Banyak Penembakan Oleh Oknum, DPR RI Terpikir Ganti Senjata Api Polisi ke Pentungan

Komisi III DPR RI I Wayan Sudirta menyoroti senjata api yang diberikan ke Polisi di tengah maraknya kasus penembakan yang dilakukan oknum Polisi

Editor: Desy Selviany
Tv Parlemen
Anggota Komisi III DPR RI I Wayan Sudirta menyoroti senjata api yang diberikan ke Polisi saat rapat Selasa (3/12/2024) 

WARTAKOTALIVE.COM - Anggota Komisi III DPR RI I Wayan Sudirta menyoroti senjata api yang diberikan ke Polisi di tengah maraknya kasus penembakan yang dilakukan sejumlah oknum.

I Wayan Sudirta menyinggung sejumlah negara yang sudah mulai melirik kebijakan menarik senjata api dari Polisi dan menggantinya hanya dengan pentungan. 

Pernyataan itu disampaikan Politisi PDIP itu dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Polrestabes Semarang pada Selasa (3/12/2024) seperti dimuat Youtube DPR RI

Wayan menyoroti sejumlah kasus penembakan oleh Polisi yang terjadi hampir serempak di Indonesia beberapa pekan terakhir. 

Bukan hanya melukai warga sipil, namun senjata api juga ternyata dijadikan Polisi untuk membunuh sesama rekan Polisi. 

“Senjata itu harusnya melindungi rakyat tapi ternyata bukan hanya membunuh rakyat tapi juga bisa membunuh Polisi,” ucap Wayan dalam rapat. 

Hal ini pun kata Wayan harus menjadi sorotan serius Polri. Sebab kata Wayan, saat ini sudah ada sejumlah kajian tentang bagaimana Polisi cukup hanya bermodalkan pentungan saja. 

Bukan tidak mungkin kata Wayan, apabila peristiwa serupa terus terjadi maka Indonesia akan menerapkan kebijakan penarikan senjata api di Kepolisian. 

“Ini hati-hati karena kajian yang ada tentang bagaimana Polisi cukup bermodalkan pentungan di beberapa negara maju terlihat akan ke arah sana,” jelasnya.

Maka kata Wayan, Polri harus bisa membuktikan bahwa senjata api memang penting untuk anggota Polisi melindungi rakyat bukan malah sebaliknya.

Sebagai informasi hanya dalam waktu satu bulan dua kasus penembakan dilakukan oleh sejumlah oknum Polisi. 

Baca juga: Remaja yang Bunuh Satu Keluarga Diperjuangkan Guru untuk Ikut Ujian Sekolah

Kasus pertama yakni seorang Polisi di Solok Selatan ditembak Polisi lainnya karena mengusut kasus tambang ilegal. 

AKP Ulil Ryanto mengalami dua luka tembak di pelipis dan pipi sebelah kanan akibat tembakan yang dilakukan dalam jarak dekat oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar.

Polisi tembak Polisi ini juga sebelumnya pernah terjadi di tahun 2022 menimpa Ferdy Sambo yang saat itu masih menjabat sebagai Kadiv Propam Polri.

Di mana Ferdy Sambo menembak anak buahnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di dalam rumah dinasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved