Misteri Muatan Pesawat Militer Rusia di Iran Usai Kematian Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh
Usai kematian pimpinan Hamas Ismail Haniyeh, tiba-tiba saja pesawat militer Rusia mendarat di Teheran, Iran.
WARTAKOTALIVE.COM - Usai kematian pimpinan Hamas Ismail Haniyeh, tiba-tiba saja pesawat militer Rusia mendarat di Teheran, Iran.
Diketahui Ismail Haniyeh diduga dibunuh Israel di wilayah Iran. Peristiwa tersebut membuat Iran meradang dan memberi ancaman akan membalas hal serupa.
Usai ancaman Iran, pada Jumat pukul 13.16 waktu setempat, pesawat militer Rusia Gelix Airlines’ Ilyushin IL-76TD, yang ditetapkan sebagai GLX9810, mendarat di Bandara Internasional Imam Khomeini.
Pada hari Jumat pukul 13.16 waktu setempat, Gelix Airlines’ Ilyushin IL-76TD, yang ditetapkan sebagai GLX9810, terpantau radar penerbangan mendarat di Bandara Internasional Imam Khomeini setelah berangkat dari Bandara Internasional Vnukovo Moskow pagi itu juga.
Namun yang belum dapat dikonfirmasi adalah isi dan tujuan kargo tersebut.
Terlebih situasi di Asia Barat sedang bergejolak setelah serangkaian peristiwa kekerasan di wilayah tersebut, dan juga deklarasi balas dendam Iran menyusul pembunuhan kepala politik Hamas Ismail Haniye di Teheran dua hari yang lalu.
Asal usul penerbangan dan muatannya telah memicu kecurigaan bahwa Rusia mungkin memasok senjata ke Iran.
Di tengah situasi yang bergejolak ini, kedatangan GLX9810’ di Teheran dipandang oleh banyak orang sebagai potensi pengiriman senjata dari Rusia ke Iran.
Pesawat IL-76TD, model transportasi militer berat, dimiliki oleh Gelix Airlines, sebuah perusahaan Rusia yang dikenal karena keterlibatannya dalam logistik militer.
Pesawat spesifik yang terdaftar sebagai RA-76360 ini memiliki sejarah membawa kargo strategis, khususnya antara India dan Armenia.
Awal tahun ini, pesawat yang sama dilaporkan telah melakukan beberapa perjalanan antara Nashik, India, dan Yerevan, Armenia.
Moskow, yang memiliki hubungan kuat dengan Teheran, baru-baru ini mengutuk pembunuhan itu, memperingatkan dampak parah bagi wilayah tersebut.
“Jelas bahwa penyelenggara pembunuhan politik ini menyadari sepenuhnya konsekuensi serius dari tindakan yang mengancam ini bagi seluruh wilayah. Tidak ada keraguan bahwa pembunuhan Haniyeh akan mempunyai dampak yang sangat negatif terhadap jalannya kontak tidak langsung antara Hamas dan rezim Israel, dalam kerangka yang disepakati persyaratan gencatan senjata yang dapat diterima bersama di Jalur Gaza,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.
Baca juga: Petinggi Hamas Tewas, Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina Demo di Depan Kedubes AS
Sementara itu, sebelum wafat pemimpin Hamas Ismail Haniyeh kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ruhollah Ali Khamenei sempat menyampaikan kutipan sebuah ayat Al Quran tentang kehidupan, kematian, keabadian, dan ketahanan.
"Allah-lah yang menghidupkan dan mematikan. Dan Allah Maha Mengetahui segala tindakan... 'Jika seorang pemimpin pergi, pemimpin yang lain akan muncul'," kata Haniyeh dalam bahasa Arab.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.