Harga Daging di Pasar Palmerah Mahal, Pedagang: Sudah 2 Bulan Sepi Pembeli
Pedagang daging sapi mengeluhkan penurunan jumlah pembeli selama dua bulan belakangan.
WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH – Teguh (29), seorang penjual daging di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, mengeluhkan adanya penurunan pembeli 2 bulan belakangan.
Pria yang telah 12 tahun bekerja sebagai pedagang daging sapi tersebut menjelaskan sejak bulan Juni penjualannya menurun.
“Ini 2 bulan ke sini sepi yang belinya,” ujar Teguh ketika diwawancarai Senin (2/9/2024).
Sehari-hari, Teguh menjual 2 jenis daging di antaranya daging lokal dan impor.
Terkait harga, Teguh menjelaskan untuk jenis daging lokal terjadi penurunan harga yaitu dibanderol Rp120.000 - Rp130.000 per kilogram. Sementara versi impor Rp100.000 per kilonya.
Teguh mengaku tidak ada kenaikan harga yang signifikan terkait harga daging di bulan ini. Bahkan ajang Pilkada juga tidak memberikan pengaruh terhadap penjualan.
“Iya, normal-normal aja. Yang beli ya kalau sehari-hari ini jarang, cuma langganan doang,” ungkap Teguh.
Kabar baiknya, meskipun dalam keadaan sepi, omzet penjualan Teguh tetap dapat menutup kebutuhan hidupnya sehari-hari, termasuk tanggungan istri dan kedua anaknya.
Bahkan, Teguh mengaku tetap ada sisa uang untuk ditabung.
“Alhamdulillah cukup. Buat sehari-hari, bayar cicilan mobil dan rumah,” ujar Teguh.
Dalam sehari, Teguh mampu mengumpulkan omzet sebesar Rp12 juta - Rp14 juta.
Untuk ke depannya, Teguh berharap agar harga daging kembali turun sehingga tingkat pembeli di tempatnya kembali normal seperti sebelumnya. (Anniza Meina Purbowati)
Dharma Jaya Ungkap Tiga Pilar untuk Amankan Stok Protein Hewani di Jakarta |
![]() |
---|
Pameran Food & Hospitality Indonesia di JI Expo, Suri Nusantara Jaya Hadirkan Daging Terbaik Dunia |
![]() |
---|
Mencicipi 'Viralnya' Soto Goreng Bang Ateng di Pasar Palmerah Jakbar, Seperti Apa Kenikmatannya? |
![]() |
---|
Gandeng YPI Al Azhar, Allianz Syariah Bagikan Ratusan Paket Sedekah Daging |
![]() |
---|
Suri Nusantara Jaya Luncurkan MRS Community, Bangun Ekosistem UMKM Berkelanjutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.