Terapkan Prinsip Kehati-hatian, Tim Prabowo Pastikan Komitmen Disiplin dan Pruden Kelola Fiskal

Pemerintahan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto dipastikan memiliki komitmen untuk disiplin dan pruden dalam mengelola fiskal kedepannya.

Wartakotalive.com/ Rafzanjani Simanjorang
Ketua Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pemerintahan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto dipastikan memiliki komitmen untuk disiplin dan pruden dalam mengelola fiskal. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintahan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto dipastikan memiliki komitmen untuk disiplin dan pruden dalam mengelola fiskal.

Hal itu diungkapkan Ketua Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad dimana pihaknya akan menjaga batasan defisit APBN 2025 sebesar 3 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Dasco juga memastikan rasio utang terhadap PDB dalam APBN 2025 akan tetap di level yang telah di jaga selama ini, yakni di kisaran 30 % .

"Pemerintah tetap teguh pada komitmennya terhadap pengelolaan fiskal yang berkelanjutan dan hati-hati," kata Dasco berdasarkan keterangan, Kamis (11/7/2024).

Pemerintahan ke depan memiliki tiga tujuan utama terhadap pengelolaan fiskal, yaitu menaati praktik kehati-hatian dengan membatasi defisit sebesar 3,0 % serta mempertahankan rasio utang terhadap PDB dalam status quo.

“Dan melanjutkan disiplin fiskal yang telah ditetapkan pada masa pemerintahan Jokowi,” jelasnya.

Dasco mengatakan komitmen terhadap disiplin fiskal ini akan dijaga oleh pemerintahan Prabowo lantaran pentingnya investasi sektor swasta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Yakini Mampu Realisasi Program Kerja Prabowo, Warga Serang Dukung Andra Soni di Pilgub Banten 2024

Adapun menurutnya pemerintah ke depan akan fokus pada penciptaan lapangan kerja untuk merangsang pertumbuhan dan menghasilkan dolar untuk membiayai pertumbuhan ekonomi.

“Menumbuhkan lingkungan kebijakan yang sehat dan pro-bisnis sangatlah penting," kata dia.

Pernyataan Dasco tersebut senada dengan adik kandung Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo saat wawancara di London kepada Financial Times. 

Menurutnya pemerintahan ke depan nanti tidak akan menaikkan utang tanpa menaikkan pendapatan negara.

Ia juga yakin Indonesia dapat mempertahankan peringkat peringkat investasi jika pemerintah meningkatkan pendapatan negara.

“Kami tidak ingin menaikkan tingkat utang tanpa meningkatkan pendapatan,” kata Hashim.

Sebelumnya, pada bulan lalu, Juni, anggota tim gugus tugas bidang keuangan Prabowo-Gibran, Thomas Djiwandono atau Tommy Djiwandono juga telah mengatakan hal serupa bahwa Prabowo tidak akan meningkatkan rasio utang negara hingga 50?ri produk domestik bruto (PDB).

"Kami sama sekali tidak membicarakan target utang terhadap PDB. Ini bukan rencana kebijakan yang resmi," kata Thomas.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved