Viral Media Sosial

Cerita Ustaz Dasad Latif Diminta Partai NasDem Maju Jadi Wali Kota Makassar, Ini Jawabannya

Cerita Ustaz Dasad Latif Diminta Partai NasDem Maju Jadi Wali Kota Makassar, Ini Jawabannya

Editor: Dwi Rizki
Instagram @dasadlatif212
Ustaz Dasad Latif 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ajang kontestasi Pilkada Serentak 2024 telah dimulai.

Seluruh calon kepala daerah sudah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Di sejumlah daerah, tahapannya bahkan kini sudah memasuki pengambilan nomor urut.

Namun, di balik hiruk pikuk Pilkada Serentak 2024, Ustaz Dasad Latif rupanya sempat ditawarkan untuk maju Pilkada Kota Makassar.

Dirinya diminta untuk maju sebagai Calon Wali Kota Makassar dari Partai NasDem.

Kisah itu dibagikan Ustaz Dasad Latif lewat status instagramnya @dasadlatif212 pada Selasa (24/9/2024).

Dalam video yang diunggahnya, Ustaz Dasad Latif terlihat tengah diwawancarai oleh pembawa acara TV One.

Dalam kesempatan itu, Ustaz Dasad Latif menjelaskan alasan dirinya menolak ketika diminta untuk maju mewakili Partai NasDem dalam Pilkada Kota Makassar.

"Alhamdulillah ada partai yang melirik saya untuk masuk (Pilkada) Wali Kota Makassar. Terima Kasih, terutamanya Partai NasDem," ungkap Ustaz Dasad Latif.

"Ya cuma saya pikir bukan di situ tempat saya, tempat saya mubaligh," tambahnya. 

Ustaz Dasad Latif mengaku memiliki pemikiran sederhana.

Satu di antaranya adalah dirinya tidak mau terbebani dengan jabatan yang nantinya akan diembannya.

"Saya sederhana, kalau saya jadi Wali Kota Makassar, maka saya akan hormat kepada Kapolres, saya akan hormat kepada Gubernur, datang lagi Menteri saya hormat lagi, datang presiden hormat lagi," ujarnya.

Baca juga: Pasukan Berani Mati Jokowi Gagal Bikin Aksi, Habib Rizieq Langsung Bertolak ke Arab Saudi

Baca juga: Rhoma Irama Ungkap Rencana Keluarga Baalwi Kuasai Indonesia: Pribumi Waspadai Gerakan Mereka

Kondisi tersebut berbanding terbalik apabila dirinya tetap menjadi seorang penceramah.

Sebab, sebagai seorang mubaligh yang menyampaikan ajaran Islam kepada orang lain, dirinya kini tak terbebani.

Termasuk memberikan hormat kepada para pejabat yang ditemuinya.

"Tapi karena saya mubaligh, saya tidak perlu hormat, saya bisa tegak menghadapi mereka," ungkap Ustaz Dasad Latif.

"Bahkan saya ceramahi mereka," ujarnya tersenyum. 

Selain itu, alasan dirinya menolak menjadi Wali Kota Makassar adalah lebih kepada introspeksi diri.

Ustaz Dasad Latif mengaku mengerti betul kemampuan dirinya.

Sehingga dirinya merasa tidak pantas apabila mengemban amanah sebagai pejabat publik.

Baca juga: Viral Video Anggota PDIP Tia Rahmania Semprot Nurul Ghufron di Lemhannas, Minta Kiat Sukses Korupsi

"Saya ada istilah begini, banyaknya rusak negara kita ini karena orang yang tidak ahli di bidangnya," ungkap Ustaz Dasad Latif.

"Padahal nabi sudah jelaskan, 'apabila suatu perkara kau serahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggu kehancurannya'," bebernya.

"Saya punya hak berpolitik, tapi saya harus tahu diri, bukan di situ keahlian saya," ujarnya di akhir tayangan.

Postingan Ustaz Dasad Latif pun disambut ramai masyarakat.

Beragam tanggapan dituliskan masyarakat bersusulan dalam kolom komentar postingannya.

"Lebih pas jadi penceramah saja, bagaimana gaezz," tulis Ustaz Dasad Latif disambut ramai masyarakat. 

@tryraka.69: Sangat setujuh sekali, ini yg pantas jadi panutan & memimpin Umat.. Aamiin.

@erna_usman0811: Politik Ngeriii Ust Di Dzaman Mulyono

@idaism_: sy hormat kpd ustadz, krn memuliakn seorang ibu

@wak_yudi: Panutan..semoga istiqamah ustad

@iu_yurhy19: Benar semua yg kita bilang Pak Ustadz andalanG cu

@rijonsimbolontuanmuda: Bagi paham kalimat Pak Ustad, ini sebuah kalimat yang hanya dipahami orang beriman.

@oos_dj: sekarang pejabat bgtu pak ustadz,ditugaskan yg bukan ahlinya

@bambangbatem: Masya Alloh ini baru panutan

@apaw_11: Kasih paham ustadz ke mereka2 yg berekspektasi

@alvi.rachman: Panutan ustad.. Stay istiqomah 

@susilo.kp: Sangat setuju statemennya ini. Kita pegang yang dikatakan ini. Siapa tahu di waktu waktu mendatang akan berbeda situasinya. Semoga istiqomah selalu.

@rpahlevi_99: Mantap ustad..istiqomah selalu di jalan dakwah

Ustaz Dasad Latif Pernah Maju Pilkada

Dikutip dari laman cariudstadz.id, ustaz Das'ad Latif lahir di Makassat pada tanggal 21 Desember 1973. 

Ustaz yang memiliki gelar pendidikan Dr Das’ad Latief S.Sos., S. Ag., M.Si., Ph.D  ini adalah seorang mubaligh yang aktif berdakwah dari satu mimbar ke mimbar yang lain, dan dari satu televisi hingga ke media sosial.

Pendidikan strata 1 dia  ditempuh di dua tempat sekaligus, yaitu Universitas Islam Negri (UIN) Alaudin pada bidang Peradilan Islam dan di Universitas Hasanudin pada bidang Ilmu Komunikasi.

Lalu, dia melanjutkan pendidikan magister di Universitas yang sama dalam bidang komunikasi.

Keseriusannya dalam menuntut ilmu dibuktikannya dengan gelar P.hD dari Universitas Kebangsaan Malaysia dalam bidang Ilmu Komunikasi sekaligus gelar Doktor ke dua kalinya di Universitas Islam Makasar dalam bidang Ilmu Syariah.

Cara dakwahnya yang ringan dan santai membuat ustadz Das’ad Latif dikenal publik.

Mengisi pengajian keagamaan di berbagai televisi nasional seperti TVOne, SCTV, dan berbagai Televisi lokal seperti TVRI Makassar dan radio di Makassar.

Ustaz Das'ad Latif  juga aktif berceramah secara offline di Masjid Sunda Kelapa Jakarta, Pembina Majlis Taklim ibu-ibu IWABA, serta menjadi pembimbing untuk ibadah haji dan umrah.

Ustaz Das’ad Latief juga aktif mengajar dan menjafi peneliti di Universitas Hasanudin dengan spesifikasi keilmuan Public Relations.

Selain di Unhas, dia juga mengajar di berbagai kampus seperti STIKOM FAJAR Makassar. STIE AMKOP Makassar, Universitas Islam Makassar, STIM NITRO Fajar Makassar, Universitas Indonesia Timur Makassar dalam bidang ilmu komunikasi serta menjadi CEO PT. Gelora Indah Perdana, Biro Perjalanan Haji plus Umroh.

Selain ceramah, dia juga aktif menulis dan telah menghasilkan beberapa karya berjudul

1. Pilkada; Nikmat atau Bencana? Pemikiran Politik seorang Da’i

2. Islam yang Diperdebatkan “Membahas Masalah Khilafiah dalam Islam Perspektif Ilmiah

3. Dari Hati ke Hati

Ustad Dasaat latif pernah mengikuti kontes politik pada pemilihan walikota makasaar pada 2013 silam.

Mengutip dari makassar.tribunnews.com, ia berpasangan dengan Tamsil Linrung dengan partai pengusung PKS dan Hanura.

Namun tahun berikutnya ia tidak menyalonkan diri karena terganjal peraturan yang mengikatnya sebagai pegawai negeri. 

Hingga kini ia aktif sebagai penceramah dan juga pengajar di kampus.

Empat Pasang Calon Wali Kota Makassar

KPU Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menetapkan nomor urut empat pasangan calon (paslo) peserta Pilkada 2024 dalam rapat pleno terbuka di salah satu hotel di Makassar, Sulawesi Selatan pada Senin (23/9/2024).

"Menetapkan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Munafri Arifuddin-Aliyah Mustikan nomor urut satu," kata Ketua KPU Makassar, Yasir Arafat.

Selanjutnya, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Andi Seto Asapa-Rezki Rezki Mulfiati Lutfi nomor urut dua.

Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Indira Jusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi nomor urut tiga.

Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Muhammad Amri Arsyid-Abd Rahman Bando nomor urut empat.

Setelah pencabutan dan penetapan nomor urut empat paslon tersebut akan dilanjutkan dengan tahapan kampanye, dan diharapkan dapat berjalan sesuai dengan harapan bersama serta berlangsung damai.

"Kami berharap kampanye nanti tumpah ide, gagasan, bukan cacian dan makian. Mari kita menjaga kondisifitas hari ini agar Pilkada Makassar berjalan lancar dan tertib," ujarnya.

Partai pengusul paslon nomor urut satu Munafri-Aliyah (Mulia) yakni Partai Golkar, Demokrat, Perindo, Hanura, PKN, PBB dan partai Ummat.

Paslon nomor urut dua Seto-Rezki (Sehati) didukung Partai Gerindra, NasDem, PAN, dan PSI.

Untuk paslon nomor urut tiga Indira-Ilham (INIMi) diusung PDI-P, PKB dan PPP.

Sedangkan paslon nomor urut empat Amri-Rahman diusung PKS.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved