Viral Media Sosial
Bukan karena Presidennya Duda, Ini Alasan Dedi Mulyadi Pede Maju Pilgub Jabar Meski Belum Beristri
Ini Alasan Dedi Mulyadi Pede Maju Pilgub Jabar Meski Belum Beristri: Campaign saya adalah presiden duda, gubernur duda
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jelang kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat (Jabar) 2024, Dedi Mulyadi kian aktif bersafari politik.
Kali ini dirinya bertemu dengan jajaran redaksi Disway Group pada beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya kembali mengulas stigma masyarakat soal pemimpin berstatus duda.
Menurutnya, pemikiran tersebut salah.
Sebab dirinya menilai seorang pemimpin yang tak beristri, seperti dirinya lebih leluasa ketika mengemban amanah dari masyarakat.
Oleh karena itu, dalam setiap perjumpaan, dirinya terus mengkampanyekan 'Presiden duda, Gubernur duda'.
"Campaign (kampanye) saya adalah presiden duda, gubernur duda," ujar Dedi Mulyadi disambut tawa seluruh peserta.
Gelak tawa seluruh peserta itu pun dihentikan dengan pernyataan Dedi Mulyadi selanjutnya.
Pria yang akrab disapa Kang Dedi itu mengaku harus menjelaskan alasan mengapa dirinya menentang stigma tersebut.
Baca juga: Hotman Pamer Sepatu yang Disebut Seharga Miliaran KTP Kura-kura, Warganet Kompak Colek Razman
Baca juga: Ustaz Dasad Latif Kecewa Saka Tatal Sumpah Pocong: Makin Kehilangan Akal Sehat, Beleng Beleng
Dirinya pun mengaku percaya diri maju dalam Pilkada Jabar 2024 meski belum beristri.
Dijelaskan Dedi Mulyadi, alasannya bukan karena mengacu Presiden Terpilih, Prabowo Subianto yang diketahui berstatus duda.
Tetapi dirinya mengajak seluruh warga Indonesia, khususnya Jabar untuk berpikir rasional.
"Loh kenapa saya tegasin ini perlu, karena saya mengajak manusia rasional," ungkap Kang Dedi.
"Di Indonesia ini punya kebiasaan, kalau pemimpin itu harus ada istrinya," ujarnya.
Belum selesai menyampaikan alasan, pernyataan Dedi Mulyadi dipotong salah satu peserta perempuan.
Perempuan berhijab itu menyatakan alasan pemimpin di Indoesia harus beristri dikarenakan danya organisasi Dharma Wanita Indonesia.
"Karena ada Dharma Wanita," ungkap seorang peserta perempuan.
Pernyataan peserta itu langsung disambut Kang Dedi.
Dirinya menegaskan hal tersebut tidak tepat.
"Nggak ada, itu salah," tegas Kang Dedi.
"Kenapa? (Ketua) Dharma Wanita itu bukan istrinya gubernur, (Ketua) Dharma Wanita itu istrinya Sekda (Sekretaris Daerah)," jelasnya.
Dirinya pun menegaskan tidak ada Istri seorang Gubernur, Wali Kota atauapun Bupati yang menjadi Ketua Dharma Wanita Indonesia.
Sebab Dharma Wanita Indonesia adalah organisasi yang beranggotakan istri Pegawai Negeri Sipil.
"Nggak ada, nggak ada, (Ketua) Dharma Wanita itu istrinya Sekda, (sebab) Ikatan organisasi perempuan untuk pegawai negeri. nggak ada," jelasnya.
Oleh karena itu, menurutnya, apabila seorang pemimpin berstatus duda, pemimpin itu akan leluasa bekerja.
"Justru menurut saya adalah pemimpin yang tidak punya istri itu jauh lebih totalitas dalam mengabdi," ujar Kang Dedi disambut riuh peserta.
Melanjutkan paparannya, dirinya menjelaskan alasannya.
"Loh, lebih totalitas, kenapa?" tanya Kang Dedi.
"Karena jiwa raganya dibaktikan untuk negerinya, bukan dibaktikan untuk istrinya," tegas mantan Bupati Purwakarta itu Kembali disambut riuh peserta.
"Jelas gitu, lebih totalitas," tegasnya.
Kang Dedi pun menganalogikan Ketika seorang pemimpin berstatus duda bertugas.
Ketika bekerja, sang pemimpin katanya tidak ada yang mengganggu.
"Ketika pergi ke sana (tugas) nggak ada yang manggil, pergi ke sini nggak ada nelepon. Dengan siapapun tidak akan yang cemburu," ungkap Kang Dedi.
"Kan lebih merdeka," ujarnya.
Postingannya pun disambut ramai masyarakat.
Pro dan kontra dituliskan masyarakat dalam kolom komentarnya.
Sebagian besar mendukung pernyataan Kang Dedi, sebagian lainnya bersikeras jika seorang pemimpin harus didampingi istri dengan sejumlah alasan.
"Hidup duda!!!" tulis Kang Dedi dalam statusnya @dedimulyadi71 pada Jumat (9/8/2024).
@sitinurhayati5581: Hidup janda
@reifaldoeythn1: Bapak aing number one lahh
@ardiyogas_only: Apresiasi yg tinggi dan Suport selalu utk Kang Dedi Mulyadi. Bg Sy Org2 yg sendiri itu , pikiran , hati ny lebih fokus dan terarah pada hal2 yg bermamfaat. waktunya juga pasti akan diisi utk melakukan sesuatu yg bermamfaat bg orang lain. Sendiri itu mengagumkan. Jawabarat Istimewa
@sanifaradila: Semangat pak Haji Dedi Mulyadi
@ivanrivkykabira: Saya jadi semangat Tim sukses Duda
@yourexss: ih bukannya si bapak ada ibu kelinci yah
@tuanputrie.csi: Kalo gayanya kayak gini Pak Dedi jadi kayak anak muda, dari pada pake iket kepala.. hehe. Terus bergaya begini saja pak...
@ndari.ndari.58118: Nanti kalau kang @dedimulyadi71 udh ada istrinya bakal masih totalitas gak ya ???mendingan menduda saja selama menjabat nnti Kang
Bima Arya Legowo Dedi Mulyadi Ditunjuk Jadi Cagub Jabar
Dedi Mulyadi secara resmi diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) dalam Pilkada Jawa Barat (Jabar) 2024.
Melenggang mulusnya langkah Dedi Mulyadi dalam Pilkada Jabar 2024 menyusul dukungan dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Ketua Umum , Zulkifli Hasan menyatakan PAN sebagai bagian dari KIM mendukung Calon Gubernur (Cagub) Jabar berasal dari Partai Golkar.
Pernyataan Zulhas disambut baik oleh Dedi Mulyadi.
Terlebih, Bima Arya, sosok yang sebelumnya diusung PAN sebagai Cagub Jabar 2024 telah menyampaikan hal serupa.
Kegembiraan itu disampaikan Dedi Mulyadi lewat status instagramnya @dedimulyadi71 pada Kamis (8/8/2024).
Dalam postingannya, mantan Bupati Purwakarta itu menyampaikan terima kasih atas dukungan kepada Zulhas dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN, Edi Pramono.
Begitu juga kepada Bima Arya.
"Saya mengucapkan ya pada jajaran DPP Partai Amanat nasional, kepada yang terhormat Bapak Zulkifli Hasan dan Sekretaris Jenderal Pak Edi Pramono, dan terkhusus saya mengucapkan terima kasih pada sahabatku tercinta, Kang Bima Arya yang telah mengumumkan dukungannya terhadap diri saya untuk menjadi Calon Gubernur Jawa Barat periode 2024-2029," ungkap Dedi Mulyadi dalam videonya.
"Semoga seluruh dukungan ini memberikan semangat yang kuat bagi seluruh rakyat Jawa Barat untuk Bersatu Bersama mewujudkan Indonesia Maju dan Jawa Barat Istimewa," ujar Dedi Mulyadi.
"Hatur nuhun Kang Bima, semoga Akang sehat, berkah sekeluarga, karir ke depannya lebih maju, mendapat amanah di tempat yang lebih istimewa. Hatur nuhun, salam baktos," tutupnya.
Postingan tersebut pun disambut ramai para pendukung Dedi Mulyadi.
Doa dan dukungan pun ramai dituliskan dalam kolom komentar.
Mereka pun berharap agar Bima Arya dapat mendampingi Dedi Mulyadi dalam kontestasi Pilkada Jabar 2024.
Mengingat, Dedi Mulyadi seringkali menyebut nama Bima Arya yang dinilai sebagai 'kode keras' sosok Cawagub Jabar dari KIM dalam Pilkada Jabar 2024.
Bima Arya Ikut Arahan Pimpinan
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto urung mencalonkan diri pada Pilkada Jawa Barat 2024.
Pasalnya, PAN yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) telah sepakat mengusung mantan Bupati Purwakarta yang juga politikus Partai Golkar, Dedi Mulyadi, sebagai bakal calon gubernur.
"Dua hari lalu, saya menghadiri pertemuan. Dalam pertemuan itu, Pak Ketum (Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan) menyampaikan keputusan bahwa PAN sebagai anggota KIM mendukung penuh pencalonan Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur Jabar," ungkap Bima dikutip dari Kompas.com pada Rabu (7/8/2024).
Kendati demikian, Bima mengaku akan tetap mendukung keputusan partainya mengusung Dedi.
"Karena itu saya sampaikan akan mendukung keputusan pimpinan partai, apa pun itu," ujarnya.
Bima mengaku tak tahu menahu sosok yang bakal mendampingi Dedi pada Pilkada Jabar 2024.
Namun, para petinggi partai anggota KIM mengisyaratkan sosok calon wakil gubernur yang akan dipasangkan dengan Dedi berasal dari Partai Golkar.
"Dengan siapa pun Kang Dedi berpasangan, Insya Allah kita akan tetap dukung. Saat ini menurut informasi Kang Dedi akan berpasangan dengan kader dari Golkar," tambah Bima.
Adapun nama Bima Arya sebelumnya direkomendasikan oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan untuk Pilkada Jawa Barat.
Selain Bima, PAN juga menyodorkan nama kadernya, Desi Ratnasari.
Merespons rekomendasi tersebut, Bima menyampaikan ucapan terima kasih ke semua pihak yang telah mendukungnya.
"Kalau keputusan Rakerwil PAN calonnya gubernur Dessy atau Bima Arya," ujar pria yang akrab disapa Zulhas itu usai kegiatan Rakerwil PAN Jabar di Trans Luxury Hotel, Kota Bandung pada Sabtu (15/6/1024).
Disinggung wancana duet antara Dedi Mulyadi dan Bima Arya, Zulhas sapaan akrabnya pun merestui pasangan tersebut.
"Kan harus ada koalisi," ujar dia.
Wacana Dedi-Bima di Pilkada Jabar
Wacana pencalonan pasangan Dedi Mulyadi dan Bima Arya dalam Pilkada Jawa Barat 2024 sebelumnya disinggung oleh Zulhas.
Hanya saja, ketika itu Zulhas mengatakan komposisi pasangan adalah Bima Arya sebagai calon Gubernur dan Dedi Mulyadi sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar).
"Ya, tentu kami harapkan nanti Bima Arya-Dedi Mulyadi. Kalau maju kan mesti menang ya. Bima Arya-Dedi Mulyadi Insya Allah ya, masih berproses," kata pria yang akrab disapa Zulhas pada Sabtu (15/6/2024).
Terkait hal tersebut, Ketua DPD Partai Gerindra Jabar, Brigadir Jenderal TNI (Purn) Taufik Hidayat mengaku belum mengetahui perihal pemasangan Dedi Mulyadi dengan Bima Arya.
"Saya belum tahu itu, nanti dari pusat. Saya pribadi belum mendengar itu. Nanti akan ditentukan oleh Ketua Umum (Gerindra), Pak Prabowo," ucap Taufik dikutip dari Kompas.com.
Sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, partai politik di Koalisi Indonesia Maju (KIM) telah membicarakan wacana pengusungan Dedi Mulyadi-Bima Arya pada Pilkada Jabar mendatang.
"Kami juga sedang melakukan survei sambil menunggu pendaftaran (Pilkada) bulan Agustus. Tentunya survei ini dan penguatan di bawah akan terus dilakukan," tandasnya.
Hasil Survei SMRC Pilkada Jawa Barat 2024
Berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Dedi Mulyadi menjadi salah satu sosok dengan elektabilitas tertinggi di Pilkada Jabar 2024.
Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irvani menyampaikan, elektabilitas mantan Bupati Purwakarta itu hanya kalah dari Mantan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
"Kelihatannya hanya ada dua nama yang cukup menonjol, pertama Ridwan Kamil dengan elektabilitas 25,2 persen, kemudian di posisi kedua ada Dedi Mulyadi," papar Deni, Jumat (7/6/2024).
Dalam jajak pendapat yang dilakukan SMRC kepada 810 orang warga Jabar pada 27 Mei -2 Juni 2024 itu, elektabilitas Dedi Mulyadi mencapai 16,3 persen.
"Setelah dua nama itu, kami tidak melihat ada nama yang cukup menonjol," ungkapnya.
Di bawah Dedi Mulyadi, ada nama eks Wali Kota Bogor, Bima Arya, dengan elektabilitas 1,3 persen, dan mantan Wakil Gubernur Jabar, Dedi Mizwar, dengan elektabilitas 0,9 persen.
"Nama-nama lain ada banyak sekali disebut tetapi angkanya di bawah 0,9 persen," pungkasnya.
Peluang Dedi Mulyadi Dalam Pilkada Jawa Barat 2024
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menyebut bahwa faktor calon wakil gubernur (cawagub) penting apabila Koalisi Indonesia Maju (KIM) memutuskan untuk mengusung Dedi Mulyadi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2024. Adi lantas menyebut sejumlah nama potensial yang bisa diusung KIM mendamping Dedi Mulyadi pada Pilkada Jawa Barat (Jabar). Di antaranya, mantan Wali Kota Bogor Bima Arya dan anggota DPR RI Desy Ratnasari. Diketahui, keduanya kader Partai Amanat Nasional (PAN). Menurut Adi, KIM memang tidak memiliki pilihan lain apabila ingin mengusung sosok dari internal KIM. Mengingat, Dedi Mulyadi juga butuh sokongan cawagub dengan modal elektabilitas dan popularitas yang baik. "Tidak ada pilhan lain, calon wakil Dedi Mulyadi harus punya nama besar minimal sebagai bekal meningkatkan elektabilitas. Dengan asumsi, Dedi Mulyadi mau mencari wakil dari KIM,” kata Adi kepada Kompas.com, Minggu (4/8/2024).
Namun, dia mengatakan, pilihan akan semakin banyak jika KIM ingin mengusung nama di luar koalisi mereka.
“Kecuali mau juga dengan calon wakil dari non KIM. Opsinya bisa banyak, bisa Ilham Habibi, bisa dari PKS (Partai Keadilan Sejahtera), PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) atau PKB (Partai Kebangkitan Bangsa),” ujar Adi.
Namun, dia mengingatkan bahwa pilihan ada di tangan partai-partai yang tergabung dalam KIM.
Sebagaimana diketahui, Ketua Umum Partai Golkar mengatakan partainya mendukung kader Partai Gerindra Dedi Mulyadi pada Pilkada Jabar 2024.
Keputusan itu disampaikan Airlangga saat berbicara tentang pertemuan dengan Dedi Mulyadi dan elite Partai Gerindra bersama pengurus Partai Golkar lainnya.
"Kita sudah perkembangan tadi pertemuan di Jawa Barat antara Partai Golkar, DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Partai Golkar, dan juga DPD Gerindra. Kemudian ada juga pertemuan antara calon gubernur Jawa Barat, saudara Dedi Mulyadi dengan pengurus Golkar juga antara lain Wakil Ketua (DPRD Jabar) Pak Ade Ginanjar, jadi pembicaraan sudah sampai sana," kata Airlangga ditemui di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2024).
Namun, belum ada pernyataan resmi dari KIM terkait dukungan pada Dedi Mulyadi sebagai bakal calon gubernur (cagub) pada Pilkada Jabar 2024.
PAN usulkan Bima Arya dan Desy Ratnasari Jadi Cawagub Jabar
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno mengungkapkan bahwa partainya mengusulkan nama Bima Arya dan Desy Ratnasari sebagai bakal cawagub pada Pilkada Jabar.
"Kita berharap para cagub yang sudah ditunjuk dan akan ditunjuk, khusus Jakarta kalau belum ditunjuk, kita akan bersama-sama dan bisa mengusung kader PAN,” kata Eddy saat ditemui usai acara Milad ke-26 Partai Bulan Bintang (PBB) di Jakarta pada Sabtu (3/8/2024), dikutip dari Antaranews.
“Di Jawa Barat, Kang Bima Arya, wali kota dua periode berhasil di Bogor. Teh Desy Ratnasari elektabilitasnya juga tidak kecil, anggota DPR RI tiga periode,” ujarnya lagi.
PAN, menurut dia, menawarkan kader yang berbobot dan bisa mendongkrak elektoral cagub yang telah diusung oleh partai di KIM, Dedi Mulyadi pada Pilkada Jabar.
“Kami membawa kader yang berbobot yang bisa juga mendongkrak elektoral cagub Pak Dedi Mulyadi yang sudah ditunjuk oleh Partai Golkar dan Gerindra,” katanya.
Kendati demikian, Eddy mengaku tidak jemawa karena partai yang mengusulkan nama cawagub di kalangan KIM bukan hanya PAN.
“Kita akan bersama-sama berembuk karena teman-teman yang sudah mengajukan nama-nama tidak hanya PAN saja. Ada Golkar juga mengajukan Pak Jusuf Hamka. Ada juga usulan dari teman-teman lain untuk mendorong Mas Kaesang (Pangarep) di Jakarta,” katanya.
Lebih lanjut, Eddy mengatakan, para ketua umum partai yang tergabung di KIM bakal menentukan bakal cawagub yang akan diusung pada Pilkada Jabar dan Jakarta.
Nama-nama di survei Litbang Kompas
Selain Dedi Mulyadi dan eks Gubernur Jabar Ridwan Kamil, sejumlah nama muncul dalam survei Litbang Kompas periode Juni 2024.
Meskipun, elektabilitasnya terbilang cukup rendah, yakni kurang lebih satu persen.
Sebut saja, Bima Arya yang memeroleh 1,6 persen dari hasil survei yang dilakukan pada 15-20 Juni 2024, dengan melibatkan sebanyak 500 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Barat.
Kemudian, ada Atalia Praratya. Istri Ridwan Kamil ini juga memeroleh 1,6 persen dalam survei Litbang Kompas yang dilakukan melalui wawancara tatap muka dan didanai sepenuhnya oleh Harian Kompas.
Sementara itu, Desy Ratnasari hanya memeroleh 0,8 persen atau berada di bawah Presiden PKS yang mendapatkan 1 persen.
Berikut perolehan lengkap survei Litbang Kompas terkait elektabilitas calon gubernur rujukan publik Jawa Barat sebagaimana dikutip dari Kompas.id pada 17 Juli 2024:
- Ridwan Kamil 36,6 persen
- Dedi Mulyadi 12,2 persen
- Bima Arya 1,6 persen
- Atalia Praratya 1,6 persen
- Ahmad Syaikhu 1 persen
- Desy Ratnasari 0,8 persen
- Dedy Mizwar 0,8 persen
- Alfiansyah Komeng 0,8 persen
- Lainnya 3,6 persen
- Tidak tahu/tidak menjawab 41 persen.
Margin of error survei lebih kurang 4,38 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Jerome Polin Marah Lihat Driver Ojol Dilindas Rantis Brimob: Sudah saatnya Kita Melawan |
![]() |
---|
Rismon Serang Jokowi, Sebut Pemimpin Maling yang Memperkaya Kaesang dan Gibran |
![]() |
---|
Rismon Lantang Sebut Jokowi Pemimpin Maling: Menteri Siapa yang Antar Duit Tiap Minggu ke Gibran? |
![]() |
---|
Viral Pegawai Pertamina Bongkar Trik Agar Isi Bensin Tak Dicurangi, Caranya Sederhana |
![]() |
---|
Dr Tifa Ungkap 4 Kebohongan dari Pernyataan Rektor UGM yang Sebut Jokowi Sarjana Muda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.