Hari Pahlawan

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Soroti Bencana Lewotobi di NTT saat Peringatan Hari Pahlawan

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto tak bisa mengabaikan bencana akibat letusan Gunung Lewotobi di NTT. Saat Hari Pahlawan dia pun mengingatnya.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Valentino Verry
warta kota/nuril yatul
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto sulit melupakan bencana akibat letusan Gunung Lewotobi di NTT. Saat Hari Pahlawan dia pun mengingatnya. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyoroti soal bencana alam erupsi gunung api Ile Lewotobi yang menyebabkan banyaknua kerusakan material hingga membuat 9 orang warga tewas.

Diketahui, erupsi tersebut masih berlangsung hingga saat ini. Bahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih menetapkan status tanggap darurat.

Usai mengikuti upacara peringatan Hari Pahlawan Nasional di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Panglima Agus pun menyampaikan kekhawatirannya akan bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini.

"Sekarang kita sedang melaksanakan tanggap darurat Lewotobi, kami buka dapur lapangan, kesehatan, kerja sama dengan kementerian terkait, Kemensos, BNPB, kami ada di sana," ungkap Agus saat ditemui di lokasi, Minggu (10/11/2024).

Baca juga: Kembali Meletus! Gunung Lewotobi Laki-laki Muntahkan Abu Vulkanik dan Hujan Batu

Baca juga: Begini Suasana Hari Kelima Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Sejumlah Desa Gelap Gulita

Baca juga: Cerita Lansia di Flores Timur Terjebak Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki

Selain itu, Agus mengungkap jika hari ini pasukan TNI dari Filiphina akan datang untuk menyalurkan bantuan untuk warga terdampak erupsi gunung api di Lewotobi, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Hari ini mungkin pasukan yang dari Filiphina yang membantu. Ada bencana alam di Filiphina sudah kembali (TNI membantu), 2 pesawat heli dengan 24 personel sudah kembali hari ini (akan kirim bantuan)," pungkasnya. 

Sebelumnya diberitakan Warta Kota, dahsyatnya letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin dini hari, 4 November 2024, hingga menyebabkan 10 warga meninggal, serta sekitar 10 ribu korban mengungsi dan 4 bandara tidak bisa beroperasi.

Informasi ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Flores Timur Fredy Moat Aeng.

"Jumlah korban meninggal akibat letusan Gunung Lewotobi sebanyak 10 orang. Korban meninggal ini yang sudah dievakuasi dari puing-puing bangunan," kata Fredy.

Fredy yang sedang berada di lokasi kejadian mengatakan proses pencarian korban di reruntuhan bangunan yang hancur tertimpa batu-batuan dari puncak Gunung Lewotobi masih terus berlangsung.

Menurut dia, korban meninggal umumnya karena tertimpa batu berukuran besar dari puncak gunung dan menembus atap rumah warga.

Pemerintah Kabupaten Flores Timur menetapkan status tanggap darurat pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan pada rumah dan gedung di daerah itu.

 “Untuk status saat ini sudah tanggap darurat, sehingga siaga darurat dicabut,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Flores Timur Avelina Hallan saat dihubungi dari Kupang.

Erupsi yang mulai terjadi pada pukul 23.57 WITA, pada Minggu (3/11/2024) tersebut menimbulkan kerusakan rumah dan gedung di bawah kaki gunung tersebut.

Wilayah terdampak erupsi berjumlah enam desa di Kecamatan Wulanggitang, yakni Desa Klatanlo, Hokeng Jaya, Nawokote, Boru, Boru Kedang dan Pululera serta satu desa di Kecamatan Ile Bura yakni Dulipali.

Warga sudah diungsikan ke tiga desa yakni Konga, Lewolaga, Bokang di Kecamatan Titehena. 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved