Berita Jakarta

Menengok Koleksi Golok Sembelih H Junaedi di Rawa Belong Jakbar, Tenar Berkat Medsos

Kawasan Rawa Belong, Jakarta Barat, sangat melegenda sebagai budaya Betawi. Di sana ada perajin golok sembelih yang tenar, H Junaedi.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Valentino Verry
warta kota/nuril yatul
H Junaedi, perajin golok sembelih di Rawa Belong, Jakarta Barat, kini sangat dikenal. Popularitasnya berkibar sejak mempromosikan lewat medsos. 

"Ketika belum dinaikkan di medsos, sempat tawakul (merenung), kira-kira kalau mau dimasukkan ke medsos gimana nih, ada manfaatnya atau justru lebih banyak mudarat (buruknya)," kata Junaedi.

"Ternyata setelah dipikir-pikur untuk tujuan kebaikan dan memudahkan orang dalam beribadah, terutama dalam penyembelihan (hewan qurban), bismillah," imbuhnya.

Berkat niat tulus nan bersih tersebut, kini penjualan golok sembelih Rawa Belong telah meluas hingga ke seluruh penjuru Nusantara.

Bahkan, Junaedi berhasil memperkenalkan golok Rawa Belong hingga keluar negeri, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan lain-lain.

"Mereka tuh datang ke mari (ke rumah) cari alamat, ketemu, dan mereka ke mari. Mereka (beli) lebih condong untuk pemakaian ketika qurban," jelas Junaedi.

"Jadi mereka dari Malaysia, Brunei, ke mari (ke rumah) nyari khusus buat golok-golok sembelih gitu," imbuhnya.

Adapun kota-kota lain di Indonesia yang sudah banyak menjadi lokasi pengiriman golok Rawa Belong seperti pulau Jawa, Papua, Sulawesi, Kalimantan, hingga Sumatera.

Menurut Junaedi, mereka jauh-jauh datang mencari golok buatannya karena kualitasnya.

Di mana, Junaedi kerap membuat golok dengan bahan berkualitas, mulai dari pemilihan baja untuk diasah, sarung yang terbuat dari kayu padat, hingga gagang golok yang kerap memakai tanduk kerbau.

Adapun harga golok yang dibanderol Junaedi bervariasi, tergantung pada jenis bahan yang digunakannya.

"Kalau yang biasa dijual Rp 800.000 - Rp 1 juta, tergantung kualitas bahannya. Dan juga bahan sarung-sarungnya. Bahan kayunya, ataupun bahan gagangnya," kata Junaedi.

"Dan biasanya yang lebih mahal itu full tanduk. Full tanduk hitam kisaran Rp
2,5 juta sampai Rp 3 juta. Dan full tanduk bule boleh kisaran Rp 4 juta sampai Rp 5 juta, bisa juga lebih," pungkas dia.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved