Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta Diduga Jadi Penyebab Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar
Diduga insiden pengusungan Ridwan Kamil sebagai Gubernur DKI Jakarta jadi salah satu pemicu pengunduran diri Airlangga Hartarto dari Ketum Golkar
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Desy Selviany
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Diduga insiden pengusungan Ridwan Kamil sebagai Gubernur DKI Jakarta jadi salah satu pemicu pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Dugaan itu diungkapkan Pengamat Politik, Citra Institut, Efriza sesaat setelah pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar.
Kata Efriza, posisi Airlangga Hartarto di Pilkada DKI dan Jawa Barat serba salah.
Sebab, warga Jawa Barat banyak yang menginginkan Ridwan Kamil kembali maju sebagai Kepala Daerah.
Namun di sisi lain Airlangga Hartarto harus mengusung Ridwan Kamil di DKI Jakarta karena desakan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
"Tapi sisi lain Airlangga mau tidak mau ambil keputusan mencoba mengajukan Ridwan Kamil (di Pilkada DKI)," katanya, Senin (12/8/2024).
Efriza melanjutkan, majunya Ridwan Kamil di Pilkada DKI maka sudah menimbulkan asumsi bakal berpasangan dengan Kaesang Pangarep putra bungsu Joko Widodo.
Selain itu, katanya, asumsi lain yang beredar adalah Ridwan Kamil akan melawan kotak kosong di Pilkada DKI 2024.
"Ini tentu memicu soliditas di dalam da keretakan di internal sangat tinggi. Dorongan Munaslub itu sudah lama," imbuhnya.
Artinya, kata Efriza Airlangga secara internal kurang mengakar ke anggota yang paling bawah dan ditambah tekanan eksternal.
Baca juga: Airlangga Mundur dari Ketum Golkar, Kejagung dan KPK Didorong Tetapkan Tersangka, Ada Tekanan Kuat
Hal inilah lanjut Efriza yang membuat Airlangga secara pribadi mengumumkan mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar.
"Dia melihat secara nyata, jika masih di Golkar apa efeknya bagi dirinya dan keluarga," tuturnya.
Sebagai informasi, Airlangga Hartarto secara resmi telah mengumumkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Minggu (11/8/2024) kemarin.
Pelaksana tugas (Plt) Ketum Partai Golkar telah diumumkan yaitu Agus Gumiwang Kartasasmita usai pengunduran diri Airlangga Hartarto.
Pengamat Politik Citra Institute, Efriza mengatakan, mundurnya Airlangga Hartarto bukan secara mendadak tapi sudah direncanakan usai isu bakal dijadikan tersangka kasus dugaan kasus ekspor minyak sawit mentah 2021-2022.
Sebelum mengumumkan mundur, kata Efriza, Airlangga pada Jumat 9 Agustus 2024 sudah menemui Presiden Joko Widodo.
"Ini terlihat sekali bahwa, ada tekanan yang besar menjelang Munaslub Partai Golkar. Dan kita lihat ini secara cermat yang paling dikhawatirkan Airlangga bukan sebagai ketua umum atau soliditas dari Golkar tapi adalah keluarga dan pribadinya," jelas Airlangga, Senin (12/8/2024).
Sebelumnya Airlangga Hartarto mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar pada Minggu (11/8/2024).
Airlangga Hartarto mundur di tengah isu musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Partai Golkar yang semakin menguat.
Dalam video yang dimuatnya, Airlangga Hartarto mengaku mundur dari Partai Golkar demi menjaga keutuhan partai tersebut.
"Saya Airlangga Hartarto agar bisa menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas pemerintahan dalam waktu dekat. Maka dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Tuhan yang Maha Besar maka saya menyatakan pengunduran diri sebagai DPP Partai Golkar," ucapnya.
Pengunduran diri ini sudah diajukan Airlangga Hartarto sejak Sabtu 10 Agustus 2024.
Selanjutnya sebagai partai besar dan dewasa kata Airlangga Hartarto, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai ketentuan AD ART yang berlaku.
Semua ini dipastikan Airlangga Hartarto akan berlangsung damai dan tertib serta menjaga marwah Partai Golkar. (m26)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Ketua-Umum-Partai-Golkar-Airlangga-Hartarto7.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.