Korban Pelecehan Agus Buntung Ada yang Masih di Bawah Umur, Kini Total 13 Orang Melapor
Kini total ada 13 orang yang mengaku menerima pelecehan seksual dari Agus Buntung.
WARTAKOTALIVE.COM - Korban I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung terus bertambah.
Kini total ada 13 orang yang mengaku menerima pelecehan seksual dari Agus Buntung.
Hal itu diungkapkan Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) Nusa Tenggara Barat (NTB) Joko Jumadi, Selasa (3/12/2024) seperti dimuat Tribunnews.com.
Joko Jumadi mengatakan bahwa saat ini 10 orang lagi melapor menjadi korban Agus Buntung.
Padahal sebelumnya, ada tiga korban yang lebih dulu melaporkan diri.
Kini total sementara jumlah korban Agus Buntung ada 13 orang.
Dari 13 orang tersebut, beberapa di antaranya merupakan anak di bawah umur.
Hal tersebut diungkap Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) Nusa Tenggara Barat (NTB) Joko Jumadi, Selasa (3/12/2024).
Joko menyebut, tiga di antara 10 pelapor susulan itu masih berusia anak.
"Dari yang sudah di-BAP (berita acara pemeriksaan) di penyidikan kepolisian itu tiga orang, ditambah yang baru sampaikan ke kami itu 10 orang, jadi totalnya 13 orang," kata Joko.
Terkait hal itu, pihaknya juga menyerahkan penanganan laporan kepada Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram.
Agus Buntung pun berpeluang dikenakan pasal tambahan sehubungan kekerasan seksual terhadap anak.
"Apakah nanti ini akan masuk satu perkara atau laporan baru, ini yang masih jadi persoalan."
"Kalau yang berstatus anak-anak, kemungkinan akan ada laporan baru karena pasal yang diancamkan berbeda," lanjut Joko.
Pihaknya pun memfasilitasi pendampingan bagi korban usia anak untuk dimintai keterangan.
"Kalau memang nantinya (korban usia anak) sudah siap (melaporkan), kami akan bantu koordinasikan dengan Polda NTB," sambung Joko.
Dijelaskan Joko, kekerasan seksual yang dilakukan Agus Buntung diduga telah terjadi sejak 2022 hingga sekarang.
Adapun korban merupakan anak di bawah umur.
Berdasarkan keterangan para korban, modus Agus Buntung melakukan kekerasan seksual yakni dengan melakukan intimidasi.
Para korban diajak komunikasi verbal untuk mengurai nasib pilu yang dialami hingga membuat psikisnya terancam.
Baca juga: Korban Rudapaksa Agus Buntung Bertambah Jadi Tiga Orang, Motor Seorang Korban Digadai Rp 5 Juta
"Korban menyampaikan, semuanya modusnya sama, (pelaku) memanipulasi keadaan."
"Yakni mengambil informasi dari korban, kemudian informasi yang sifatnya rahasia dan keadaan tertentu dari korban yang bisa dimanfaatkan sebagai alat untuk itu (pengancaman guna pelecehan)," jelas Joko.
Para korban ada yang mendapatkan pelecehan seksual kelas ringan sampai berat dalam hal ini melakukan persetubuhan.
"Ada yang memang sampai persetubuhan, ada juga yang baru proses percobaan (pelecehan)."
Namun demikian Agus Buntung tidak mengakui perbuatan yang dituduhkan terhadapnya.
Bahkan, sang ibunda Agus Buntung mengaku sempat tak sadarkan diri saat mengetahui anaknya jadi tersangka.
"Kaget saya, bahkan saya syok pas ditetapkan tersangka," ujarnya.
"Sampai dibawa ke rumah sakit Bhayangkara, saya anggap diri saya udah nggak ada waktu itu," imbuhnya.
Ibunda Agus Buntung menceritakan bagaimana dirinya mengurus Agus yang sejak kecil tidak memiliki kedua tangan.
Ia pun turut sedih ketika anaknya saat ini tengah menjalani tahanan rumah, yang membuat proses perkuliahan Agus terganggu.
Ia tak menyangka anaknya bisa sampai sejauh ini, padahal untuk melakukan aktivitas pun Agus menurutnya perlu bantuan orang lain.
"Saya kan sering temanin dia, karena kondisinya kan nggak bisa dia lakukan sendiri, harus saya bantu. Seperti buang air kecil dan makan juga," bebernya.
Dengan suara terbata-bata, Ayu mengaku peristiwa yang menimpa anaknya, telah menjadi beban terberat dalam hidupnya.
"Mungkin ini kasus terberat bagi saya," tandasnya.
Sementara itu, korban rudapaksa oleh mahasiswa Iwas alias Agus Buntung di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) bertambah.
(Wartakotalive.com/DES/Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.