Gaya Hidup

Supaya Anak Lebih Mudah Beradaptasi dengan Lingkungan, Ajari Kemampuan Memahami Emosinya

Tidak semua orang mampu mengekspresikan emosi dan perasaan yang sedang dirasakan, baik orang dewasa apalagi anak-anak yang kemampuan kognitifnya.

Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
istimewa/Teman Bumil
Penyanyi dan pemain sinetron Ussy Susilawati, Sabtu (27/7/2024). Sebagai ibu, Ussy harus memahami perjalanan tumbuh kembang buah hati, termasuk perkembangan emosi. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tidak semua orang mampu mengekspresikan emosi dan perasaan yang sedang dirasakan, baik orang dewasa apalagi anak-anak yang kemampuan kognitifnya belum sempurna.

Sehingga seringkali emosi itu mengendap dan bisa 'meledak' di waktu dan tempat yang tak terduga.

Ayoe Sutomo MPsi, Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga, menjelaskan, emosi sering disamakan dengan perasaan. 

Baca juga: Marak Anak-anak Naik Sepeda Listrik, Pengamat Transportasi Malah Waswas

Padahal keduanya adalah hal yang berbeda, meskipun memiliki keterkaitan.

Anak-anak sudah memiliki emosi sejak ia dilahirkan, bahkan sejak 0 bulan. 

Enam emosi dasar adalah senang, marah, sedih, takut, terkejut, dan jijik.

Baca juga: Psikolog Ingatkan Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran Harus Perhatikan Tumbuh Kembang Anak

"Hanya saja saat bayi, belum terlalu mahir mengeskpresikannya, masuk usia 2-3 tahun, emosinya mulai lebih kompleks," kata Ayoe Sutomo saat peluncuran Serial Buku Cerita Anak di ajang Mums Festival 2024, Sabtu (27/7/2024).

Begitu pula dalam cara mengeskpresikan emosi, sudah  lebih berkembang.

Selain karena perkembangan kognitifnya, juga sudah dapat banyak input dan paparan dari lingkungan.

Baca juga: Peringati Hari Anak Nasional, Masa Depan Generasi Muda Indonesia Menjadi Hal Penting

"Perkembangan bahasa juga sudah berkembang, sudah bisa bicara sehingga mengekspresikan emosinya sudah lebih kompleks, tidak hanya menangis seperti saat bayi," kata Ayoe Sutomo.

Menurut Ayoe,  anak-anak harus dikenalkan dengan emosi sejak kecil.

"Anak yang memahami emosinya akan lebih mampu untuk mengendalikan cara mengekspresikannya serta memiliki kepekaan terhadap perasaan orang lain. Karena dengan kemampuan ini anak dapat lebih mudah beradaptasi," jelasnya.

Baca juga: Selamat! Denny Sumargo dan Olivia Allan Dikaruniai Anak Pertama, Ini Jenis Kelamin dan Nama Bayinya

Serial buku cerita Teman Bumil ini penuh strategi praktis dalam mengajarkan anak mengenal dan mengelola perasaan marah dengan lebih baik.

"Jadi sudah sangat tepat kalau Teman Bumil mengambil emosi ini untuk tema buku cerita," ujar Ayoe Sutomo.

Rencananya akan ada 4 judul buku dalam seri cerita anak. 

Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Diyakini jadi Momentum Perbaikan Gizi Anak Indonesia

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved