Kader PDIP Buang Sampah di Balai Kota Depok, Wali Kota Perintah Investigasi

WARTAKOTALIVE.COM, PANCORAN MAS - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok merespons aksi sejumlah kader PDIP yang membuang sampah di Balai Kota Depok pada Minggu (11/8/2024) kemarin.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris Abdul Somad menjelaskan, pihaknya akan melakukan klarifikasi dan investigasi terkait aksi tersebut.

“Kalau memang ini bukan sampah pribadi dia, sampah warga yang dikumpulkan, kalau pelakunya itu satu atau dua tiga orang ini bisa delik provokator,” kata pria yang akrab disapa Kiai Idris, Minggu sore.

“Jangan sampai ini terjadi, ini siapa yang melakukan bagaimana dia melakukan dan ini sampah milik siapa,” sambungnya.

Terkait persoalan sampah, Kiai Idris mengaku sedang menanti bantuan mesin pengolah sampah dari Kementerian Lingkungan Hidup.

Direncanakan, mesin pengolah sampah tersebut akan tiba tahun ini dan dioperasikan tahun depan.

Baca juga: Bareng Kader dan Relawan, PDIP Bakal Bersihkan Sampah di Sejumlah Wilayah Jakarta

Buang Sampah di Balai Kota

Sebelumnya, Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membuang tiga mobil pick-up berisi sampah di depan Balai Kota Depok, Minggu (11/8/2024).

Pantauan di lokasi, tampak sejumlah kader PDIP beriringan mendatangi Balai Kota Depok sekira pukul 12.00 WIB.

Selain mengendarai sepeda motor, mereka juga membawa tiga mobil pick-up berisi puluhan karung sampah berbagai jenis.

Sesampainya di depan Balai Kota Depok, mereka langsung menurunkan puluhan karung sampah persis di area Depok Open Space (DOS).

Bau busuk menyengat langsung tercium hidung, saat sampah-sampah tersebut diturunkan dari mobil pick-up.

Selain membuang sampah di depan Balai Kota Depok, mereka juga menyampaikan orasi berisi protes penanganan sampah yang buruk di Kota Depok.

Baca juga: Alasan Kader PDIP Nekat Buang Mobil Pick-up Berisi Sampah ke Kantor Wali Kota Depok

Sekretaris DPC PDIP Kota Depok, Ikravany Hilman menjelaskan, aksi tersebut dilakukan lantaran TPA Cipayung ditutup.

“Kami lagi melakukan program konservasi alam nasional, problemnya di Depok adalah ketika kami berhubungan dengan pemerintah kota tempat pembuangan akhir nggak bisa digunakan karena longsor,” kata Ikra di lokasi.