Kisah Rini yang Andalkan PT Pegadaian di Setiap Tahun Ajaran Baru
Kantor pegadaian selalu hadir menjadi solusi bagi ibu-ibu yang butuh uang, khususnya saat kenaikan kelas untuk membeli perlengkapan sekolah anak
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Desy Selviany
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir
WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH - Kantor pegadaian selalu hadir menjadi solusi bagi ibu-ibu yang butuh uang, khususnya saat kenaikan kelas untuk membeli perlengkapan sekolah anak.
Hal itu yang dirasakan oleh salah satu warga Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat bernama Rini. Ia masih ingat ketika bulan Juni lalu termenung di depan pintu rumahnya.
Anak pertama kelas 5 SD dan si bontot kelas 2 SD butuh biaya beli seragam dan perlengkapan sekolahnya.
Gaji suami yang pas-pasan untuk kebutuhan hidup sehari-hari, tak mungkin ia bisa menuntut lebih untuk memenuhi seragam dan peralatan sekolah kedua anaknya.
Ia hanya ibu rumah tangga biasa tidak memiliki pekerjaan dan hanya mengandalkan uang dari suami.
Suaminya bekerja sebagai sopir pengantar paket yang gajinya hanya UMR DKI Jakarta saja. Jika bertemu dengan customer baik hati, suaminya sering diberi tips Rp 5.000 sampai Rp 10 ribu.
Uang itu biasanya dipakai oleh suami untuk beli kopi dan rokok batangan berdua dengan kernetnya. Rini juga selalu membawakan bekal makan siang suaminya demi menghemat pengeluaran.
Ia hanya punya tabungan berupa cincin emas seberat 10 gram, itu pun adalah pemberian suami sekira 14 tahun silam saat mengucap janji suci pernikahan.
Rini mengakui, bukan sekali ini saja ia menggadaikan cincin emasnya, sejak anaknya sekolah hampir setiap tahun ia titipkan barang berharga itu ke kantor pegadaian terdekat.
Kali ini, ia meminjam uang ke kantor pegadaian sekira Rp 10 juta dengan cicilan yang diakui cukup murah dengan suku bunga rendah.
Namun, ia tidak merinci berapa suku bunga yang diberikan oleh PT Pegadaian ketika menitipkan barang berharganya itu.
"Pokoknya rendah bunganya, saya juga ga tahu kalau enggak salah Rp 7.000 sampai Rp 10.000 setiap bulan. Ini demi anak sekolah, pastinya kita sebagai orangtua apapun akan dilakukan. Kalau harus gadai barang, kita pasti gadai asal anak bisa sekolah," ujarnya, Senin (19/8/2024).
Rini menerangkan, sebelum pergi ke tempat pegadaian ia pastinya meminta izin kepada suaminya terlebih dahulu.
Sebab, yang dititipkan olehnya adalah emas kawin yang seharusnya dijaga sampai akhir hayat. Sang suami hanya bisa menuruti keinginannya demi si buah hati bisa sekolah.
Setiap bulan, ia harus membayar cicilan sekira Rp 1 jutaan selama 12 kali dan Rini pasti akan sisihkan uang gaji suami untuk membayarnya.
"Kalau sudah beli perlengkapan 2 anak saya, sisanya bisa saya pakai buat kebutuhan sehari-hari. Biasanya beli sepatu, seragam, tas, buku, pensil, pulpen, penggaris dan lain-lainnya," terangnya.
Ia tak berani menggadaikan emasnya ke tempat lain karena takut suku bunganya tinggi dan tidak sanggup membayar.
Jika tak bisa membayar, maka cincin emasnya akan melayang karena bakal dilelang atau dijual oleh pihak pegadaian.
"Ketika kita menjadi orangtua, tidak mungkin kita meminta ke saudara. Karena saudara pun pasti punya kebutuhannya sendiri, makanya kita upayakan barang apapun di rumah dijadikan uang," imbuhnya.
Baca juga: Mengenal Enam Keunggulan Produk Emas Batangan di Galeri 24, Anak Perusahaan PT Pegadaian, Apa Saja?
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian, Zulfan Adam menerangkan, periode Juni dan Juli 2024, kinerja gadai PT Pegadaian mengalami kenaikan 6 persen dibanding bulan Mei 2024.
Ia mengaku, PT Pegadaian sangat dekat dengan para orang tua khususnya ibu rumah tangga.
"Karena lebih dari 4 juta Nasabah gadai berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga. Dan di momen tahun ajaran baru ini PT Pegadaian meluncurkan program Gadai Peduli (Gadai Bebas Bunga). Dan dalam kurun waktu 1 bulan, melalui Program Gadai Bebas Bunga, Pegadaian telah menyalurkan Rp 95 Miliar pinjaman gadai Baru kepada 84 ribu ibu rumah tangga," tegasnya.
Menurut Zulfan, kelebihan dari PT Pegadaian adalah lebih cepat mendapatkan uang dengan sistem gadai atau menukarkan suatu barang dalam jangka waktu tertentu.
Ia mengaku, dalam kondisi menjaminkan benda yang memiliki nilai harga atau nilai jual dengan sejumlah uang.
Tidak butuh waktu lama, karena proses gadai terbilang cepat dan tidak menghabiskan banyak waktu.
"Adapun kelebihan gadai di PT Pegadaian, barang kesayangan tidak akan hilang, orang yang membutuhkan uang dalam waktu dekat tidak akan berpikir panjang. Artinya, ia akan menjual benda kesayangannya yang memang memiliki harga jual. Namun, cara itu ternyata tidak selalu menyelesaikan masalah, karena menjual barang kesayangan dan mendapatkan pembeli serta harga yang pas itu bukan hal yang mudah," ungkapnya.
Zulfan menegaskan, menjual barang bukan satu-satunya cara untuk bisa segera mendapatkan uang dengan cepat.
Oleh karena itu, PT Pegadaian hadir memberikan solusi kepada masyarakat untuk menitipkan barang kesayangan tanpa harus takut kehilangan.
"Inilah manfaat gadai selanjutnya, nasabah hanya menjaminkan benda kesayangan, bukan menyerahkannya dan menukarnya dengan sejumlah uang. Jika nanti nasabah sudah melunasi cicilan pinjaman, benda kesayangan pun akan kembali di tangannya lagi," tutur Zulfan.
Masih kata Zulfan, PT Pegadaian mempunyai beragam fitur sesuai kebutuhan Nasabah. Misalnya, tenor 15 hari sampai dengan 180 hari maka perhitungan bunga harian atau periodik per 15 hari.
Ia menjelaskan, untuk skema bunga harian mulai dari 0,07 persen perhari, sementara skema periodik mulai dari 1 persen per 15 hari.
Bahkan saat ini, kata Zulfan, PT Pegadaian mempunyai program Gadai bebas bunga melalui program Gadai Peduli.
"Jadi bagi Nasabah Baru dapat menikmati fasilitas Gadai Peduli dengan pinjaman sampai Rp 2,5 juta dan 60 hari bebas bunga," kata Zulfan.
Ia mengaku PT Pegadaian selalu berkomitmen memberikan pelayanan terbaik salah satunya memberikan inovasi.
Saat ini Pegadaian memberikan layanan penjemputan barang jaminan yang bisa diajukan via Aplikasi Pegadaian Digital.
"Jadi bagi Nasabah yang berhalangan datang langsung ke kantor Pegadaian dapat menggunakan fasilitas ini. Melalui aplikasi pegadaian digital, nasabah saat ini juga dapat langsung Top Up pinjaman gadai tanpa datang ke cabang pegadaian, apalagi saat ini tren harga emas sedang mengalami kenaikan," ujarnya.
"Pegadaian juga secara aktif melakukan literasi investasi emas. Salah satu upaya yang dilakukan dengan memberikan promo transaksi tabungan emas ataupun cicilan emas via aplikasi tersebut," tambah Zulfan.
Terakhir, Zulfan membeberkan pihaknya juga selalu mengupayakan penyelesaian keluhan dari pelanggan dengan menghadirkan management complaint.
Hal ini juga merupakan inovasi PT Pegadaian dan melalui aplikasi SAPA Pegadaian nasabah dapat mengajukan aduan melalui Whatsapp Chat, Live Chat, Video Call.
Aduan melalui yang disebutkan oleh Zulfan, nasabah bebas pulsa atau layanan gratis demi memudahkan akses komunikasi dua arah.
"Kami juga ada fitur email dan media sosial resmi PT Pegadaian dan bisa diakses melalui SAPA Pegadaian. Keluhan tetap dilayani juga oleh petugas di Cabang PT Pegadaian terdekat. Kami memastikan PT Pegadaian berupaya selalu dekat dengan nasabah dan masyarakat," imbuhnya. (m26)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.