Berita Bekasi

Mulai Masuk Musim Penghujan, Kabupaten Bekasi Masuk Masa Transisi Bencana Kekeringan

Mulai Masuk Musim Penghujan, Kabupaten Bekasi Masuk Masa Transisi Bencana Kekeringan

Editor: Dwi Rizki
BMKG
Ilustrasi arah angin pada tanggal 6 Juli 2024. Angin dominan dari arah utara menuju wilayah Jabodetabek. Angin hangat dari arah pesisir kemudian bertemu dengan angin dingin dari arah Bogor, Jawa Barat. Awan hujan yang terbawa angin itu kemudian tertahan menjadi di wilayah Jakarta Selatan, Depok dan Bogor. 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat masuk masa transisi bencana kekeringan.

Sebelumnya sejumlah wilayah Kabupaten Bekasi alami kekeringan hingga Pemerintah Kabupaten Bekasi menetapkan siaga bencana kekeringan mulai 30 Agustus 2024.

Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi mengatakan, saat ini masuk masa transisi yang dimulai Jumat (27/9/2024), Pemkab Bekasi akan melanjutkan bantuan terhadap warga yang mengalami krisis air bersih, dan mengatasi lahan pertanian yang terdampak kekeringan.

Pihaknya juga akan terus melakukan evaluasi, setiap kegiatan penanganan kekeringan di Kabupaten Bekasi.

“Alhamdulillah ada hujan, di masa transisi ini, kita tetap melakukan monitoring dan tetap mengevaluasi terkait perkembangan penanganan kekeringan untuk hari hari berikutnya,” kata Dedy Supriyadi di Cikarang pada Jumat (27/8/2024).

Dedy melanjutkan hasil rapat evaluasi bencana kekeringan perkembangan penanganan tanggap darurat bencana kekeringan berjalan baik. Rencana Aksi Daerah (RAD) sudah dilakukan.

Baca juga: Kapolda Jateng Bukan Ngeles Waktu Disalami Andika Perkasa, Justru Lakukan Ini Sesuai Tradisi Jawa

Baca juga: Andika Perkasa Akui Tak Ada Beban Tidak Disalami Kapolda Jateng, Ini Tanggapannya

Salah satunya normalisasi aliran sungai yang mengalami penyumbatan dan sedimentasi yang hasilnya sudah dirasakan warga, terutama para petani.

“Alhamdulillah progress yang signifikan, di kegiatan normalisasi capaiannya sudah signifikan, bahkan ada yang sudah mendekati 100 persen pelaksanaannya. Tentunya ini sangat positif, dari hasil analisa, wilayah kecamatan yang terdampak kekeringan di Kabupaten Bekasi semakin berkurang," ungkapnya. 

Pada masa transisi ini, kata dia, update data wilayah pertanian yang masih terdampak kekeringan masih akan terus dipantau. Kegiatan normalisasi akan terus dilakukan dan diawasi dalam pelaksanaannya.

Perkembangan baik selanjutnya, terkait suplai air bersih maupun air minum, dalam beberapa hari terakhir tidak ada permohonan dari beberapa wilayah yang terdampak kekeringan.

“Selama masa tanggap darurat bencana kekeringan 2024 semuanya sudah berupaya dalam membantu kebutuhan masyarakat, berupa air bersih dan air layak minum,” katanya.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi menuturkan, penanganan bencana kekeringan sudah menunjukkan hasil yang signifikan.

Termasuk dampak positif normalisasi sehingga pasokan air bisa masuk ke pesawahan para petani. 

"Hasil rapat evaluasi, Pak Bupati sudah menetapkan masa transisi. Tapi kita tetap melayani pengiriman air bila ada permintaan," ujarnya. 

Dodi menyebutkan, hingga berakhir masa tanggap darurat kekeringan, total air bersih yang sudah didistribusikan mencapai tiga juta liter lebih. 

"Untuk wilayah terdampak kekeringan per hari ini tersisa 8-9 kecamatan dari sebelumnya 11 kecamatan, turun sangat signifikan. Untuk lahan pertanian, sebagian besar sudah terisi air,” terangnya. (MAZ) 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved