Berita Jakarta

Mahasiswinya Bunuh Diri, Untar Siapkan Ruang Konsuling Khusus untuk Wadah Curhat

Pihak Untar menyediakan wadah konseling khusus untuk para mahasiswa dan dosen. Agar tak terjadi lagi kasus bunuh diri.

Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah
Humas Untar, Paula Tjatoerwidya Anggarina sebut ada ruang konseling untuk maahasiswa Untar yang butuh curhat 

WARTAKOTALIVE.COM, GROGOL PETAMBURAN — Tewasnya seorang mahasiswi Universitas Tarumanegara (Untar) berinisial R, meninggalkan duka mendalam bagi kampus dan dunia pendidikan.

Entah beban apa yang dipikul korban hingga memutuskan mengakhiri hidup dengan cara mengenaskan.

Namun untuk menekan kasus serupa terjadi, pihak Untar menyediakan wadah konseling khusus untuk para mahasiswa dan dosen.

Menurut Humas Untar, Paula Tjatoerwidya Anggarina, layanan tersebut memungkinkan seseorang curhat dan menyampaikan keluh kesahnya. 

"Kami kan ada Fakultas Psikologi ya, jadi di kami itu ada istilah namanya LBKP (Lembaga Pembimbingan dan Konsultasi Psikologi), nah itu memang kami punya," kata Paula kepada wartawan, Selasa (8/10/2024).

"Jadi, itu memang mahasiswa yang merasa ada problem (masalah) itu ada tempatnya lah, ada wadahnya," imbuhnya.

Baca juga: Mahasiswi Untar Bunuh Diri Rupanya Mahasiswa Baru, Manajemen Sebut Tak Ada Masalah dengan Kampus

Paula berujar, tembat tersebut diisi oleh psikolog-psikolog andal yang seusai dengan bidangnya.

Selain itu, lanjut Paula, layanan yang diberikan disesuaikan dengan kondisi anak muda masa kini.

"Kami menyediakan wadahnya dan kami berupaya ya, dosen-dosen juga sudah (memahami) situasi generasi sekarang yang memang beda kali ya dengan zaman dulu," kata Paula.

"Jadi, pimpinan itu juga menganjurkan untuk mendengarkan juga nih dari pihak mahasiswa. Dan kalau memang ada yang butuhkan, itu bisa langsung berkonsultasi," pungkas dia.

Sebelumnya diberitakan, Manajemen Universitas Tarumanegara (Untar) menyampaikan bahwa mahasiswinya yang tewas bunuh diri, tidak memiliki masalah apapun dengan pihak kampus, baik terkait skripsi maupun terkait bullying.

Pasalnya menurut Humas Untar, Paula Tjatoerwidya Anggarina, korban adalah seorang mahasiswi yang baru menginjak semester 1.

Baca juga: Kronologis Mahasiswi Untar Tewas Usai Lompat dari Gedung, Sempat Diperingatkan Satpam

Sehingga terkait dengan dugaan skripsi atau proposal ditolak, ia memastikan jika hal tersebut tidaklah berkaitan.

"Jadi, dia adalah mahasiswa baru, jadi angkatan 2024. Dan baru masuk kita di kuliah ini sekitar bulan Agustus pertengahan. Jadi, kurang lebihnya dua bulan lah ya," kata Paula saat ditemui di Untar, Senin (7/10/2024).

"Ini bukan mahasiswa yang sedang skripsi, bukan mahasiswa yang katanya skripsinya atau proposal skripsinya ditolak gitu ya. Itu yang perlu diluruskan," imbuhnya.

Paula mengaku belum mengetahui bagaimana aktifitas perkuliahannya termasuk soal pertemanan korban dengan mahasiswa lainnya.

Pasalnya, lanjut Paula, dengan durasi berkuliah yang baru sebentar, sosialisasi korban selama di kampus belum terlalu terlihat.

Namun, dia memastikan jika tidak ada bullying yang dilakukan sesama mahasiswa atau pihak kampus kepada korban E.

"Bisa dipastikan itu tidak terjadi, karena kami memang kalau pada saat penerimaan mahasiswa baru, itu tidak lagi istilahnya OSPEK gitu ya, tapi kita lebih ke pengenalan kampus," kata Paula.

"Dan materi-materi yang diberikan ini terkait dengan bela negara, terkait dengan masalah kesehatan mental dan yang lain-lain. Jadi, kegiatan-kegiatannya itu tidak seperti lalu-lalu gitu ya. Jadi, tidak ada yang istilahnya karena bullying dan sebagainya, itu tidak ada, dipastikan sih tidak ada," imbuh dia. (m40)

Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News

Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved