Berita Depok

Disidak Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol, TPA Ilegal di Limo Sepi Aktivitas, Ini Penampakannya

Disidak Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol, TPA Ilegal di Limo Sepi Aktivitas Pemulung, Begini Penampakannya

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Suasana tempat pembuangan akhir (TPA) sampah ilegal di Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat, pada Selasa (5/11/2024). 

WARTAKOTALIVE.COM, LIMO - Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, melakukan inspeksi mendadak (sidak) tempat pembuangan akhir (TPA) sampah ilegal di Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat, pada Senin (4/11/2024).

Usai sidak, Menteri Hanif langsung melakukan segel TPA ilegal tersebut.

Bahkan seorang warga yang selama ini menjadi pengelola TPA liar tersebut ditangkap oleh Tim Penegakan Hukum (Gakum) Kementerian Lingkungan Hidup dan dijebloskan ke tahanan.

Usai disegel pada Senin (4/11/2024), TPA liar di Limo ini tampak sepi dari aktivitas warga.

Para pemulung yang biasanya ramai mencari barang bekas di TPA ini tidak banyak terlihat.

Pantauan TribunnewsDepok.com (Warta Kota Network), hanya ada dua orang pemulung yang sibuk mengumpulkan botol plastik dan barang-barang bekas lainnya di TPA ilegal ini.

"Hari ini cuma dua orang, saya dan Darsono, yang datang ke sini," kata Upang, salah satu pemulung, saat ditemui di Limo, Selasa (5/11/2024).

Pria asal Karawang, Jawa Barat, ini mengaku tidak ada orang yang berani membuang sampah ke TPA ilegal ini sejak kebakaran pada Oktober 2024 lalu.

"Sejak kebakaran bulan lalu, pintu masuk ke TPA dipasang portal. Tidak ada lagi mobil truk sampah yang buang sampah ke sini," ujarnya.

Upang mengaku bisa mendapatkan penghasilan Rp 70.000-100.000 dengan mengumpulkan barang bekas di TPA liar ini.

"Sehari bisa dapatkan Rp 70.000 dari botol plastik. Kalau ada besi bekas, penghasilan bisa mencapai Rp 100.000," imbuhnya.

Dia mengaku bingung mencari kerja jika tidak ada lagi sampah yang dibuang ke TPA ini.

"Saya bingung mau ngapain setelah TPA ini, paling nanti pulang ke Karawang," ucap Upang.

Sementara Darsono, warga Limo, mengaku senang dengan ditutupnya TPA liar ini.

"Alhamdulilah, akhirnya TPA ini ditutup. Soalnya sangat mengganggu kenyamanan warga. Kami sering mencium bau yang sangat menyengat sehingga tidur tidak nyenyak," ujarnya.

Darsono mengaku bisa menikmati istirahat yang tenang dengan tidak beroperasinya TPA ini.

"Setiap hari ada lebih dari 35 truk yang buang sampah ke sini selama ini. Kami sangat terganggu. Kami senang karena pemerintah menutupnya permanen," tandasnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved