Berita Jakarta
Mitigasi Bencana, Badan Informasi Geospasial bersama UN-GGCE Tanam Mangrove di Jakarta Utara
Pelestarian Lingkungan dan Mitigasi Bencana, Badan Informasi Geospasial bersama UN-GGCE Tanam Mangrove di Jakut
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Integrasi data dan informasi geospasial (IG) antara wilayah darat dan laut memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan upaya mitigasi bencana di wilayah pesisir serta mewujudkan pengelolaan kawasan pantai secara terpadu.
Untuk itu, Badan Informasi Geospasial (BIG) menyelenggarakan 'International Workshop on Joining Land and Sea', yang digagas oleh United Nations Global Geodetic Center of Excellence (UN-GGCE) di Bogor.
Pada Rabu, 4 Desember 2024, peserta workshop yang berasal dari 24 negara diajak untuk mengamati secara langsung fenomena penurunan muka tanah di wilayah Jakarta Utara, sekaligus melihat upaya pelestarian lingkungan di kawasan pesisir melalui kegiatan penanaman mangrove bersama di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk.
"Melalui analisis data yang terintegrasi antara darat dan laut, kita dapat memahami lebih mendalam bagaimana interaksi antara faktor-faktor di kedua wilayah tersebut mempengaruhi kondisi lingkungan di kawasan pesisir. Hal ini memungkinkan kita untuk merencanakan dan melaksanakan langkah-langkah mitigasi serta pengelolaan wilayah yang lebih tepat sasaran," ujar Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik, Antonius Bambang Wijanarto.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar (IGD) BIG, Mohamad Arief Syafi’i, menyatakan bahwa integrasi data darat dan laut dapat terwujud melalui program Kebijakan Satu Peta (KSP), khususnya dengan menggunakan sistem referensi tunggal berupa Sistem Referensi Geospasial Indonesia 2013 (SRGI2013).
"Harapannya, analisis mengenai lingkungan hidup dan mitigasi bencana, serta potensi kewilayahan, dapat dilakukan secara lebih tepat dan cermat. Ketepatan analisis ini akan membantu masyarakat dalam membangun ketangguhan terhadap bencana dan mendorong pertumbuhan ekonomi," jelas Arief pada Kamis (5/12/2024).
Taman Wisata Alam Mangrove Kapuk, yang terletak di Jakarta Utara, merupakan kawasan konservasi alam dengan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.
Kawasan ini menyediakan habitat bagi berbagai spesies serta berfungsi sebagai penyangga terhadap bencana alam.
Kegiatan penanaman mangrove yang dilakukan oleh peserta workshop memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar, di mana mereka dapat terlibat dalam restorasi lingkungan dan pengelolaan wisata alam.
Keberlanjutan kawasan Taman Wisata Alam Mangrove Kapuk tidak hanya berfokus pada pelestarian alam, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan ekonomi berbasis lingkungan.
Mangrove merupakan ekosistem pantai yang kaya akan keanekaragaman hayati dan berperan penting dalam memperbaiki kualitas lingkungan serta mencegah kerusakan akibat erosi pantai.
Tanaman mangrove memiliki akar yang dapat menyerap air laut dan menstabilkan tanah, sehingga dapat mengurangi dampak penurunan tanah yang sering terjadi di pesisir Jakarta, pesisir utara Pulau Jawa, dan wilayah-wilayah lainnya di Indonesia.
Mangrove berfungsi sebagai penghalang alami yang dapat mengurangi kekuatan ombak dan gelombang pasang laut, sehingga mencegah abrasi pantai, penurunan muka tanah, serta banjir rob.
Selain itu, mangrove juga dapat menyimpan karbon, yang berkontribusi dalam mengurangi dampak perubahan iklim yang menyebabkan peningkatan permukaan air laut.
Pemprov DKI Ajak Majelis Taklim Jadi Benteng Moral Warga Jakarta di Era Globalisasi |
![]() |
---|
Digeruduk Massa, Ini Kronologi Hancurnya Rumah Mewah Ahmad Sahroni di Tanjung Priok Jakata Utara |
![]() |
---|
Rumah Ahmad Sahroni Dirusak, Massa Lempari Kaca, Rusak Mobil Seharga Rp 1,87 Miliar hingga Berenang |
![]() |
---|
Pagar Rumah Ahmad Sahroni Dirubuhkan Massa, Mobil Listrik yang Terparkir Ikut Dirusak |
![]() |
---|
Gandeng Komunitas Warrior Clean Up, Mercure Jakarta Cikini Tanam Pohon di Mangrove PIK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.