Irjen Purn Apriastini Ungkap Pangkat Ayah Oma Metia, Brigjen, Wafat Tahun 1976

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Terungkap sosok ayah Oma Metia atau Meity Soeleman (Sulaiman_red)  lansia 82 tahun viral karena hidup sebatang kara di rumah mewah tua terbengkalai. 

Oma Metia merupakan putri seorang jenderal polisi di era kepimpinan Kapolri Hoegeng Iman Santoso. 

Mengetahui kisah viral Oma Metia, lalu datang Paguyuban Keluarga Besar Purnawirawan Polwan yang menyambangi rumahnya di Jalan Nangka, Cipete Utara, Jakarta Selatan. 

"Beliau adalah keluarga Polri karena orang tuanya juga polisi," ujar Ketua Paguyuban tersebut, Irjen Pol Purn Apriastini Bakti Bugiansari seperti dilansir Youtube @Eko Pedia yang tayang pada Kamis (21/11/2024).

Apriastini bersama anggota paguyuban sempat mengajak berbincang Oma Metia di rumah tetangganya, Yanto. 

Selama Oma Metia di rumah Yanto, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dikerahkan untuk membersihkan rumah Oma Metia. 

Baca juga: Rumah Oma Metia Putri Jendral Polisi di Jaksel Nyaris Hancur, Sering Tadah Air Hujan untuk Mandi

"Beliau keluar akhirnya kita ngobrol-ngobrol, kita ajak berjemur dan oma ini sangat kuat sekali. Umurnya 82 tahun, daya ingatnya sangat luar biasa," katanya. 

Sosok sang ayah

Diketahui sebelumnya bahwa Oma Metia dikabarkan anak dari seorang jenderal polri.

Apriastini membenarkan kabar tersebut. 

 Ia mengatakan bahwa ayah Oma Metia terakhir berpangkat bintang satu. 

"Ayahnya meninggal kira-kira tahun 1976. Beliau adalah Brigjen Sulaiman dan beliau kerap keliling nusantara," katanya. 

Apriastini dan anggota lainnya merasa prihatin dengan kondisi rumah Oma Metia yang tak terawat. 

Apalagi, ada salah satu kamar yang tidak buka selama puluhan tahun. 

"Ya memang harus diperbaiki dibedah dan dibersihkan dulu. Beliau sepertinya sudah ada paviliun yang dibangun oleh Pak Yanto di samping rumah tapi beliau tidak berkenan," pungkasnya. 

Baca juga: Ditemukan Tengkorak di Salah Satu Kamar Rumah Oma Metia Tak Pernah Dibuka 30 Tahun

Kehidupan Oma Metia

Sosok yang diketahui bernama Bernadette Meity Harleni Soeleman, wanita kelahiran Padang, 31 Maret 1941. 

Ia merupakan putri pasangan Soeleman, seorang anggota polisi berpangkat Brigjen dan Martini, seorang ibu rumah tangga.

"Saya lahir di Padang karena waktu itu ayah saya bertugas di sana. Polisi kan sering pindah-pindah, jadi saat itu saya dilahirkan di Padang," ujarnya kepada Wartakotalive.com saat ditemui di rumahnya, Senin (18/11/2024).

Pada usia lima tahun, Oma Metia mulai menginjakkan kaki di Jakarta, mengikuti jejak ayahnya yang sering dinas ke luar kota, termasuk ke Medan, Sumatera Utara, dan Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Oma Metia juga merupakan alumni SMA Negeri (SMAN) 6 Jakarta dan kemudian melanjutkan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1959.

"Saya tinggal di Padang hingga usia tiga tahun, lalu pindah ke Medan, baru kemudian ke Jakarta. Saya tidak sempat TK, langsung masuk SD. Waktu SD, saya sempat tinggal di Kupang karena ayah dinas di sana," kenangnya.

Menurut Oma Metia, pada masa kecilnya, ia belajar di sekolah informal yang diadakan oleh ibu-ibu di lingkungan sekitar, salah satunya di kawasan Pegangsaan Timur.

Oma Metia bersama keluarga sempat tinggal di rumah tua di sudut Jalan Nangka 3, yang kini kondisinya sangat memprihatinkan.

Meskipun ia tidak ingat secara pasti kapan pertama kali tinggal di sana, rumah tersebut kini terlihat sangat rusak.

Oma Metia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. 

"Kakaknya menikah tapi sudah meninggal, tante Meti dan adiknya yang bernama Om Ade tidak menikah. Tapi, sekarang Om Ade juga sudah meninggal," ujar Yanto tetanggap Oma Meti seperti dikutip dari Youtube @Wandawijaya TV yang tayang pada Selasa (12/11/2024) silam. 

Yanto menceritakan Oma Metia saat masih usia produktif, sempat bekerja di berbagai tempat. 

Menurut Yanto, kehidupan Oma Meti membuat para tetangga di sekitar rumahnya langsung terkagum-kagum. 

 "Terakhir itu di Ford Foundation asal Amerika itu yang cabang Jakarta. Jadi, tiap pagi itu dijemput sama mobil Ford. Dulu keluarga kita biasalah yang namanya pegawai negeri. Waduh ada mobil mewah. Salut saya," kata Yanto seperti dikutip dari Youtube Channel Echa Yosia Official yang tayang pada Sabtu (16/11/2024). 

Sebelumnya diberitakan, sosok Oma Metia viral di media sosial setelah sejumlah konten kreator mengungkap kisahnya.

Oma Metia hidup di rumah yang tak lagi terawat. 

Jika dilihat dari luar pintu gerbang rumahnya yang tua dan berkarat, rumahnya terlihat besar tetapi terbengkalai. 

Bisa terbayang pada zamannya, rumah tua Oma Metia salah satu yang terbilang bagus di komplek perumahan itu. 

Meski pekarangan rumahnya cukup luas, tetapi semak belukar banyak tumbuh di depan rumahnya.

Dedaunan kering berserakan di atap dan halaman.

Rumah itu sudah tak layak ditinggali. 

Oma Metia terlihat ringkih, tubuhnya kurus.

Ketika berjalan pun terlihat harus hati-hati. Selain itu saat berbicara mata kanannya sulit untuk terbuka. 

Selain rumahnya yang sudah tua dan tak pernah direnovasi, bagian dalamnya pun sudah acak mawut alias berantakan bak kapal pecah. 

Plafon rumahnya tampak banyak yang sudah hilang. 

Beberapa ember diletakkan di ruang tamu yang bertujuan menampung air hujan karena atapnya sudah bocor.

Perabotan rumah pun tak lagi ditata dengan rapi.

Dinding rumahnya juga sudah banyak yang retak.

Lantai rumahnya pun kusam berselimut debu.

Kamar mandinya sudah tak jelas wujudnya. 

Agak membingungkan, di mana Oma Meti akan buang air kecil atau besar dengan kondisi seperti itu. (*)

Sebagian artikel ini diolah dari TribunJakarta.com 

Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News

Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini