Mantan Anggota Tim Mawar Kopassus Ungkap Prabowo Pernah Kirim Surat untuk Tiga Jenderal demi TNI

Prabowo Subianto pernah mengungkapkan bagaimana ia rela mengorbankan dirinya sendiri daripada mengorbankan Kopassus dan TNI pada tahun 1998 silam.

warta kota/rendy rutama
Mantan anggota Tim Mawar Kopassus Fauka Noor Farid mengungkap Prabowo Subianto pernah mengirim sebuah surat yang ditulis pada tahun 1998 yang ditujukan kepada tiga jenderal karena rela mengorbankan dirinya sendiri daripada mengorbankan Kopassus dan TNI.  

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Prabowo Subianto pernah mengungkapkan bagaimana ia rela mengorbankan dirinya sendiri daripada mengorbankan Kopassus dan TNI. 

Hal itu dituangkan Prabowo dalam sebuah surat yang ditulis pada tahun 1998 yang ditujukan kepada tiga jenderal. 

Mantan anggota Tim Mawar Kopassus Fauka Noor Farid mengungkap isi surat tersebut saat Probowo dijadikan kambing hitam oleh beberapa kelompok. 

Presidenke-8 RI ini kemudian menuliskan sebuah surat yang dimana isi surat itu ia rela mengorbankan dirinya sendiri.

"Kenapa saya bilang beliau ini seorang yang patriotisme, itu pada tahun 98 waktu itu, waktu beliau dijadikan kambing hitam oleh beberapa kelompok, beliau sempat menulis surat dan ini saya saksi hidup," kata Fauka, lewat keterangan, Minggu (16/11/2024).

Fauka mengenang saat surat itu dituliskan Prabowo, di mana pada saat itu di pagi hari, mantan Menteri Pertahanan itu mengenakan celana pendek dan kaos oblong.

Ia turun dari lantai dua rumahnya di Cendana 7, untuk menulis sebuah surat, setelah dirinya menjadi kambing hitam.

"Waktu itu beliau membawa kertas HVS dan pulpen beliau bilang 'Fauka saya mau nulis surat, kamu duduk'," ujar Fauka seraya menirukan suara Prabowo kala itu. 

Keduanya pun duduk di karpet lantai dengan sebuah meja pendek yang kemudian dijadikan tempat untuk menulis surat yang ditujukan kepada tiga jenderal. 

"Waktu itu beliau (Prabowo) bilang buat surat untuk Panglima TNI, Kasospol Susilo Bambang Yudhoyono dan Menhannya Wiranto," ujarnya. 

Kala itu, Fauka diminta oleh Prabowo untuk mengoreksi surat tersebut meski di dalam hatinya terlintas merasa tidak pantas mengoreksi surat milik seorang Letnan Jenderal.

"Mimpi apa saya tahu-tahu diminta untuk mengoreksi surat yang dituliskan untuk  Jenderal, saat itu perasaan saya campur aduk," imbuhnya.

Usai surat selesai ditulis Prabowo, Fauka membaca isinya dan merasa merinding kala itu. Surat tersebut berisi tentang Prabowo yang rela mengorbankan dirinya sendiri daripada mengorbankan Kopassus dan TNI.

"Yang paling penting pokok yang saya baca beliau tulis 'korbankanlah saya seorang diri, Prabowo Subianto, jangan korbankan TNI ataupun kopasus karena ini adalah milik bangsa, milik rakyat Indonesia' saya langsung merinding dan menjadi saksi hidup," kenangnya. 

"Itulah poin penting kenapa beliau seorang patriotisme, mau mengorbankan segala jiwa raga, pangkat, pikrian, tenaga, semuanya agar negara aman. Makanya karena itu saya mengikuti beliau terus, karena dia seorang pemimpin, harus saya lindungi," ungkapnya. 

Baca juga: Jadi Tanda Kehormatan! Prabowo Ditempatkan di Barisan Depan Saat Family Photo KTT APEC

Mendampingi 30 Tahun 

Fauka menceritakan, awal mulanya dia bisa mengenal Prabowo, dimulai pada tahun 1992, ketika Fauka baru saja lulus dari Akademi Militer.

Prabowo saat itu masih menjabat sebagai komandan Pusat Pendidikan (Pusdik) Kopassus dengan pangkat Kolonel. 

"Beliau (Prabowo) datang ke Pussenif, kami baru lulus AKABRI dan habis sarjab, waktu itu beliau ke sana untuk menyeleksi siapa-siapa perwira muda yang mau masuk Kopassus tahun 1993. Jadi tahun 1993 saya ikut pendidikan Kopassus dan langsung ikut dia terus sampai sekarang," ujar Fauka.

Dari awal pertemuan itulah yang kini membuat Prabowo dekat dengan Fauka meski ia adalah junironya.

Sejak 1993-2024, keduanya telah 31 tahun bersama, Fauka mengaku bangga dengan sosok Prabowo dan ada banyak sikap yang menurutnya perlu dicontoh.

"Beliau sangat baik dengan junior dan seniornya, banyak yang diperjuangkan untuk menjadi orang menjadi pejabat, jiwanya memang beliau dari dulu penolong," tambahnya.

Saat ditanyakan terkait hal apa yang paling disukai dari Prabowo, Fauka mengatakan ia menyukai sikap negarawan, nasionalisme dan patriotisme yang tinggi dimiliki oleh Prabowo. 

Selama berada di Pusat Pendidikan Dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Kopassus Batujajar Bandung, Fauka kerap melihat sikap Prabowo yang langsung mengambil sikap sempurna saat pengibaran bendera merah putih meski saat itu ia berada di dalam rumah. 

"Tiap pagi kan ada pengibaran bendera merah putih, jadi kalau pada saat itu pengibaran bendera merah putih dan beliau masih di dalam rumah, masih pakai celana pendek dan kaos, begitu dengar pengibaran bendera, langsung sikap sempurna dan hormat, itulah rasa nasionalisnya," ujarnya.

Selain memiliki sikap nasionalisme yang tinggi, Prabowo merupakan sosok patriot di mata Fauka. "Patriotisme, seorang patriot di sini adalah pejuang, mengorbankan segala tenaga, pikiran, materi dan segalanya lah," tambahnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved