Teroris Ditangkap

Densus 88 Tangkap Terduga Pelaku Terorisme di Gorontalo yang Tergabung dalam Kelompok Al Qaeda

Densus 88 Antiteror Polri mengamankan seorang pria yang terduga pelaku terorisme di Desa Mongoloto, Gorontalo, Sulawesi, Rabu (21/8/2024).

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Sigit Nugroho
shutterstock.com
Ilustrasi: Densus 88 Antiteror Polri mengamankan seorang pria yang terduga pelaku terorisme di Desa Mongoloto, Gorontalo, Sulawesi, Rabu (21/8/2024). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Densus 88 Antiteror Polri menangkap seorang pria berinisial YLK alias IS alias AT alias MAL alias AH, terduga pelaku terorisme.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan bahwa YLK ditangkap di Desa Mongoloto, Telaga, Gorontalo, Sulawesi, pada Rabu (21/8/2024).

"Pada hari Rabu tanggal 21 Agustus 2024 pukul 15.29 WITA, dilaksanakan penegakan hukum terhadap YLK di Desa Mongolato, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo," kata Aswin kepada wartawan, Selasa (3/9/2024).

Aswin menjelaskan, YLK merupakan WNI yang bergabung dengan kelompok teror Al Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP).

Baca juga: Karyawannya Jadi Terduga Teroris, Bos Pelaku Akui Tak Kenal Meski Sudah Kerja 6 Tahun

Baca juga: Pria Terduga Teroris di Jakbar Kerap Pakai Masker Jika Bertemu Warga, Miliki Gelagat Aneh

Baca juga: Pria Terduga Teroris Ditangkap di Jakarta Barat, Warga Kenal Pelaku sebagai Tukang Kayu

Kelompok tersebut diketahui kelompok pemberontak bagian jaringan Al Qaeda aktif di Yaman serta Arab Saudi.

"YLK berencana melakukan aksi teror terhadap Bursa Efek Singapura pada tahun 2014," kata Aswin.

Sebelum bergabung dengan AQAP, YLK pernah mengikuti pelatihan di Camp Hudaibiyah, Filipina pada 1998 hingga 2000.

Lalu pada tahun 2001, YLK pernah mengikuti Muqoyama Badar tahap 2 atau Pelatihan Para Militer di Jawa Timur yang merupakan program Jamaah Islamiyah (JI).

"YLK pernah ditahan pada tahun 2003 terkait kepemilikan senjata api laras panjang  yang merupakan titipan dari UM, napiter kasus Bom Bali 1," ujar Aswin.

BERITA VIDEO: Paus Fransiskus Menolak Gunakan Mobil Mewah selama di Indonesia

Pada 2012, YLK bergabung dengan kelompok Jamaah Anshor Tauhid (JAT) dan mengikuti program pengiriman personal ke Yaman. Hal itu sebagai bagian dari jihad global.

Keberangkatan YLK difasilitasi oleh ABU, yang beberapa waktu lalu ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Polri.

"Saat ditangkap, ABU menjabat sebagai Lajnah Roqobah (kaderisasi) kelompok Jamaah Ansharuh Syariah," ucap Aswin.

"Di Yaman, YLK mengaku mendapat perintah dari AM/AZ (Petinggi AQAP) untuk melakukan aksi teror di bursa efek Singapura," tuturnya.

Pada 2015, YLK mencoba masuk ke Singapura melalui jalur laut, tetapi ditolak oleh imigrasi Singapura dan dideportasi ke Batam.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved