Kasus Gagal Ginjal

Anggota DPRD Imbau Dinkes dan Disdik Monitoring Sekolah Antisipasi Meningkatnya Kasus Gagal Ginjal

Ronny menjelaskan jika nantinya ditemukan makanan yang kurang sehat dapat dilakukan tindakan persuasif untuk tidak kembali menjualnya.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Ronny Hermawan. 

Laporan jurnalis TribunBekasi.com, Rendy Rutama Putra

WARTAKOTALIVE.COM, JAWA BARAT - Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan (Disdik) di setiap wilayah Jawa Barat diharapkan anggota DPRD perlu melakukan monitoring jajanan serupa makanan dan minuman di setiap sekolah.

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Ronny Hermawan mengatakan hal itu guna mengantisipasi kasus Gagal Ginjal Anak (GGA) yang tercatat tengah meningkat di Provinsi DKI Jakarta.

“Suarakan semoga Dinkes dan Disdik melaksanakan monitoring ke semua sekolah TK, SD, SMP, dan SMA mudah-mudahan makan makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak ini kategorinya adalah makanan sehat,” kata Ronny, Rabu (11/9/2024).

Ronny menjelaskan jika nantinya ditemukan makanan yang kurang sehat dapat dilakukan tindakan persuasif untuk tidak kembali menjualnya.

Selain itu anggota DPRD Jawa Barat fraksi partai Demokrat tersebut meminta kepada para guru dan orangtua untuk ikut serta memantau dan memonitoring hal serupa.

“Kami juga suarakan agar dibaca dipahami suara luas guru sekolah dan juga pihak orangtua bekerja sama memantau makanan-makanan yang sehat untuk anak-anak kedepannya,” pungkasnya.

Sebagai informasi, GGA belakangan disebut mengalami peningkatan terkhusus di DKI Jakarta.

Pihak RSCM mencatat terdapat 60 pasien anak yang mengalami prosedur cuci darah.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Online Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jumlah penyakit gagal ginjal anak di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 439 kasus pada 2023.

Kepala Dinkes (Kadinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati menyebut penyebab maraknya kasus gagal ginjal pada anak beragam, bisa dari infeksi, zat-zat toksik, dehidrasi, atau penyakit kronik lainnya seperti diabetes melitus ataupun autoimun. 

“Namun pada umumnya, saat ini anak-anak mengalami gagal ginjal karena dari makanan dan minuman jajanan sekolah yang sembarangan,” jelas Ani.

Alhasil, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun kini gencar melakukan pemeriksaan serta pengawasan pada makanan dan minuman yang dijual di sekolah-sekolah. (m37)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved