Sahabat Ungkap Mental Juang Penjual Gorengan Tewas, Ternyata Pernah Jadi Kuli Panggul Juga
Sahabat penjual gorengan Nia Kurnia Sari mengungkapkan mental juang korban dugaan pembunuhan di Padang Pariaman, Sumatra Barat
WARTAKOTALIVE.COM - Sahabat penjual gorengan Nia Kurnia Sari mengungkapkan mental juang korban dugaan pembunuhan di Padang Pariaman, Sumatra Barat tersebut.
Nia Kurnia Sari sudah memiliki mental juang sejak duduk di bangku sekolah. Selain jual gorengan, Nia Kurnia Sari juga pernah jadi kuli panggul saat masih SMA.
Kisah perjuangan Nia Kurnia Sari agar bisa tetap bersekolah dengan menjual gorengan diceritakan oleh sahabatnya bernama Yoeka Aulia.
Dimuat TribunPadang Yoeka menceritakan soal tawa, semangat, dan kerja keras Nia.
Diingat Yoeka, sosok Nia yang gigih bekerja demi impian menjadi guru bahasa Indonesia.
Perkenalan mereka bermula di Institut Negeri Syafei (INS) Kayu Tanam tiga tahun lalu, saat berbaju putih-abu.
Keduanya mulai akrab saat duduk di bangku kelas yang sama, bermain, belajar dan bermimpi bersama.
Yoeka biasa memanggil Nia Kurnia Sari dengan sapaan Anya, meski tidak ada korelasi dengan nama gadis tersebut, tapi sedemikian rupa kedekatan mereka.
Kata Yoeka, sahabatnya itu orang yang sangat cuek dengan orang baru. Namun Anya bisa sangat dekat dan peduli dengan orang yang dikenalnya dengan baik.
"Anya itu, orangnya sangat cuek dengan orang baru. Tapi kalau sudah dekat, tidak ada batasan lagi," ujar Yoeka ditemui, Kamis (12/8/2024).
Anya juga sosok periang, mandiri, pekerja keras dan tidak mudah menyerah Anya, menjadi contoh bagi Yoeka, karena sangat susah mencari sosok serupa itu dari anak sebayanya.
Sifat pekerja keras Anya sudah hadir sejak ia memiliki mimpi untuk mengenyam bangku kuliah dan menopang ekonomi keluarga melalui berjualan.
Anak kedua dari empat bersaudara itu sudah mulai berjualan sejak ia masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.
Saat di INS Kayu Tanam, Anya rela datang terlambat dan menerima hukuman demi menyiapkan barang dagangannya, untuk dijajakan di sekolah.
Baca juga: Pejabat Polda Sumatra Barat Turun Tangan Usut Penjual Gorengan Tewas, Mengerahkan Drone dan K-9
Sepengetahuan Yoeka, Tidak hanya berjualan, usaha lain sampai kuli panggul pernah juga dicoba oleh Anya.
"Kalau saya jadi Anya, mungkin tidak akan bisa. Hanya manusia terpilih bisa melakukan hal serupa," ujarnya, diiringi uraian air mata yang sudah tertahan sejak awal.
Dalam isakan sendu, Yoeka mengaku masih belum bisa menerima kenyataan. Kehilangan Anya adalah pukulan bagi anak umur 18 tahun itu.
Terakhir pertemuannya dengan Anya juga tidak disengaja, karena pasca menyelesaikan sekolah keduanya sudah sibuk masing-masing.
Pertemuan itu terjadi di pasar, satu pekan sebelum Anya dinyatakan hilang, dengan kebetulan, keduanya sempat berbincang dan makan bersama sebelum berpisah.
Pasca pertemuan itu, komunikasi keduanya tidak berjalan seperti biasa, Yoeka yang baru mendapat pekerjaan, mulai sibuk dengan rutinitasnya.
Sedangkan Anya masih berjibaku menjajakan gorengan untuk mewujudkan mimpinya berkuliah dan menjadi guru bahasa Indonesia.
Sebelumnya seorang gadis penjual gorengan di Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatra Barat ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan.
Korban bernama Nia Kurnia Sari itu ditemukan dalam kondisi tidak berbusana dan terkubur.
Hingga saat ini Selasa (10/9/2024) Polisi masih menyelidiki penyebab kematian Nia Kurnia Sari.
(Wartakotalive.com/DES/TribunPadang)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.