Pilkada Jakarta

NasDem Bisa Batal Dukung Anies di Pilkada Jakarta, Pengamat Sebut Tak Ada yang Gratis di Politik

Ahmad Sahroni mengatakan kemungkinan Anies Baswedan batal mendaftarkan diri di Pilkada Jakarta 2024 meski sudah dapat rekomendasi.

Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti
Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menanggapi omongan Ahmad Sahroni Bendahara Partai NasDem tak mau 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni mengatakan mengenai kemungkinan Anies Baswedan tak jadi didaftarkan di pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta 2024, meski telah mendapat rekomendasi dari partainya.

Sahroni mengatakan, akhir pendaftaran bakal calon 26 Agustus 2024.

Masih ada waktu satu bulan dinamika politik bisa berubah.

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, mengomentari pernyataan Ahmad Sahroni.

Dia menilai tak ada dukungan yang gratis, meski sebelumnya NasDem mengumumkan mendukung Anies untuk berkontestasi di Jakarta.

"Dukungan itu tidak ada yang gratis, no free lunch dan tidak ada yang ikhlas walaupun memang NasDem seminggu yang lalu mengatakan dukungannya kepada Anies untuk maju tanpa katakanlah mengusulkan calon wakil gubernurnya," ucap Ujang, Kamis (1/8/2024).

Baca juga: Anies Baswedan Mengaku Sering Curhat ke Ahok, Hal Ini yang Dibahas

"Tetapi sekali lagi di politik itu tidak ada yang gratis, tidak ada yang ikhlas, semua tentu berbalut kepada kepentingan," imbuhnya.

Ujang menuturkan, dalam konteks yang disampaikan Sahroni, bisa jadi Anies melakukan tindakan yang melebihi batas (offside).

Seperti, Anies dianggap tidak memberikan laporan kepada NasDem setelah diberikan dukungan tersebut.

Ujang mengklaim, Sahroni tak akan mengungkapkan pernyataan tersebut apabila tak ada perintah dari partai.

"Bisa jadi dalam konteks pernyataannya Pak Sahroni tersebut mungkin, ya, Anies dianggap offside gitu. Anies dianggap, ya, tidak lapor atau berjalan sendiri tanpa komunikasi misalkan dengan NasDem itu bisa terjadi sehingga tidak ada asap, tidak ada api," ucap dia.

"Tidak ada pernyataan Sahroni kalau tidak ada mohon maaf, ya, perintah dari partai untuk mengatakan itu," imbuhnya.

Dia meyakini apa yang disampaikan Sahroni merupakan sikap dari Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.

Kemudian segala situasi pada Pilkada Jakarta, jelas Ujang, sampai pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) nanti masih dinamis.

"Saya meyakini seperti itu, ya, sikap partai dan tidak ada yang salah dari pernyataannya Sahroni tersebut. Kenapa? Ya, semuanya memang masih dinamis, semua apa pun bisa terjadi, ya, dalam politik di detik-detik akhir bisa mencalonkan bisa juga tidak," ucap dia.

"Dan itu adalah sebenarnya format umum dalam konteks koalisi di Indonesia. Semua tidak ada yang pasti dalam konteks sebelum didaftarkan di KPU nanti di 27 hingga 29 Agustus (2024)," tutup dia.(m27)

Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News

Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved