Berita Jakarta

Ketua RW 05 Jembatan Lima Jakbar Terancam Dipecat karena Tak Kunjung Klarifikasi soal Ijazah Palsu

Pihaknya juga akan bersurat kepada pihak Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 05 untuk klarifikasi terkait keabsahan dokumen ijazah tersebu

Penulis: Nurmahadi | Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
Ijazah milik RW 05 Kel Jembatan Lima diduga palsu , Sabtu (27/7/2024). 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah


WARTAKOTALIVE.COM, TAMBORA — Kasus dugaan ijazah palsu milik MA selaku Ketua RW 05 Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat yang dibongkar PPSU bernama Zainal Arifin masih bergulir hingga saat ini.

Pasalnya, hingga kini MA masih belum memberikan klarifikasi apapun kepada pihak Kelurahan meski pada Senin (29/7/2024) lalu, lurah sudah memanggilnya.


Bahkan, Warta Kota sudah mencoba menghubungi MA lewat telepon dan mendatanginya langsung ke rumahnya, namun tidak ada jawaban yang diterima kami.

Terkait hal itu, Camat Tambora Holi Suasanto menyebut jika pihaknya melalui lurah sudah memanggil MA selaku Ketua RW 05 Jembatan Lima.

Namun, tidak ada pula klarifikasi yang diterima pihak kecamatan.

"Lurah sudah sampaikan perihal masalah tersebut. Dari pihak Ketua RW belum ada klarifikasi terkait masalah tersebut," kata Holi saat dihubungi, Selasa (30/7/2024).

Oleh karena itu, Holi menyebut jika pihaknya bakal mengumpulkan seluruh pengurus RW 05 beserta para RT-nya untuk menyampaikan masalah dugaan ijazah palsu ini.

Selain itu, pihaknya juga akan bersurat kepada pihak Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 05 untuk klarifikasi terkait keabsahan dokumen ijazah tersebut.

"Jika memang ditemukan ketidaksesuaian ijazah yang dimiliki oleh Ketua RW 05 dengan produk ijazah PKBM negeri 05, maka sesuai pergub RT RW nomor 22 tahun 2022, kepengurusan Ketua RW akan dipangku oleh Sekretaris RW," pungkas dia.

Sebelumnya diberitakan, seorang PPSU bernama Zainal Arifin membongkar dugaan ijazah palsu yang diduga dipakai MA selaku Ketua RW 05 Jembatan Lima.

Menurut Zainal, semua itu bermula dari dirinya yang kerap mendukung lawan MA saat pemilihan Ketua RW dan pilihan Zainal selalu menang.

"Sebelum tahun 2015, itu kan ada pemilihan RW. Saya ngedukung lawan musuhnya MA, menang lawan musuhnya. MA kalah," kata Zainal.

"Di tahun berikutnya, ada lawan musuhnya lagi. Saya ngedukung lawan MA lagi, menang lagi lawannya. Di situ dia benci sama saya. Dan di tahun 2015, dia ada mau perpanjang kontrak PPSU. Saya diintimidasi, lurah diintimidasi," imbuhnya.

Puncaknya, lanjut Zainal, ia dipanggil pihak Lurah dan ditanyai apakah dirinya masuk PPSU karena menyogok atau tidak.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved