Libur Panjang

Kawasan Puncak Bogor Kerap Macet Parah saat Libur Panjang, Ini Sebabnya Menurut Budiyanto

Kawasan Puncak Bogor menjadi langganan macet parah tiap kali libur panjang, apa sih sebabnya? Menurut Budiyanto, pengamat transportasi ada banyak hal.

Editor: Valentino Verry
ipol.id
Pengamat tansportasi, Budiyanto, mengungkap ada beberapa hal yang menyebabkan jalur ke kawasan Puncak Bogor kerap dilanda macet parah saat libur panjang. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bagi warga Jabodetabek, kawasan Piuncak Bogor adalah salah satu tempat wisata yang sangat diminati.

Sebab, khususnya warga Jakarta, Bekasi dan Tangerang yang biasa kepanasan, sangat menyukai udara sejuk di Puncak Bogor.

Maka, tiap kali ada libur panjang mereka pasti memanfaatkannya dengan berwisata ke Puncak Bogor, meski dihantui kemacetan parah.

Seperti pada libur panjang Maulid Nabi ini terjadi kemacetan panjang yang cukup menyeramkan. 

Baca juga: Horor Macet di Puncak Bogor saat Libur Panjang Maulid Nabi, Warga Cari Polisi dan Tidur di Aspal

Masyarakat yang pergi dengan mobil dan motor terjebak macet berjam-jam, bahkan sampai ada yang meninggal dunia.

Tapi memang, hampir setiap libur panjang kawasan Puncak macet parah, padahal sudah ada ganjil genap, masih tidak membantu. 

Budiyanto, pengamat transportasi mengatakan, ada beberapa penyebab kenapa area Puncak selalu macet tiap kali libur panjang, mulai dari daya tampung parkir, pasar, jalan tikus, dan sebagainya. 

"Kapasitas daya tampung parkir pada lokasi yang dikunjungi saat libur pada umumnya tidak mampu menampung. Akhirnya sampai ke bahu jalan, bahkan badan jalan," kata Budiyanto kepada Kompas.com, Senin (16/9/2024). 

Baca juga: Terjebak Kemacetan Parah di Puncak Bogor, Wisatawan: Enggak Recommended Long Weekend

Kondisi tersebut tentu akan mempengaruhi lalu lintas. Akhirnya yang tadinya jalur lebar, jadi lebih sempit karena ada kendaraan yang parkir. 

"Kapasitas jalan pada waktu tertentu juga sudah tidak menampung lagi, terjadi overload. Kemacetan tidak bisa dihindari," kata Budiyanto. 

Upaya untuk mengurai kemacetan seperti one way, menurut Budiyanto kurang berjalan efektif karena masih banyak jalan alternatif. 

Pada akhirnya di titik tertentu akan ada pertemuan kendaraan yang one way dan lewat alternatif, jadi biang macet. 

Baca juga: Satu Orang Wisatawan Meninggal Dunia Usai 9 Jam Terjebak Kemacetan di Puncak Bogor

"One way yang terlalu lama kurang efektif juga karena akan mengorbankan arus yang berlawanan," ujarnya. 

"Mobil tidak bergerak terlalu lama dengan mesin hidup akan menimbulkan gas buang yang terkonsentrasi, membahayakan kesehatan," lanjutnya. 

Budiyanto bilang, wisatawan akan bertambah terus ke depannya, kapasitas jalan harus ditingkatkan dengan melebarkan atau buat jalan tol. 

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved