Sedang Tidur Pulas, Adam "Manusia Silver" Kaget Terjaring Razia Satpol PP di Pasar Kebayoran Lama

Satpol PP membangunkan Adam yang tubuhnya dalam keadaan berwarna silver di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan untuk dibawa ke mobil Dinas Sosial.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Junianto Hamonangan
Warta Kota/Ramadhan L Q
Satpol PP membangunkan Adam yang tubuhnya dalam keadaan berwarna silver di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan untuk dibawa ke mobil Dinas Sosial. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Rabu (21/8/2024) pagi menjadi hari yang tak disangka-sangka Adam (18).

Ia saat itu sedang tidur pulas beralaskan kardus di dalam Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang melihatnya kemudian langsung membangunkan Adam.

Adam yang tubuhnya dalam keadaan berwarna silver kaget dibangunkan Satpol PP, hingga akhirnya digiring ke mobil Dinas Sosial.

Ia merupakan manusia silver yang sudah seminggu berada di Pasar Kebayoran Lama.

"Iya, (biasanya di pasar). Seminggu," ujarnya, saat ditemui di Kantor Kecamatan Kebayoran Lama, Rabu.

Adam mengaku alasan dirinya memutuskan untuk menjadi manusia silver demi bertahan hidup.

"Ya namanya juga cari kerjaan susah, mau gimana lagi kan kita juga perlu makan, rumah, sama pengin rokok," tutur dia.

"Jadi makannya kaya gini. Baru 4 hari (jadi manusia) silver, kadang ngamen. Ikut sama anak-anak," sambung Adam.

Di Jakarta, ia sudah menetap selama lima tahun usai meninggalkan daerah asalnya yakni Tasikmalaya, Jawa Barat.

Baca juga: Razia PPKS di Kebayoran Lama Jakarta Selatan, Petugas Satpol PP Amankan 15 Orang

Adam awalnya menjual cilor atau aci telor di Pondok Indah, Kebayoran Lama, tetapi harus berhenti lantaran di-PHK.

"(Berhenti kerja) disuruh bos. Soalnya jualan lagi pada sepi," katanya.

Menjadi manusia silver, ia mampu meraup penghasilan Rp50.000 di kala ramai.

"Pernah cuman dapat Rp10 ribu, itu pas lagi sepi," ucap Adam.

Setelah tak berjualan cilor, Adam mengaku pernah melamar kerja.

"Udah (lamar kerja), tapi gimana ya susah sih soalnya kan KTP-nya di kampung. Bulan ini mau diambil, cuman belum sempat," ucap dia.

Ia berharap bisa mendapatkan pekerjaan yang layak karena sudah lelah hidup di jalanan.

"Kalau ada kerjaan mah ya kerja, yang lebih pasti. Udah capek hidup di jalan," katanya.

Adam merupakan satu dari 15 orang Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di wilayah Kebayoran Lama yang terjaring razia.

Belasan PPKS itu diamankan dalam Operasi Bina Tertib Praja yang sudah dimulai sejak 1 Agustus 2024.

"Untuk hari ini, ada 15 orang," ujar Kasatpol PP Kebayoran Lama Dian Citra, kepada wartawan, Rabu.

Mereka yang diamankan terdiri dari lima orang pak ogah, enam anak punk, satu manusia silver, dan dua pengamen.

Dian mengatakan, operasi pada hari ini menyasar enam titik, yakni di Pasar Kebayoran Lama, Jalan Sultan Iskandar Muda.

Kemudian di Pondok Indah tepatnya di Jalan Alam Asri, Jalan Teuku Nyak Arief hingga Jalan Ciputat Raya.

15 orang PPKS ini lalu dibawa ke kantor Satpol PP di Kantor Kecamatan Kebayoran Lama untuk pendataan.

"Setelah kami data di sini, nanti akan kami serahkan ke Panti Kedoya oleh P3S (Sudin Sosial Jakarta Selatan)," kata Dian.

"Lalu akan diinapkan 1 hari, kemudian nanti ada penjemputan hari Jumat, langsung dibawa ke Pengadilan Negeri di Ampera," lanjutnya. (m31)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved