Donald Trump Ejek Rezim Bashar al-Assad yang Runtuh, Sebut Dibuang Rusia

Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengomentari runtuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah.

|
Editor: Desy Selviany
Fox News
Pidato kemenangan Donald Trump itu ditayangkan eksklusif oleh media Amerika Serikat Fox News pada Rabu (6/11/2024). 

WARTAKOTALIVE.COM - Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengomentari runtuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah. 

Donald Trump mengejek Bashar al-Assad yang sebelumnya berpihak kepada Rusia

Menurut Trump, runtuhnya rezim Bashar al-Assad membuktikan bahwa Rusia tidak bisa melindungi rezim al-Assad.

Trump menyebut Rusia secara terang-terangan telah membuang Bashar al-Assad.

"Assad telah tiada. Dia telah meninggalkan negaranya. Pelindungnya, Rusia, Rusia, Rusia, yang dipimpin oleh Vladimir Putin, tidak tertarik untuk melindunginya lagi," tulis Trump di Truth Social seperti dimuat reuters. 

Trump pun memberi peringatan kepada Iran yang menurutnya akan senasib dengan Suriah. Menurutnya hal ini sebagai tanda titik kemenangan Israel dan Ukraina.

“Rusia dan Iran berada dalam kondisi lemah saat ini, salah satunya karena Ukraina dan perekonomian yang buruk, dan yang lainnya karena Israel dan keberhasilan perjuangannya.” lanjutnya.

Sementara itu Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan, Presiden Suriah Bashar al-Assad telah meninggalkan jabatannya dan meninggalkan negaranya setelah memberi perintah agar dilakukan serah terima kekuasaan secara damai.

Namun Kementerian tersebut tidak mengatakan di mana Assad berada sekarang dan mengatakan Rusia belum mengambil bagian dalam perundingan seputar kepergiannya. 

Dikatakan bahwa pangkalan militer Rusia di Suriah telah dalam keadaan siaga tinggi, namun tidak ada ancaman serius terhadap mereka saat ini. 

Moskow berhubungan dengan semua kelompok oposisi Suriah dan mendesak semua pihak untuk menahan diri dari kekerasan.

Baca juga: Detik-detik Warga Suriah Menjarah Istana Presiden Bashar al-Assad

Namun demikian Media Pemerintah Rusia TASS mengeklaim bahwa Presiden Suriah Bashar Al Assad berada di Moskwa bersama keluarga. 

Dikutip dari sumber di Kremlin, TASS mengatakan bahwa Assad dan anggota keluarganya mendapat suaka di ibu kota Rusia

"Assad dan anggota keluarganya sudah tiba di Moskwa. Rusia, atas alasan kemanusiaan, (kami) memberi mereka suaka," kata sumber kantor berita itu, dikutip dari Sky News, Minggu (8/12/2024).

TASS menambahkan, "Pejabat Rusia sedang menghubungi perwakilan oposisi bersenjata Suriah, yang para pemimpinnya menjamin keamanan pangkalan militer Rusia dan lembaga diplomatik di wilayah Suriah."

Keberadaan Assad tidak diketahui setelah ia dilaporkan melarikan diri dari Damaskus sebelum pemberontak tiba di sana pada Minggu pagi.

Sebagai informasi seperti dimuat kantor berita Reuters saat ini kondisi di Suriah semakin kacau. 

Misalnya saja, kekacauan dan kepanikan terjadi di dalam Bandara Damaskus pada Minggu (8/12/2024) pagi waktu setempat, saat pasukan pemberontak Suriah terus bergerak cepat menuju ibu kota.

Hal itu disebut membuat Presiden Suriah Bashar al-Assad melarikan diri menggunakan pesawat ke lokasi yang tidak diketahui.

Dari pemantau perang Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) melaporkan bahwa sebuah pesawat pribadi yang meninggalkan Bandara Damaskus diduga membawa Assad.

Pasukan pemerintah di bandara tersebut dipulangkan setelah kepergiannya.

Kejadian ini berlangsung ketika pasukan pemberontak mengklaim telah memasuki ibu kota Suriah.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved