Kunjungan Paus Fransiskus

Paus Fransiskus Soal Sedekah: Jangan Memberi dengan Memandang Rendah, Tapi Sentuhlah si Miskin

Paus Fransiskus berpesan kepada umat Katolik soal bersedekah dengan mengutamakan bela rasa, tak sekadar memberi, tapi menyentuh langsung si miskin.

Editor: Valentino Verry
Tangkapan video youtube komsos KWI
Paus Fransiskus memberi pesan moral luar biasa kepada umat Katolik dan seluruh pemeluk agama soal sedekah. Jangan sekadar memberi, tanpa mengutamakan bela rasa. 

"Yang membuat dunia bergerak maju bukanlah perhitungan kepentingan pribadi yang umumnya berujung pada kerusakan ciptaan dan pemecah belahan komunitas. Tetapi mempersembahkan kasih kepada sesama," ujar Paus Fransiskus seperti dikutip dari Kompas TV. 

Paus Fransiskus menjelaskan salah satu motto-nya ke Indonesia, yakni bela rasa. 

Dia mengatakan, bela rasa tidak menggelapkan visi kehidupan yang sejati. 

Menurutnya, bela rasa justru membuat semua orang mampu melihat berbagai hal lebih baik dalam terang kasih. 

"Kita melihat realitas dengan baik hanya dengan mata hati," ucapnya. 

"Oleh karena itu, tolong jangan lupa setan selalu ada di dalam saku," imbuh Paus Fransiskus

Sebelumnya, saat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana, Paus Fransiskus memuji semboyan bangsa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika. 

Paus mengatakan, sebagaimana samudra yang merupakan unsur alami penyatu pulau Indonesia, demikian pula dengan sikap saling menghargai setiap kekhasan dan karakteristik budaya etnik, bahasa, serta agama dari semua kelompok. 

Sikap tersebut, menurut Paus, adalah kerangka yang tak tergantikan dan menyatukan yang membuat Indonesia menjadi sebuah bangsa yang bersatu dan membanggakan. 

"Semboyan negara Anda, Bhinneka Tunggal Ika, bersatu dalam keberagaman secara harfiah berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua, mengungkapkan realitas beraneka dari berbagai orang yang disatukan dengan teguh oleh satu bangsa," katanya. 

Semboyan tersebut layaknya keanekaragam hayati di negara Indonesia yang menjadi sumber kekayaan dan keindahan. 

Artinya, keberagaman bangsa ini secara khusus berkontribusi dalam membentuk mozaik yang sangat besar. 

Paus melanjutkan, di mana masing-masing keramik dari mozaik merupakan unsur tak tergantikan dalam menciptakan karya besar yang otentik dan berharga. 

"Kerukunan di dalam perbedaan dicapai ketika perspektif-perspektif tertentu mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan bersama dari semua orang," tutur Paus. 

"Ketika seluruh kelompok suku dan agama bertindak dalam semangat persaudaraan," tandasnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved