
telur Nyamuk Wolbachia
Wolbachia
nyamuk dengan bakteri Wolbachia
nyamuk berwolbachia
Uus Kuswanto
Pramono Diminta Revisi Pergub KJMU untuk Jangkau Mahasiswa dari Kampus Akreditasi B dan C |
![]() |
---|
Kebutuhan Mendesak, Golkar DKI Jakarta Dukung Pembangunan RS Royal Batavia Cakung |
![]() |
---|
Meninggal Dilindas Rantis Brimob, Cerita Affan Kurniawan Tinggal di Balik Megahnya Gedung Jakarta |
![]() |
---|
BPJS Ketenagakerjaan Mampang Tekankan Pentingnya Perlindungan Jaminan Sosial bagi Siswa Magang |
![]() |
---|
Affan Kurniawan Tulang Punggung Keluarga, Pramono Janji Berikan KJP untuk Adik Almarhum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.