Fokus ke Pendidikan, Begini Rincian Anggaran Pemerintahan Prabowo Subianto Tahun 2025

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memprioritaskan pendidikan dalam penyusunan anggaran tahun 2025.

Editor: Desy Selviany
Sekretariat Presiden
Presiden Prabowo Subianto hadir di rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang digelar di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta pada Senin (9/12/2024) 

WARTAKOTALIVE.COM - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memprioritaskan pendidikan dalam penyusunan anggaran tahun 2025

Anggaran pendidikan menjadi alokasi terbesar dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

Hal itu dijelaskan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers penyerahan DIPA Katalog Elektronik Versi 6 yang digelar Selasa (10/12/2024). 

Sri Mulyani mengatakan bahwa total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk tahun 2025 sebesar Rp 3.621,3 triliun.

Di mana Rp 2.701,4 triliun dialokasikan untuk belanja pemerintah pusat sementara sisanya Rp 919,9 triliun transfer ke daerah (TKD).

Alokasi anggaran terbesar kali ini diberikan ke sektor pendidikan yakni sebesar Rp724,3 triliun. 

“Ini adalah belanja tertinggi fungsi pendidikan di APBN kita,” ucapnya seperti dimuat Youtube Sekretariat Presiden. 

Sementara kesehatan Rp218,5 triliun dan perlindungan sosial mencapai Rp 503,2 triliun.

Kemudian ketahanan pangan Rp144,6 triliun serta program makan bergizi senilai Rp71 triliun dan anggaran dana desa Rp70 triliun.

Presiden Prabowo Subianto juga memprioritaskan sejumlah program dengan rincian pemeriksaan kesehatan gratis Rp3,2 triliun, renovasi sekolah 20 triliun, anggaran sekolah unggulan terintegrasi Rp2 triliun, dan anggaran lumbung pangan nasional Rp15 triliun.  

Baca juga: Tok! Pemerintah Prabowo Subianto Siapkan Rp71 Triliun untuk Makan Siang Gratis 2025

Sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto memimpin sidang perdana Kabinet Merah Putih yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2024). 

Pada kesempatan tersebut, Prabowo meminta jajaran menteri kabinet Merah Putih untuk mengurangi acara-acara yang bersifat seremonial semata dan perjalanan luar negeri yang tidak penting.

"Saya minta kegiatan-kegiatan yang terlalu seremonial, terlalu banyak seminar, terlalu banyak sarasehan, terlalu banyak konferensi, terlalu banyak perjalanan luar negeri, mohon dikurangi," tegas Prabowo di hadapan para menteri.

Ia mengatakan jajaran menteri di Kabinet Merah Putih harus mampu menjadi contoh dan fokus dalam membangun ekonomi kesejahteraan rakyat dengan tidak bekerja seenaknya dan selalu mengutamakan efisiensi.

"Kita harus memberi contoh. Fokus kita adalah pembangunan ekonomi kesejahteraan rakyat. Jangan mengada-ada. Studi banding, belajar Pramuka ke negara lain. Saya minta efisien," lanjut dia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved