Pembunuhan

Bertemu Remaja yang Bunuh Ayah-Neneknya di Lebak Bulus Jaksel, Menteri PPPA Arifatul Choiri Menangis

Menurut Arifatul, remaja MAS hingga kini belum dapat diajak berkomunikasi lebih jauh mengingat psikologisnya yang masih terguncang atas kejadian itu.

|
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Ramadhan L Q
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi (dua dari kiri) saat menyambangi Mapolres Metro Jakarta Selatan, Minggu (1/12/2024) sore 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q

WARTAKOTALIVE.COM, KEBAYORAN BARU - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi, menyambangi Mapolres Metro Jakarta Selatan, Minggu (1/12/2024) sore.

Kedatangannya soal peristiwa berdarah yang terjadi di kawasan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari, hingga menewaskan ayahnya APW (40) dan neneknya RM (69).

Dalam kesempatan itu, Arifatul bertemu seorang anak di bawah umur alias remaja inisial MAS (14) yang menjadi pelaku anak.

Ia bahkan menahan tangis saat menyampaikan pertemuannya dengan sang remaja tersebut.

"Tadi kami memang bertemu dengan Ananda A. Ya pasti sedih ya saya, karena anak baik, Anak baik," ujarnya, Minggu.

Menurut Arifatul, remaja MAS hingga kini belum dapat diajak berkomunikasi lebih jauh mengingat psikologisnya yang masih terguncang atas kejadian itu.

"Kita tunggu aja, nanti mudah-mudahan yang mendampingi bisa menguatkan ananda A. Pastinya dia sekarang dalam kondisi yang belum bisa ditanya lebih jauh," kata dia.

"Karena kami juga menjaga secara psikologis untuk tidak bertanya kepada hal-hal yang mengingatkan kembali gitu karena itu ada petugasnya atau ada ahlinya untuk bisa memperdalam apa yang sesungguhnya terjadi," sambung Arifatul.

Ia menuturkan bahwa kehadirannya ini juga sekaligus memastikan hak-hak remaja MAS terlindungi.

"Tentunya kami hadir untuk menyampaikan rasa prihatin kami selaku Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan juga pastinya sebagai seorang ibu ya kehadiran kami di sini," ucapnya.

"Yang kedua bahwa sudah menjadi mandat dan tugas kami untuk memastikan apakah anak tercukupi haknya dan terlindungi karena si A ini sedang dalam kondisi yang kurang baik," lanjut dia.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal menegaskan, pihaknya menerapkan sistem peradilan anak dalam menangani kasus pembunuhan itu.

Serta melibatkan pihak-pihak terkait dalam kasus ini seperti Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia atau Apsifor. 

"Tentunya pada sore hari tadi beliau memastikan terjaminnya hak anak dan perlindungan terhadap anak yang sedang dalam berperkara dengan hukum. Tentunya kami dalam penyidikan ini kami menjunjung tinggi aturan Undang-undang yaitu Nomor 11 tahun 2012 tentang peradilan anak," ucap Ade Rahmat.

"Di mana dalam pemeriksaannya kami selalu berkolaborasi, bekerja sama dengan Bapas (Balai Pemasyarakatan) dan stake holder terkait. Kemudian juga kementerian (PPPA). Dan juga dari Apsifor dalam pemeriksaan anak A ini," sambungnya. 

Urutan kejadian

MAS (14), seorang anak di bawah umur alias remaja tega membunuh ayahnya APW (40) dan neneknya RM (69) di Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari.

Menurut Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung, keduanya diduga dibunuh ketika sedang tidur.

"Korban diduga ditusuk dalam keadaan tidur," ucap Gogo, di lokasi kejadian, Sabtu.

Pisau di dapur lebih dulu diambil remaja MAS saat ayah serta ibunya inisial AP (40) tidur di kamar.

"Informasi awal ya, kami dapatkan keterangan dari pelaku, ayahnya sedang tidur bersama ibunya, dia turun ambil pisau," katanya.

Baca juga: Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Mengaku Dapat Bisikan, Polisi Dalami Motif

"Dari dapur, dia naik lagi ke atas dan melakukan penusukan tersebut," sambung Gogo.

Sang ayah, ucap Gogo, lebih dulu ditusuk pelaku, kemudian ibunya yang saat itu terbangun.

"Jadi ini interogasi awal ya, olah TKP awal ya, dan dikuatkan dengan keterangan dari pelaku. Dia nusuk ayahnya," kata dia.

"(Lalu) Ibunya bangun, ibunya juga ditusuk juga, tapi mungkin tidak masuk di tempat yang mematikan, setelah itu ibunya teriak," lanjut Gogo.

Sementara itu, suami AP lari ke lantai dasar atau bawah untuk menyelamatkan diri.

Nenek RM lantas terbangun dan keluar dari kamar usai mendengar keributan tersebut.

"Diduga neneknya juga ditusuk saat keluar," ucap eks Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi itu. 

Kini, AP masih dirawat di RSUP Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan dan kondisinya sudah membaik.

Setelah kondisi membaik, ibu pelaku akan dimintai keterangan terkait peristiwa berdarah tersebut.

"Ibu korban luka-lukanya ada di leher, lengan, punggung sama pipi. Kami juga belum bisa lihat karena belum bisa masuk, enggak bisa diajak ngomong juga," ucap Gogo. 

Sosok MAS rajin ibadah

Sang ibu (RM) nyaris tewas usai ditikam oleh anak kandungnya di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari, belakangan diungkap oleh rekan kerja korban, Damy. 

Damy (55) teramat kaget mendengar RM turut menjadi korban dalam peristiwa pembunuhan sadis yang dilakukan anak kandungnya berinisial MA (14), meski selamat. 

Ia pun mengungkap sosok RM. 

 Damy mengatakan sudah saling mengenal sejak tahun 2008. 

"Kebetulan saya dan ibu RM rekan kerja di salah satu perusahaan agen properti sebelum akhirnya membuka perusahaan properti masing-masing," katanya pada Sabtu (30/11/2024) seperti dikutip Kompas.id.

Baca juga: Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Mengaku Dapat Bisikan, Polisi Dalami Motif

Menurut Damy, RM ialah sosok yang ramah dan baik kepada keluarganya. 

"Setiap ada keluarganya yang sakit, Ibu RM tidak segan untuk membiayai," katanya. 

Damy bercerita komunikasi terakhir dengan RM ketika ia berkoordinasi soal jual beli rumah. 

 "Bahkan, di status terakhirnya, RM sedang berdiri di depan sebuah rumah mewah yang kemungkinan adalah rumah yang sedang dipromosikannya," pungkas Damy. 

Sama seperti RM, anaknya, MAS, yang tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya itu juga dikenal pribadi yang ramah. 

Tetangga korban, RS (70) teramat kaget dan tak menyangka dengan peristiwa pembunuhan itu. 

Sebab, ia mengenal sosok MA ialah pribadi yang jauh dari kenakalan remaja. 

Justru berkebalikan 180 derajat, MA dikenal sosok yang sangat baik. 

Baca juga: PPA Polres Metro Jaksel Tangani Remaja Lebak Bulus yang Bunuh Ayah dan Nenek, Ini Kronologinya

Bahkan, remaja laki-laki 14 tahun itu ramah jika bertemu orang yang lebih tua. 

"Kalau bertemu, dia (MA) selalu menyapa," katanya seperti dikutip Kompas.id pada Sabtu (30/11/2024). 

Bahkan, MA dikenal remaja yang dikenal rajin beribadah. 

Sebelum peristiwa berdarah ini terjadi, RS tak pernah sekalipun melihat adanya kegaduhan di rumah tetangganya itu. 

"Saya juga tidak pernah mendengar kegaduhan apapun di rumah korban," katanya. 

Tukang bakso keliling, Agus Suliswanto (55), juga memiliki kesan yang sama terhadap sosok MA. 

Ia kerap bertemu dengan MA saat berkeliling di perumahan itu.

Menurut Agus, MA ialah pemuda yang pendiam, tetapi ramah terhadap semua orang.

"Saya kerap bertemu MA saat dia sedang berolahraga dan mau shalat," tambahnya. 

MA juga dikenal bukan anak rumahan yang suka nongkrong dengan orang-orang.

"Saya juga tidak menyangka dia menjadi pelaku pembunuhan keluarganya," tambahnya

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved