Investasi

Kenali Simple Moving Average dan Cara Menggunakannya untuk Menganalisis Harga Ethereum

Simple Moving Average atau SMA merupakan alat analisis teknikal untuk memantau harga Ethereum.

pexels.com
Ilustrasi aset kripto Ethereum. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketika melakukan trading mata uang kripto, analisis teknikal berperan penting dalam membantu investor membuat keputusan yang lebih bijaksana. Analisis teknikal yang digunakan juga sangat beragam. 

Salah satu alat analisis teknikal yang paling umum digunakan adalah Simple Moving Average atau lebih dikenal sebagai SMA.

Teknik analisis SMA digunakan untuk memahami tren harga jangka pendek dan panjang. Misalkan memantau harga ethereum.

Lebih dari itu, SMA juga membantu mengidentifikasi peluang masuk dan keluar pasar. 

Lantas, apa itu Simple Moving Average dan cara penggunaannya?

Berikut ini akan dijelaskan tentang apa itu SMA, bagaimana cara kerjanya, dan bagaimana penggunaannya untuk menganalisis pergerakan harga Ethereum.

Apa itu Simple Moving Average (SMA)?

Simple Moving Average (SMA) adalah rata-rata harga suatu aset selama periode waktu tertentu. Misalkan, rata-rata harga aset etherum pada kuartal pertama tahun 2024.

Dalam trading Kripto, SMA sendiri sering digunakan untuk mengidentifikasi apakah harga sebuah mata uang kripto sedang dalam tren naik, turun, atau bergerak sideways.

SMA digunakan untuk menghaluskan fluktuasi harga. Hal tersebut lantas memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai arah tren. 

SMA dihitung dengan menjumlahkan harga penutupan aset dalam periode tertentu dan kemudian dibagi dengan jumlah periode tersebut.

Misalnya, SMA 10 hari akan menjumlahkan harga penutupan Ethereum selama 10 hari terakhir.

Hasil penjumlahan kemudian dibagi dengan 10. Hasilnya adalah rata-rata harga untuk periode tersebut dan akan berubah setiap kali ada data harga baru.

Cara kerja SMA dalam analisis harga

SMA bekerja dengan menghitung rata-rata harga dalam periode tertentu. Perhitungan tersebut lantas menghasilkan garis yang menggambarkan tren harga dalam jangka waktu tertentu.

Trader biasanya menggunakan dua jenis SMA dalam analisis yaitu SMA jangka panjang dan SMA Jangka pendek. 

SMA jangka pendek biasanya menggunakan periode waktu yang lebih singkat. Biasanya, periode yang digunakan adalah 5, 10, atau 20 hari.

SMA jenis ini digunakan untuk melihat perubahan harga dalam jangka waktu yang cepat. Selain itu, SMA jenis ini bisa menjadi sinyal masuk dan keluar yang lebih agresif.

Disisi lain, SMA jangka panjang menggunakan periode waktu yang lebih lama. Umumnya, perhitungan ini menggunakan periode yang lebih lama seperti 50, 100, atau 200 hari.

SMA Jangka Panjang lebih berguna untuk membantu mengidentifikasi tren jangka panjang. Begitu juga, SMA jangka panjang memberikan gambaran umum tentang arah pasar dalam periode yang lebih luas.

Cara Menggunakan SMA untuk menganalisis harga Ethereum

Sebagian besar harga mata uang kripto dapat dianalisis menggunakan Simple Moving Average.

Salah satu mata uang yang dapat dianalisis adalah Ethereum.

Untuk melakukannya, silahkan ikuti langkah-langkah berikut: 

1. Identifikasi tren

SMA adalah alat yang efektif digunakan mengidentifikasi tren harga. Jika harga Ethereum berada di atas garis SMA, tandanya adalah tren harga sedang naik (bullish).

Hal yang sama juga berlaku sebaliknya. Jika harga berada di bawah garis SMA maka tren harga cenderung turun (bearish).

2. Persilangan (Crossover) sebagai sinyal trading

Salah satu teknik populer dalam menggunakan SMA adalah crossover antara dua SMA dengan periode berbeda.

Contohnya misalkan SMA jangka pendek misalnya 10 hari yang memotong SMA jangka panjang misalnya, 50 hari dari bawah ke atas.

Hal ini dikenal sebagai golden cross dan sering dianggap sebagai sinyal beli.

Sebaliknya, ketika SMA jangka pendek memotong SMA jangka panjang dari atas ke bawah, disebut death cross dan dianggap sebagai sinyal jual.

3. Menentukan level support dan resistance

SMA juga dapat sangat berguna sebagai indikator support dan resistance dinamis. Sebab, ketika harga ethereum mendekati garis SMA, maka dianggap sebagai area di mana pasar akan bereaksi.

Jika harga turun dan mendekati garis SMA tetapi kemudian memantul, SMA tersebut berfungsi sebagai level support.

Jika harga bergerak naik dan kemudian berbalik di sekitar SMA, ini menunjukkan bahwa SMA tersebut berperan sebagai resistance.

4. Mengonfirmasi pembalikan tren

SMA juga berguna untuk mengidentifikasi pembalikan tren. Ketika harga melintasi garis SMA utama misalkan seperti SMA 50 atau 200 hari, ini sering dianggap sebagai tanda bahwa tren sedang berubah.

Contoh penggunaan SMA dalam trading Ethereum:

Misalkan seorang trader ingin menggunakan strategi crossover dengan SMA 20 hari dan SMA 50 hari. Trader akan menunggu hingga SMA 20 hari memotong SMA 50 hari dari bawah ke atas sebagai sinyal belinya.

Setelah sinyal ini muncul, trader membuka posisi beli. Tentu dengan asumsi bahwa harga ETH akan terus naik.

Kemudian, ketika harga terus bergerak naik tetapi SMA 20 hari akhirnya memotong SMA 50 hari dari atas ke bawah (death cross), trader menutup posisinya untuk mengamankan keuntungan dan menghindari penurunan harga lebih lanjut.

Simple Moving Average (SMA) adalah alat analisis teknikal yang efektif untuk memahami tren harga Ethereum.

Lebih lagi, strategi crossover antara dua SMA dengan periode berbeda adalah salah satu teknik paling populer yang digunakan untuk mengidentifikasi sinyal beli atau jual.

Namun, meskipun SMA sangat berguna, penggunaannya tetap memiliki keterbatasan.

Trader perlu mempertimbangkan kondisi pasar dan menggabungkan SMA dengan indikator lain/ Tentu supaya analisis dapat lebih tajam, aktual, dan faktual. 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved