Kecelakaan

Truk Tronton Penyebab Kecelakaan di Tol Cipularang KM92 Diduga Over Dimension

Menurut pantauan Kemenhub truk tronton bermuatan kardus yang diduga penyebab kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 beda ukuran

CCTV
Kecelakaan tol Cipularang KM 92, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (11/11/2024), korban meninggal 1 orang 

WARTAKOTALIVE.COM - Kecelakaan maut tol Cipularang KM 92 diduga disebabkan truk tronton mengalami rem blong melaju menabrak 17 mobil yang berjalan pelan. 

Menurut pantauan Kementerian Perhubungan truk tronton bermuatan kardus yang diduga penyebab kecelakaan beruntun di Ruas Jalan Tol Cipularang KM 92 B ternyata tidak sesuai ukuran yang semestinya.

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Risyapudin Nursin menyebutkan bahwa pihaknya menemukan perbedaan antara gandengan truk yang sebenarnya dengan yang tertera dalam izin uji berkala.

 "Kami perlu dalami lebih lanjut karena temuan di lapangan, gandengan yang digunakan pada kepala truk berbeda dengan yang diizinkan ketika uji berkala, sehingga menyebabkan over dimension," kata Risyapudin pada keterangan resmi Jasa Marga yang diterima Tribunjabar.id, Kamis (14/11/2024).

 Meski demikian, Risyapudin mengatakan, segala dokumen uji berkala alias KIR truk tronton dengan nomor polisi B 9940 JIN masih berlaku dan sesuai. 

Baca juga: Fakta Baru Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 92, Trauma hingga Serabutan

Namun, ia mengatakan, ada perubahan struktur kendaraan setelah uji berkala itu.

Petugas gabungan dari APM, Dishub Purwakarta dan Satlantas Polres Purwakarta melakukan pemeriksaan bangkai truk tronton yang diduga kendaraan utama penyebab kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 B.
Petugas gabungan dari APM, Dishub Purwakarta dan Satlantas Polres Purwakarta melakukan pemeriksaan bangkai truk tronton yang diduga kendaraan utama penyebab kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 B. (TribunJabar/Deanza Falevi)

"Data yang diperoleh pada aplikasi Mitra Darat, truk tempel dengan nomor polisi B 9440 JIN itu punya masa berlaku uji berkala sampai 18 Maret 2025," ucapnya.

Berdasarkan data Jasa Marga, insiden kecelakaan di ruas tol Cipularang sekitar kilometer 86 sampai 92 memang kerap terjadi. 

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kecelakaan. Sebanyak 90 persen faktor pengemudi, persen faktor kendaraan dan 60,4 persen faktor over load over dimension (ODOL).

Diketahui sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi di Ruas Jalan Tol Cipularang KM 92 B (dari arah Bandung menuju Jakarta), tepatnya di wilayah Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta yang terjadi pada Senin (11/11/2024) kemarin.

Kecelakaan itu melibatkan 17 kendaraan. Selain itu, akibat kecelakaan tersebut, ada 30 orang yang menjadi korban, satu diantaranya tewas.

Pengakuan sopir

Rouf (44), sopir truk tronton tersebut mengatakan tidak dalam kondisi mengantuk saat mengemudikan kendaraannya.

Sopir truk trailer pengangku kardus yang diduga menjadi penyebab kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat ternyata masih hidup. Ini kondisi Rouf tidak lama setelah kejadian kecelakaan beruntun.
Sopir truk trailer pengangku kardus yang diduga menjadi penyebab kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat ternyata masih hidup. Ini kondisi Rouf tidak lama setelah kejadian kecelakaan beruntun. (tribunnews)

Keterangan tersebut disampaikan Rouf kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan kesehatan di Klinik Bhayangkara Polres Purwakarta, Kamis (14/11/2024). 

Rouf juga mengaku dalam kondisi sehat dan tidak kelelahan saat kejadian.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved