Berita Daerah
Semaraknya Gebyar Budaya Maluku Utara, Sultan Tidore Husain Alting Sjah Ikut Dalam Tarian Cakalele
Semaraknya Gebyar Budaya Maluku Utara, Sultan Tidore Husain Alting Sjah Ikut Dalam Tarian Cakalele
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Keheningan yang biasa menyelimuti bumi Hibualamo, Maluku Utara, berubah menjadi hiruk-pikuk yang penuh semangat pada Sabtu (16/11/2024).
Puluhan ribu warga dari berbagai penjuru Maluku Utara tumpah ruah memenuhi jalan menuju Rumah Adat Hibualamo.
Mereka datang untuk merayakan Gebyar Budaya yang digelar oleh Canga Muda, sebuah acara yang kali ini dimeriahkan dengan kehadiran Sultan Tidore, Husain Alting Sjah.
Jalanan yang biasanya tenang kini dipenuhi oleh lautan manusia yang wajahnya dipenuhi senyuman dan semangat.
Sultan Husain Alting Sjah disambut dengan tarian Cakalele, tarian perang khas Maluku Utara yang melambangkan keberanian, kehormatan, dan semangat juang masyarakat setempat.
Setelah tarian Cakalele, Sultan kemudian diarahkan menuju panggung utama dengan iringan Tarian Denge, sebuah tarian adat yang melambangkan rasa syukur dan penghormatan kepada tamu agung.
Selanjutnya, dilaksanakan prosesi Jokokaha, yaitu cuci kaki Sultan, yang memiliki makna simbolis sebagai ucapan selamat datang dan penghormatan tinggi kepada Sultan Tidore.
Air yang digunakan dalam prosesi ini dipersembahkan sebagai simbol doa dan harapan untuk kebersihan hati serta keberkahan dalam setiap langkah Sultan.
Acara semakin meriah dengan penampilan berbagai seni dan budaya dari berbagai daerah di Maluku Utara.
Kelompok Yangere Gabungan dan Velves Voice memukau ribuan pasang mata dengan lagu tradisional yang menggema, menciptakan suasana yang hangat dan penuh kebersamaan.
Penampilan mereka berhasil menyatukan generasi tua dan muda melalui alunan melodi yang merdu.
Tidak ketinggalan, tarian adat Bugis KKSS menjadi daya tarik tersendiri.
Para penari memperlihatkan gerakan lincah yang menggambarkan hubungan erat antara masyarakat Bugis dan Maluku Utara, yang telah terjalin sejak lama.
Puncak kemeriahan acara ini adalah tarian kolosal SSGG, yang melibatkan puluhan penari dengan gerakan yang sinkron dan mempesona.
Tarian ini menjadi simbol kerukunan, persatuan, dan semangat gotong royong masyarakat Maluku Utara.
Sebagai kejutan, Sultan Husain Alting Sjah turut berpartisipasi dalam tarian Cakalele, menambah keceriaan acara sekaligus menegaskan komitmennya untuk melestarikan budaya daerah.
Dalam sambutannya, Sultan Husain Alting Sjah menyampaikan rasa terima kasihnya atas antusiasme masyarakat yang turut memeriahkan Gebyar Budaya.
Ia mengungkapkan kebanggaannya terhadap masyarakat Maluku Utara yang masih menjaga dan melestarikan warisan budaya para leluhur.
“Saya sangat bangga melihat semangat kita semua yang ada di sini. Ini menunjukkan bahwa budaya kita masih hidup dan terus menguat. Mari kita jaga keragaman dan kedamaian di bumi Hibualamo, karena tempat ini adalah contoh yang kuat dalam menjaga warisan leluhur untuk kedamaian di Maluku Utara,” kata Sultan.
Sultan juga mengingatkan pentingnya melestarikan kebudayaan sebagai jembatan antara masa lalu dan masa depan.
"Ada sebuah pepatah yang mengatakan, 'orang yang tidak tahu dari mana ia berasal, tidak akan tahu ke mana ia pergi.' Mari jadikan budaya kita sebagai cahaya yang menerangi jalan kita menuju masa depan,” ujarnya disambut gemuruh sorakan masyarakat.
Pesan Perdamaian dan Keadilan
Tak hanya berbicara tentang budaya, Sultan Husain juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga Maluku Utara dari perilaku koruptif.
Dalam kesempatan itu, ia mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang tepat pada Pilkada 27 November 2024 mendatang.
“Sudah 25 tahun Maluku Utara berdiri, dan banyak pemimpin kita yang tertangkap KPK. Saatnya kita semua menjaga keselamatan tanah ini. Maluku Utara, termasuk daerah Hibualamo, adalah tanah yang suci, dihuni oleh para imam, ulama, dan pendeta. Mari kita jaga kesuciannya, bersihkan dari korupsi, kolusi, dan nepotisme,” tegas Sultan.
Sultan kemudian menekankan pentingnya perdamaian sebagai dasar segala usaha.
"Pilkada ini hanya berlangsung beberapa bulan, namun silaturahmi adalah untuk selamanya. Persaudaraan dan keluarga jauh lebih penting dari ambisi politik,” tambahnya.
Acara Gebyar Budaya ini ditutup dengan pesta rakyat yang meriah.
Artis lokal tampil menghibur masyarakat dengan lagu-lagu yang menghidupkan suasana sore itu.
ASDP Salurkan Bantuan ke Korban Kebakaran Hingga Kapal Jadi Tempat Mengungsi di Luwu Timur |
![]() |
---|
Diduga Stres, Macan Tutul dari Lembang Park Zoo Kabur ke Gunung Tangkubanperahu |
![]() |
---|
KEK Galang Batang Kepri Targetkan Investasi Rp50 Triliun dan 20.000 Lapangan Kerja |
![]() |
---|
Gotong Royong, Pengusaha Wedding Surabaya Patungan Rp6,7 Miliar untuk Nikah Massal |
![]() |
---|
Heboh Dokter Hewan Magelang Sembuhkan Pasien Kanker Lewat Terapi Sekretom, Barang Bukti Rp 230 M |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.