Tujuh Remaja Tewas

Misteri Tujuh Remaja Tewas di Kali Bekasi, Warga: tak Ada Tawuran, Banyak Motor, Orangnya tak Ada

Polisi harus memutar otak dan transparan untuk mengungkap kematian tujuh remaja di Kali Bekasi. Karena mereka ternyata bukan korban tawuran.

Editor: Valentino Verry
TribunBekasi/Rendy Rutama Putra
Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto Karyoto saat datang ke TKP ditemukannya tujuh remaja tewas di Kali Bekasi, Jatiasih, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Minggu (22/9/2024). Ternyata mereka bukan korban tawuran. 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Sedikit demi sedikit informasi seputar kematian tujuh remaja di Kali Bekasi mulai terkuak.

Jika tadinya publik menyimpulkan mereka adalah korban tawuran, ternyata itu salah.

Menurut warga di sekitar gubuk RT 05/RW 04, Jalan Satopati, Bojong Menteng, Rawalumbu, Kota Bekasi, lokasi puluhan remaja kumpul, jarang sekali ada tawuran.

Bahkan, seorang pemulung bernama Ujang alias Jabrik (62) mengatakan, tidak pernah ada tawuran di dekat lokasi gubuk yang dijadikan tempat 60 remaja berkumpul dan pesta miras.

“Belum pernah ada, baru ini doang. Tawurannya mah bukan di sini,” ucap Ujang saat ditemui Kompas.com  Selasa (24/9/2024). 

Baca juga: Polri Kesulitan Identifikasi Jenazah Tujuh Remaja Tewas di Kali Bekasi, Ini Kata Brigjen Prima Heru

Ujang menuturkan, polisi jarang berpatroli di daerah Jalan Satopati selama dirinya menjadi warga RT 04/RW 04 Kelurahan Bojong Menteng sejak 2007. 

“Jarang. Soalnya aman sih, baru kali ini saja. Kadang-kadang ada, tapi jarang-jarang. Soalnya belum pernah terjadi (tawuran),” kata Ujang. 

Sewaktu Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Bekasi Kota membubarkan 60 remaja dari gubuk tersebut pada Sabtu (24/9/2024) pukul 03.00 WIB, Ujang mengaku tidak melihatnya. 

Hanya saja, dia sempat melintas di Jalan Satopati sambil mengayuh sepeda berwarna merahnya. 

Terpantau ada sejumlah motor yang tengah terparkir di depan gubuk tersebut. 

Baca juga: Tujuh Remaja Tewas di Kali Bekasi, Saksi: Ada 20 Orang yang Nyebur, Wajah Mereka Bukan Orang Sini

“(Pas saya lewat) iya (kosong). Tapi saya kaget, ‘kok motornya banyak banget? Pada ke mana ini enggak ada orang?’,” tutur Ujang. 

“Saya lewat habis subuh. Saya enggak sangka kalau bocah pada nyebur. Saya cuma lewat saja, kirain motor karyawan (Gudang Semen Merah Putih Jatiasih). Ya kira-kira pukul 05.00 WIB,” lanjutnya. 

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua RW 04 Kelurahan Bojong Menteng, Hasan (51). 

Dia menyebut, gubuk ini baru pertama kali dijadikan tempat berkumpul sejumlah remaja. 

“Ya sepengetahuan saya enggak ada. Makanya kami gali informasi dari pihak sekuriti, 'memangnya sering?', 'enggak ada sih pak, baru kemarin saja',” ujar Hasan.

Sebuah gubuk tepat di depan Gudang Semen Merah Putih Jatiasih ini sempat dijadikan tempat 60 remaja berkumpul pada Sabtu (21/9/2024) dini hari. (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)
Sebuah gubuk tepat di depan Gudang Semen Merah Putih Jatiasih ini sempat dijadikan tempat 60 remaja berkumpul pada Sabtu (21/9/2024) dini hari. (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI) (kompas.com)
Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved