Kesehatan

Memprihatinkan, 1 dari 5 anak Indonesia Mengalami Stunting, Perlu Kolaborasi Pemerintah dan Swasta

Satu dari lima anak Indonesia mengalami stunting. Stunting adalah salah satu bentuk malnutrisi yang harus segera diselesaikan.

|
Editor: Rusna Djanur Buana
zoom-inlihat foto Memprihatinkan, 1 dari 5 anak Indonesia Mengalami Stunting, Perlu Kolaborasi Pemerintah dan Swasta
Istimewa/Abbot
Berkolaborasi dengan Kemendikbudristek, Abbot menyelenggarakan program pendidikan mengenai deteksi dini stunting di TK Islam Bunayya

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Stunting masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Indonesia.

Hasil survei Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022 menunjukkan 1 dari 5 anak Indonesia mengalami stunting

Stunting adalah salah satu bentuk malnutrisi. Salah satu cirinya adalah tinggi badan anak berada di bawah tinggi badan yang sehat untuk usianya.

Hal ini dapat menghambat tumbuh kembang anak, memengaruhi kesehatannya secara menyeluruh, dan membatasi potensi mereka di masa depan. 

Anak pengidap stunting berisiko mengalami defisiensi imun, gangguan fungsi kognitif, masalah perilaku, dan penurunan kesehatan tulang, serta penurunan massa otot.

Saat ini, terdapat sekitar 148 juta balita di seluruh dunia yang mengidap stunting, dan 6.3 juta di antaranya berada di Indonesia.

Baca juga: Bantu Percepat Turunkan Angka Stunting, Asian Agri Lakukan Pemenuhan Gizi Ibu dan Anak

“Malnutrisi memengaruhi anak di segala usia dan status sosial serta ekonomi. Jadi untuk memerangi malnutrisi dibutuhkan upaya bersama antara sektor pemerintah dan swasta,” kata Dr Prawira Winata, Head of Medical Affairs, Abbott Nutrition di Indonesia dalam keterangannya.

“Kami telah lama berfokus pada peningkatan kesehatan masyarakat di Indonesia melalui nutrisi yang baik. Kami berkolaborasi dengan  Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) membantu menyediakan sarana dan dukungan kepada para orangtua untuk mengidentifikasi malnutrisi sejak dini, menangani dan mencegahnya," tuturnya.

Belum lama ini Abbott bersama Kemendikbudristek menyelenggarakan program pendidikan di TK Islam Bunayya.

Program ini memberikan informasi dan sumber daya terhadap keluarga dan anggota komunitas, menyediakan pemeriksaan di tempat untuk mengidentifikasi malnutrisi dan membantu mendorong pertumbuhan holistik pada anak.

Para guru di sekolah tersebut juga diajarkan cara menggunakan grafik pertumbuhan untuk mengukur dan memantau pertumbuhan anak secara berkesinambungan.

 Ini merupakan sebuah upaya penting yang didukung oleh Kemendikbudristek untuk mengidentifikasi masalah stunting sejak dini.

Baca juga: IHWG FKUI Lakukan Hal Ini untuk Tekan Angka Prevalensi Stunting di Kota Depok

“Mengurangi dan mencegah stunting pada anak merupakan prioritas utama di Indonesia," ujar Komalasari M.Pd, Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Kemendikbudristek

“Mendorong kesadaran dan pemahaman terkait pemeriksaan tumbuh kembang dan nutrisi yang baik itu penting, disamping itu, adanya kebutuhan untuk mengedukasi orang tua dan guru dalam mendukung pertumbuhan anak.

Kolaborasi antara Abbott dan Kemendikbudristek akan semakin memperkuat upaya kami di negara ini dalam mengatasi stunting," imbuhnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved