Berita Jakarta
Pasar Slipi Jaya Riwayatmu Kini, Kios Pedagang Banyak yang Tutup, Wida: Lebih Parah dari Krisis 1998
Bahkan, menurut salah satu pedagang perabot bernama Wida (54), lapaknya itu pernah hanya mendapat 1 pembeli dalam sehari.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Ditambah lagi, lanjut Wida, tren berbelanja lewat platform TikTok dan marketplace dengan harga murah, membuat para pedagang akhirnya tak mampu bertahan.
"Emang karena pendapatan enggak ada, gimana mau bayar (lapak)," jelasnya.
"Jam-jam segini (pukul 13.00 WIB) udah enggak ada yang datang. Sama kuburan juga masih ramai kuburan," lanjut Wida.
Pasalnya menurut Wida, para pedagang di Pasar Slipi biasanya berbelanja barang-barang dagangan dari pasar induk atau di Pasar Pagi, Jembatan Lima.
Sehingga, harga jual yang dilepas para pedagang akan lebih tinggi dibandingkan penjual online.
Belum lagi, Wida menyampaikan bahwa mereka harus membayar biaya sewa lapak sebesar Rp 1,5 juta per-bulan.
"Dari TikTok Shop itu, nah itu yang bikin parah. Kami waktu online kayak Tokopedia (belum parah), kalau sekarang TikTok kan dia langsung dari online, bisa beli apa aja," kata Wida.
"Nah dari situ tuh mulai kayak baju-baju, kayak perabot gini kan emang banyak di TikTok, murah, soalnya enggak sewa tempat. Alhasil, kami kalah," imbuhnya.
Wida sendiri mengaku dirinya dahulu bisa mendapat hasil hingga Rp 10-12 juta sehari. Namun, sudah 1 tahun ke belakang ini, penghasilan Wida sehari bahkan tak sampai Rp 1 juta.
Ia bahkan terpikir untuk selesai mengontrak kios di Pasar Slipi seperti rekan-rekannya.
"Biasanya kami sampai sore. Tapi sekarang pukul 14.00 WIB, paling udah pulang. Orang kondisinya enggak ada yang beli," kata Wida.
"Saya nih nunggu lebaran besok aja dulu, kalau tetap enggak ramai, kepikiran sih apa tutup aja," imbuhnya.
Terkait sepinya Pasar Slipi, Manager Humas Perumda Pasar Jaya, Agus Lamun mengatakan bahwa hal tersebut sama sekali tidak diinhinkan oleh pihaknya.
Pasalnya menurut dia, pihak Perumda Pasar Jaya selaku pengelola, sudah berupaya untuk tetap menjadikan pasar sebagai tujuan masyarakat berbelanja.
"Dan (kami berupaya agar) para pedagang juga bisa terus berusaha di pasar, kata Agus saat dikonfirmasi, Minggu (17/11/2024).
Pengamen di Duren Sawit Jaktim Gagalkan Preman Curi Besi Scaffolding |
![]() |
---|
Alasan Dishub Jakarta Batal Pangkas Trotoar Jalan TB Simatupang Jaksel |
![]() |
---|
Pramono Klaim jadi yang Pertama di Tingkat Pemprov, DKI Jakarta Laporkan APBD ke Publik |
![]() |
---|
Terungkap Sosok Pelaku yang Sediakan Tim Pengintai Penculikan Kepala Cabang Bank BUMN |
![]() |
---|
Kasus Campak Jakarta Barat Meningkat, Kelurahan Kapuk Jadi yang Tertinggi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.