Kuliner

Dari Jualan Kaki Lima 1978, Asem-Asem Koh Liem Kini Jadi Panganan Legendaris Khas Semarang 

Kudapan berupa kuah segar asam manis yang dicampur dengan daging dan urat sapi (koyor), memang melekat di benak penikmat kuliner legendaris.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Owner Asem-Asem Koh Lim, Eko Utomo. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah


WARTAKOTALIVE.COM, GROGOL PETAMBURAN — Bagi pencinta kuliner, pasti sudah tidak asing dengan kudapan Asem-Asem Koh Liem khas Semarang, Jawa Tengah.

Kudapan berupa kuah segar asam manis yang dicampur dengan daging dan urat sapi (koyor), memang melekat di benak penikmat kuliner legendaris.

Terlebih, Asem-Asem Koh Liem itu sudah bergerilya di dunia kuliner sejak 1978 lalu.

Dan sepanjang tahun berdirinya hingga saat ini, cita rasa otentik Asem-Asem Koh Liem diklaim tidak pernah berubah.

Pasalnya, mereka masih mempertahankan resep Koh Liem dengan proses pembuatan yang satu pintu.

Namun di balik keotentikannya yang diakui di dunia kuliner, siapa sangka jika Asem-Asem Koh Liem itu bermula dari jualan kaki lima.

Hal itu diungkap Eko Utomo selaku owner Asem-Asem Koh Liem generasi ketiga, saat ditemui di Mal Ciputra Jakarta, Minggu (11/8/2024).

"Jadi awalnya tuh kami dari pinggir jalan kaki lima, kami naik (terkenal) pada era penyanyi Arafik, dari situ mulai berkembang, dan orang pada tahu," kata Eko.

Menurut Eko, kala itu sang kakek hanya sekadar iseng berjualan asem-asem. Ia bahkan hanya berniat membuka warungan saja.

Namun rupanya, nasib baik menghampiri Koh Liem. Di mana, jualannya itu semakin berkembang sampai hari ini dan diteruskan oleh generasinya.


Padahal pada waktu itu, ia hanya mempromosikan asem-asem dari mulut ke mulut saja.


"Terkenalnya itu kami dari tahun 1978 berjalannya dari mulut ke mulut ya. Terus abis itu kita kan ada namanya sosial media, mulai berkembang," jelas Eko.

"Untungnya generasinya jatuh ke saya juga. Kan enggak mudah juga untuk ngelanjutin memasak ya, itu kan tantangan juga," imbuhnya.

Eko menyampaikan, Asem-Asem Koh Liem bisa terkenal berkat bantuan sosial media yang makin masif akhir-akhir ini.

Sehingga, banyak muda mudi yang penasaran dengan cita rasa kuliner legendaris itu.

"Kami bisa pindah ke outlite-nya itu 1994, berjalannya waktu kami tahun 2000 baru bisa punya tempat sendiri yang pertama sendiri dari hasil jualan kaki lima," katanya.

Asem-asem Koh Liem kini hadir di pameran kuliner legendaris bertajuk Kampoeng Legenda, di Mal Ciputra Jakarta mulai 26 Oktober hingga 6 November 2022
Asem-asem Koh Liem kini hadir di pameran kuliner legendaris bertajuk Kampoeng Legenda, di Mal Ciputra Jakarta mulai 26 Oktober hingga 6 November 2022 (Wartakotalive/Yolanda Putri Dewanti)

Eko menyampaikan, terkenalnya kudapan Asem-Asem Koh Liem berkat cita rasanya yang unik.

Sehingga, banyak orang dari luar Semarang yang rela datang jauh-jauh demi bisa menikmati Asem-Asem Koh Liem itu.

"Dari dulu harga masih murah banget zaman kaki lima, masih Rp 2.000 atau berapa gitu, sekarang udah Rp 50.000 satu porsi," ungkap Eko.

Diketahui, ada dua outlet Asem-Asem Koh Liem yang resmi dibuka di Semarang, Jawa Tengah.

Di antaranya, di Jalan Karang Anyar, Gabahan, Semarang, dan di Jalan Mayor D.I. Pandjaitan nomor 35, Miroto, Semarang.

Lebih lanjut, Eko menyampaikan bahwa dari dua outlet yang dikelolanya itu, ia kini sudah bisa mempekerjakan 80 orang karyawan.

"Kami kebetulan untuk pekerja dari luar kota iya, dari daerah iya," pungkasnya. (m40)

 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved