Bantu Percepat Turunkan Angka Stunting, Asian Agri Lakukan Pemenuhan Gizi Ibu dan Anak

Membantu Pemerintah dalam percepatan penurunan stunting Asian Agri lakukan peran penting dalam hal pemenuhan gizi bagi ibu dan anak.

|
dok. Asian Agri
Bantu Pemerintah Indonesia dalam percepatan penurunan stunting, Asian Agri melakukan peran penting dalam pemenuhan gizi bagi ibu dan anak. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Percepatan penurunan stunting atau tengkes pada balita merupakan program prioritas Pemerintah Indonesia sebagaimana termaktub dalam RPJMN 2020-2024.

Untuk memenuhi target prevalensi nasional, yakni 14 persen, maka dibutuhkan pula peran dari perusahaan di bermacam sektor.

Seperti yang dilakukan Asian Agri yang sudah lama memulai program untuk penurunan stunting, utamanya dalam hal pemenuhan gizi bagi ibu dan anak.

Seperti keterangan resmi Asian Agri yang diterima Wartakotalive.com, Kamis (22/8/2024), program ini telah dijalankan di seluruh wilayah operasional perusahan yang terletak di Sumatra Utara, Riau dan Jambi sejak 2018. 

Hingga saat ini, terdapat lebih dari 30 kegiatan yang sudah dilakukan, seperti pemberian bantuan makanan tambahan bagi ibu hamil dan anak serta pemeriksaan kesehatan gratis yang telah menjangkau lebih dari 800 ibu hamil dan 1.500 balita.

Bantu Pemerintah Indonesia dalam percepatan penurunan stunting, Asian Agri melakukan peran penting dalam pemenuhan gizi bagi ibu dan anak.
Bantu Pemerintah Indonesia dalam percepatan penurunan stunting, Asian Agri melakukan peran penting dalam pemenuhan gizi bagi ibu dan anak. (dok. Asian Agri)

Adapun, bantuan makanan tambahan yang diberikan beragam. Untuk Ibu hamil mulai dari kalsium dan asam folat, susu dan vitamin. Sedangkan untuk bayi dan balita berupa makanan tambahan dan vitamin.

Ada pula kegiatan demo memasak makanan bergizi yang sederhana untuk ibu-ibu yang dilakukan oleh PT Dasa Anugrah Sejati (PT DAS), yang merupakan salah satu unit bisnis Asian Agri di Desa Lubuk Bernai, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi.

Asian Agri juga melakukan pemeriksaan kesehatan gratis yang mampu menyita perhatian ibu dan anak, serta sejumlah warga lansia selama pelaksanaannya.

Selain pemberian bantuan makanan tambahan dan pemeriksaan kesehatan gratis, Asian Agri juga turut memberikan bantuan kepada Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang menjadi garda terdepan dalam mewujudkan percepatan penurunan stunting.

Bantu Pemerintah Indonesia dalam percepatan penurunan stunting, Asian Agri melakukan peran penting dalam pemenuhan gizi bagi ibu dan anak.
Bantu Pemerintah Indonesia dalam percepatan penurunan stunting, Asian Agri melakukan peran penting dalam pemenuhan gizi bagi ibu dan anak. (dok. Asian Agri)

Sejumlah bantuan seperti staturemeter, timbangan untuk bayi dan dewasa, alat ukur bayi, hingga ranjang dan kasur klinik telah diberikan ke sejumlah unit Posyandu dan Puskesmas di tiga provinsi sekitar operasional unit-unit bisnis Asian Agri.

Tak hanya bantuan materiil, PT Hari Sawit Jaya (PT HSJ), salah satu unit bisnis Asian Agri juga telah memberikan pelatihan untuk dua dokter, 11 bidan, dan 10 kader posyandu di Desa Sidomulyo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.

Materi yang diberikan antara lain cara perawatan ibu dan janin, inisiasi menyusui dini (IMD), dan pemberian makan bayi dan anak (PMBA).

Terbaru, Asian Agri meluncurkan program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) pada 15 Agustus 2024 lalu di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau yang merupakan program pemberian insentif dan disambut dengan baik oleh masyarakat, khususnya anak-anak penerima manfaat.

Gandeng Tanoto Foundation 

Asian Agri sadar akan mimpi besarnya untuk mempercepat penurunan stunting ini tak dapat dilakukan sendirian.

Maka, sejak 2023 lalu Asian Agri mengandeng Tanoto Foundation untuk berkolaborasi bersama. Beberapa program yang disusun Asian Agri dan Tanoto Foundation antara lain pelatihan peningkatan kapasitas kader Tim Pendamping Keluarga (TPK), kader Posyandu dan kader PKK yang bekerja sama juga dengan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penurunan Stunting di level Kabupaten.

Pada 30 Juli 2024 lalu, Pemerintah Kabupaten Pelalawan, Riau melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) mengadakan kegiatan 'Rembuk Stunting' di tingkat Kabupaten di Kantor Bupati Pelalawan, Riau.
Pada 30 Juli 2024 lalu, Pemerintah Kabupaten Pelalawan, Riau melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) mengadakan kegiatan 'Rembuk Stunting' di tingkat Kabupaten di Kantor Bupati Pelalawan, Riau. (dok. Tanoto Foundation)

Pada 30 Juli 2024 lalu, Pemerintah Kabupaten Pelalawan, Riau melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) mengadakan kegiatan 'Rembuk Stunting di tingkat Kabupaten di Kantor Bupati Pelalawan, Riau.

Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Pelalawan bersama Asian Agri, dan Tanoto Foundation menandatangani MoU program Percepatan Penurunan Stunting.

200 kader

Sejauh ini sudah ada lebih dari 200 kader di Riau dan Jambi yang sudah diedukasi oleh Asian Agri dan Tanoto Foundation.

Kedua belah pihak juga tak lupa melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah terkait pelaksanaan kegiatan ini.

Pembekalan kader

Rencananya akan ada lima kegiatan pembekalan serupa hingga akhir tahun 2024 ini untuk memperluas jangkauan bantuan Asian Agri.

Harapannya akan lebih banyak kader dan tenaga kesehatan yang dapat membantu lebih banyak ibu hamil dan anak di daerah-daerah yang belum terjangkau.

Manager of Sustainability Operations and CSR Asian Agri, Putu Grhyate Yonata Aksa, menyatakan bahwa operasi Asian Agri berlandaskan pada filosofi 5C, di mana Asian Agri harus selalu menekankan pentingnya menciptakan nilai tambah bagi masyarakat (community), negara (country), iklim (climate), pelanggan (customer), dan perusahaan (company).

“Filosofi 5C ini yang menjadi panduan bagi kami dalam upaya untuk terus menciptakan nilai tambah bersama, dengan tujuan bersama menuju hasil yang berkelanjutan," ungkap Yonata dalam keterangan resmi, Kamis (22/8/2024).

Ia menambahkan, bahwa meningkatkan kesejahteraan masyarakat menjadi salah satu bentuk implementasi 5C, dan Asian Agri secara aktif bekerja sama dengan masyarakat di sekitar area operasional Asian Agri untuk meningkatkan taraf hidup mereka lewat berbagai program seperti kualitas pendidikan dasar serta memerangi stunting.

“Program pengembangan masyarakat yang kami jalankan tentu telah disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap komunitas, dalam memerangi stunting, dampaknya tentu tidak hanya dirasakan oleh masyarakat (community) tetapi juga untuk masa depan negara (country)," sebutnya.

Pentingnya menurunkan angka stunting

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan bahwa stunting atau tengkes didefinisikan sebagai tinggi badan yang rendah untuk usia rata-rata seseorang.

Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis atau berulang, yang biasanya terkait dengan kemiskinan, kesehatan dan nutrisi ibu yang buruk, penyakit yang sering terjadi, dan/atau pemberian makan dan perawatan yang tidak tepat pada awal kehidupan.

Stunting yang mencegah anak-anak mencapai potensi fisik dan kognitif mereka, hanyalah satu dari empat bentuk kekurangan gizi menurut WHO. Selain stunting ada wasting (kurus akut), underweight (berat badan rendah), dan kekurangan mikronutrien.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved