Berita Nasional

Dipanggil Menghadap, Natalius Pigai Bocorkan Pertemuan dengan Prabowo: Saya Bantu Bisa di Mana Saja

Dipanggil Menghadap, Natalius Pigai Bocorkan isi Pertemuan dengan Prabowo, Akui Siap Bergabung dengan Kabinet Prabowo

Editor: Dwi Rizki
Kompas Tv
Pegiat HAM Natalius Pigai dipanggil ke rumah Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai hadir memenuhi panggilan Prabowo Subianto di kediamannya Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (14/10/2024).

Natalius pun mengungkapkan kesiapannya untuk bergabung dalam pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka. 

Meski tidak mengungkapkan secara rinci posisi atau jabatan yang akan dipegangnya, Natalius menegaskan bahwa ia siap membantu pemerintahan Prabowo di kementerian atau lembaga apapun yang dianggap perlu.

"Kalau bantu, iya. Tapi kan tidak boleh saya ngomong sebelum Bapak ngomong. Saya bantu bisa di mana saja," kata Natalius dikutip dari Kompas.com, kepada awak media seusai pertemuan.

Sebagai mantan komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Natalius memiliki pengalaman luas dalam isu-isu hak asasi manusia dan kebijakan publik.

Meski ia tidak membeberkan detail jabatan yang mungkin diembannya, ia menekankan bahwa tujuan utamanya adalah membantu Prabowo untuk menciptakan kebijakan yang mengakomodasi kepentingan bangsa dan mencerminkan nilai-nilai kebhinekaan.

“Bapak ingin kebijakan yang mengakomodasi kepentingan bangsa, sebagai perwujudan dari candra kebangsaan dan kebinekaan. Itu saja,” tegasnya.

Natalius juga mengungkapkan bahwa dirinya sudah lama mengenal Prabowo dan sering diajak berdiskusi mengenai berbagai persoalan bangsa.

Baca juga: Ikuti Gaya Soeharto, Prabowo Minta Kandidat Menteri Menghadap ke Kertanegara-Bicara Empat Mata

"Mungkin saya dari banyak orang yang sering dipanggil. Sudah belasan tahun yang lalu, saya anak buah langsung, saya prajurit yang sering dipanggil," ungkapnya, merujuk pada hubungan erat yang telah terjalin dengan Prabowo selama bertahun-tahun.

Pada hari yang sama, Prabowo Subianto juga memanggil sejumlah tokoh yang digadang-gadang akan menjadi bagian dari kabinet pemerintahannya.

Beberapa tokoh yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Nusron Wahid, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Yandri Susanto, Fadli Zon, Prasetyo Hadi, Maruarar Sirait, Abdul Kadir Karding, dan Teuku Riefky Harsya.

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengonfirmasi bahwa para tokoh tersebut diundang untuk membahas susunan kabinet yang akan datang.

Dasco juga memastikan bahwa semua tokoh yang dipanggil sudah menandatangani komitmen untuk mendukung dan membantu Prabowo dalam pemerintahan mendatang.

"Iya, rencananya seperti itu. Para calon menteri sudah menandatangani kesediaan untuk membantu. Finalisasi kabinet ini akan dilakukan setelah pertemuan dengan Pak Prabowo," jelas Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Dengan langkah ini, Prabowo Subianto tampaknya semakin mematangkan persiapan untuk kabinetnya yang akan mengemban tugas lima tahun ke depan.

Selain mengakomodasi kepentingan bangsa, kabinet tersebut diharapkan mampu menjawab tantangan besar yang dihadapi negara dalam berbagai bidang, mulai dari pembangunan ekonomi hingga penegakan hak asasi manusia.

Ikuti Gaya Soeharto, Prabowo Minta Kandidat Menteri Menghadap ke Kertanegara-Bicara Empat Mata

Presiden terpilih Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menggelar pertemuan penting dengan sejumlah kandidat menteri untuk kabinet yang akan memimpin Indonesia pada 2024 mendatang.

Pertemuan berlangsung di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan, pada Senin (14/10/2024) sore.

Tokoh-Tokoh Penting Hadir dalam Pemanggilan

Dikutip dari Tribunnews.com, sejumlah tokoh penting hadir dalam pertemuan tersebut.

Beberapa di antaranya adalah politikus Partai Gerindra yang sudah tidak asing lagi di pentas politik nasional, seperti Maruarar Sirait, Prasetyo Hadi, dan Fadli Zon.

Kehadiran mereka menegaskan bahwa Gerindra, partai yang juga dipimpin oleh Prabowo, akan memainkan peran penting dalam struktur pemerintahan mendatang.

Selain itu, hadir pula beberapa tokoh dari partai dan organisasi lain yang menunjukkan pentingnya kebersamaan dalam pembentukan kabinet yang representatif dan inklusif.

Di antaranya, Ketua Yayasan Teladan Utama, Widiyanto Putri Wardhana, yang dikenal aktif di bidang sosial dan pendidikan, serta aktivis HAM, Natalius Pigai, yang selalu vokal dalam memperjuangkan hak asasi manusia di Indonesia.

Dari sisi partai politik, turut hadir Politisi Partai Golkar, Nusron Wahid, yang dikenal memiliki pengalaman panjang dalam dunia politik dan pemerintahan.

Kehadiran Nusron memperkuat dugaan bahwa Golkar, sebagai salah satu partai besar, akan menjadi mitra penting dalam kabinet mendatang.

Tokoh-Tokoh dari Berbagai Partai dan Organisasi

Selain nama-nama di atas, beberapa tokoh lainnya yang hadir dalam pertemuan tersebut juga cukup menarik perhatian.

Ada Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf atau yang lebih dikenal dengan Gus Ipul.

Gus Ipul, yang juga merupakan Wakil Gubernur Jawa Timur, dikenal sebagai sosok yang memiliki kedekatan dengan kalangan Nahdliyin dan memiliki pengalaman luas dalam pemerintahan daerah.

Selain itu, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto, juga hadir dalam pertemuan tersebut.

Yandri dikenal sebagai politisi yang selalu aktif dalam membangun koalisi dan menjaga hubungan baik antar partai politik.

Kehadiran Yandri memperkuat sinyal bahwa PAN akan ikut serta dalam pemerintahan Prabowo jika terbentuk.

Tidak ketinggalan, politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Kadir Karding, yang juga menjadi salah satu figur penting dalam peta politik Indonesia, turut hadir.

Karding dikenal sebagai sosok yang memiliki peran strategis dalam berbagai kebijakan, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan umat dan pendidikan.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, juga hadir dalam pertemuan tersebut. 

Partai Demokrat, yang sebelumnya menjadi bagian dari koalisi pemerintahan, tampaknya akan memainkan peran penting dalam pemerintahan Prabowo.

Riefky Harsya dikenal sebagai politisi yang memiliki pemikiran moderat dan memiliki pengalaman dalam bidang diplomasi dan hubungan luar negeri.

Penyusunan Kabinet untuk Menghadapi Tantangan Masa Depan

Pertemuan tersebut tampaknya merupakan langkah awal dari Prabowo untuk menyusun kabinet yang tidak hanya terdiri dari politisi, tetapi juga tokoh-tokoh yang memiliki latar belakang beragam, mulai dari aktivis sosial, tokoh organisasi, hingga politisi berpengalaman dari berbagai partai.

Ini menunjukkan bahwa Prabowo berencana untuk membentuk kabinet yang inklusif, dengan tujuan untuk menghadapi berbagai tantangan besar yang akan dihadapi Indonesia dalam lima tahun ke depan.

Dalam pidatonya sebelumnya, Prabowo menyatakan bahwa kabinet yang akan dibentuk nanti harus memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan membangun negara dengan adil dan merata.

Dengan mengundang tokoh-tokoh dari berbagai latar belakang, termasuk mereka yang berasal dari kalangan aktivis, akademisi, dan politisi dari berbagai partai, Prabowo ingin memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil dalam pemerintahan nanti akan mewakili kepentingan rakyat secara luas.

Harapan untuk Kabinet yang Bekerja Optimal

Prabowo juga menekankan pentingnya pembentukan kabinet yang solid dan memiliki semangat kebersamaan dalam menghadapi tantangan ekonomi, sosial, dan politik yang semakin kompleks.

Indonesia, sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan memiliki potensi ekonomi besar, membutuhkan pemerintahan yang mampu bekerja dengan cepat, tepat, dan efektif.

Kepada para kandidat menteri yang hadir, Prabowo diharapkan memberikan kontribusi maksimal dalam menjalankan tugas-tugasnya, baik dalam hal perumusan kebijakan maupun implementasinya di lapangan.

Dengan pengalaman dan kapasitas yang dimiliki oleh setiap individu, Prabowo yakin bahwa kabinet yang akan terbentuk dapat membawa Indonesia menuju kemajuan yang lebih pesat.

Kepemimpinan Profesional dan Berintegritas Presiden Soeharto

Pertemuan dengan kandidat menteri tersebut menunjukkan keseriusan Prabowo dalam merancang kabinet yang representatif dan berintegritas. 

Mirip seperti Presiden Kedua Republik Indonesia, Soeharto.

Dikutip dari Disertasi milik Francy Iriani, Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) berjudul 'Kepemimpinan Presiden Soeharto dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia' tahun 2014, Presiden Soeharto dikenal sebagai pemimpin yang profesional dan memiliki integritas tinggi. 

Sikap patriotisme dan visinya untuk membangun Indonesia sesuai dengan Pancasila menunjukkan rasa cinta tanah air dan dedikasi terhadap pembangunan.

Hal ini menjadikannya seorang pemimpin yang produktif dan memiliki komitmen yang kuat pada konstitusi.

Dalam analisis dokumen, ditemukan sejumlah pendapat dari para menteri yang menggambarkan Soeharto sebagai sosok yang selalu konsisten dengan kata dan perbuatannya.

Ia dikenal memiliki komitmen yang teguh pada konstitusi, arif, bijaksana dalam menghadapi persoalan bangsa, serta mampu menyampaikan aspirasi rakyat dengan baik.

Dalam menghadapi berbagai masalah besar, Soeharto selalu mempertimbangkan solusi secara obyektif tanpa mempertimbangkan popularitas.

Di bidang politik, Soeharto menunjukkan bahwa dirinya sangat konstitusional, konsisten dengan UUD 1945, dan menghormati undang-undang yang berlaku.

Sukses kepemimpinannya didukung oleh keterpaduan manajemen dan gaya kepemimpinan yang tegas namun fleksibel.

Sebagai seorang militer, Soeharto dikenal dengan disiplin luar biasa dan tidak pernah mengambil langkah tanpa perencanaan yang matang.

Salah seorang informan menyatakan bahwa Soeharto memotivasi bawahannya untuk disiplin dan mencapai target tertentu.

Setiap departemen memiliki sasaran yang harus dicapai, yang kemudian dipantau langsung oleh Presiden melalui sidang umum, sidang kabinet terbatas, atau sidang bidang ekonomi.

Salah satu pemikiran inspiratif Soeharto adalah Trilogi Pembangunan, yang memandang bahwa tanpa keamanan, ekonomi tidak akan berkembang.

Oleh karena itu, stabilitas dan keamanan negara harus tercipta terlebih dahulu sebelum melaksanakan pembangunan ekonomi dan pemerataan untuk mencapai keadilan sosial.

Meskipun urutan trilogi ini tidak selalu berjalan linier, stabilitas politik dan ekonomi tetap menjadi prioritas utama.

Soeharto juga dikenal sebagai pemimpin yang fleksibel dan terbuka terhadap pendapat bawahannya.

Beliau memberi kesempatan bagi bawahannya untuk mengemukakan pendapat, dan jika alasan yang diberikan masuk akal, beliau tidak ragu untuk menerima dan mendukungnya.

Dalam hal ini, Soeharto selalu memberikan perhatian pada bawahannya dengan cara mendengarkan mereka, baik dalam pertemuan formal maupun informal.

Beberapa menteri mengungkapkan bahwa mereka tidak memerlukan waktu lebih dari dua hari untuk dapat bertemu dengan Presiden, hal yang sulit dilakukan di era pemerintahan sekarang.

Selain itu, Soeharto juga menunjukkan sikap peduli terhadap kesejahteraan bawahannya, baik dalam hal kesehatan maupun kesejahteraan sosial.

Informan menyebutkan bahwa beliau selalu memperhatikan kondisi pribadi para pembantu dan rekan-rekannya, bahkan dalam hal kecil sekalipun.

Beliau tidak melupakan jasa orang-orang yang telah mendukungnya.

  • Suka Menolong

Beberapa pendapat informan yang diperoleh dari wawancara maupun analisis dokumen mendapatkan karakteristik presiden Soeharto yang suka menolong. 

Pendapat informan ini antara lain dinyatakan dalam kalimat “…kalau ada orang sakit bawahannya, di staff sekretariat Negara itu, sering beliau minta kepada ah… menteri sekneg supaya dibantu membantu kesehatannya, beliau sangat perhatikan itu, ke kami para menteri, ah kalua datang ke beliau rata rata kami bisa mengatasi sendiri, tapi saya lihat beberapa staff disekneg itu beliau bantu untuk bisa berobat”. 

Kepada para prajurit TNI, beliau juga terus berupaya member kesejahteraan. 

Beliau merupakan orang yang tidak melupakan jasa orang orang terhadapnya. 

Hal ini dikemukakan oleh beberapa informan, bahwa mereka terkesan dengan ketulusan pak Harto dalam memperhatikan kehidupan pribadi para pembantu dan rekan rekan seperjuangannya. 

Pak Harto memiliki rasa kesetiakawanan yang besar terhadap anak buah dan orang sekelilingnya.

Beliau terkenal sebagai seorang pemimpin yang selalu memperhatikan keadaan para bawahannya, bahkan sampai pada soal yang kecil untuk tingkatan beliau. 

Perhatian yang besar terhadap anak buah inilah yang mengesankan para menterinya

  • Mengobservasi Tanpa Menghakimi

Soeharto memiliki kemampuan luar biasa dalam mengobservasi bawahannya tanpa menghakimi.

Seorang menteri menyatakan bahwa salah satu kunci keberhasilan manajemen Soeharto adalah kemampuannya menilai orang dengan sangat baik, namun ia melakukannya tanpa menunjukkan perasaan atau penilaian langsung.

Karakteristik kepemimpinan presiden Soeharto, yang mengobservasi bawahannya tanpa menghakimi tidak dinyatakan secara eksplisit oleh para informan. 

Satu penjelasan pada analisis dokumen dikemukakan oleh seorang menteri bahwa kunci keberhasilan manajemen beliau agaknya juga karena beliau pandai
menilai lawan bicara yang dihadapi. 

Kemampuan beliau menilai orang itu kuat sekali. 

Tapi beliau menilai seseorang tanpa memperlihatkan perasaan apa apa.

  • Cara Berkomunikasi dan Sense of Humor

Dalam berkomunikasi dengan bawahannya, Presiden Soeharto sangat terpengaruh budaya Jawa. 

Salah satu informan menyatakan bahwa pengalamannya berkomunikasi intens dengan pak Harto dilakukan pada saat pertemuan empat mata. 

Rata rata pertemuan berlangsung satu jam. 

Diskusi banyak dilakukan pada saat pertemuan seperti itu. 

Beberapa informan menyatakan bahwa pak Harto adalah seorang pendengar yang baik. 

Pak Harto biasa mendengar terlebih dahulu, baru kemudian bicara. 

Beliau tidak pernah marah, tetapi sekedar tersenyum. 

Kemarahan beliau ditunjukkan dengan perubahan mimik muka, tidak menjawab dan diam.

Pemberi laporan akan memahami sendiri dan introspeksi akan kesalahannya. 

Seorang informan berceritera bahwa apabila pak Harto membaca agak lama laporan yang diberikan, lalu menyatakan “Coba anda pelajari kembali”, maka oleh menteri tersebut dibaca sebagai ketidaksetujuan Presiden. 

Project yang diperlakukan demikian tidak dimajukan kembali oleh menteri yang bersangkutan. 

Menteri yang lain membenarkan, meskipun pengalamannya sedikit berbeda.

Pada wawancara lain, seorang menteri menyatakan bahwa Presiden berkomunikasi secara jelas dan mudah, menggunakan cara berfikir yang sistematis dan tidak kompleks, dinyatakan dalam bahasa yang sederhana dan jelas. 

Tetapi apabila pak Harto sudah mulai agak menutup map dan agak batuk, maka Menteri tersebut mengerti bahwa pertemuan berarti sudah selesai. 

Ada juga informan yang menyatakan bahwa selesainya pertemuan dinyatakan dengan pak Harto menyilahkan tamunya untuk minum teh yang disajikan.

Informan berikutnya memberi kesaksian bahwa para menteri kalua menghadap, mereka mencatat tapi tidak melihat tulisannya, tetapi sambil memperhatikan wajah pak Harto. 

Apabila pak harto menyatakan, “Kelihatannya ini belum lengkap, tapi ya terserah kamu”. 

Maka ini berarti beliau tidak setuju.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved