Kesehatan
Hati-hati Bila Sering Sakit Kepala Hebat hingga Penglihatan Kabur, Gejala Alami Aneurisma Otak
Penyakit stroke selain menimbulkan kematian mendadak, bila survive bisa menyebabkan kecacatan, terutama stroke karena perdarahan di otak.
Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Stroke merupakan pembunuh nomer dua di di Indonesia, dan di bidang saraf, stroke penyakit kedua terbanyak setelah cedera kepala dan tumor otak.
Stroke selain menimbulkan kematian mendadak, bila survive bisa menyebabkan kecacatan, terutama stroke karena perdarahan di otak.
Salah satu pemicunya adalah kelainan darah di otak seperti aneurisma.
Baca juga: Ibu Alami Stroke dan Infeksi Paru-paru, Aldi Taher Titip Doa ke Raffi Ahmad yang Sedang Ibadah Haji
Aneurisma otak adalah suatu kondisi di mana terjadi pelebaran abnormal pada dinding pembuluh darah di otak.
Bentuknya menyerupai balon yang menggembung keluar dari arteri.
Kondisi ini bisa sangat berbahaya jika aneurisma tersebut pecah, karena dapat menyebabkan perdarahan di dalam otak yang berpotensi fatal.
Baca juga: Risiko Stroke Meningkat pada Kaum Muda, Obesitas dan Tekanan Darah Tinggi Jadi Salah Satu Penyebab
dr Muhammad Kusdiansah, dokter Bedah Saraf dari RS PON, menjelaskan, aneurisma otak sering kali tidak menunjukkan gejala sampai terjadi pembesaran yang cukup signifikan atau pecah.
Gejala yang mungkin muncul sebelum pecah termasuk sakit kepala parah, penglihatan kabur atau ganda, nyeri di sekitar mata, atau gangguan saraf lainnya.
"Jika aneurisma pecah, gejalanya bisa berupa sakit kepala tiba-tiba yang sangat hebat, mual, muntah, leher kaku, kehilangan kesadaran, atau bahkan kematian," kata Kusdiansah disela workshop Teknologi Clipping untuk Penanganan Aneurisma Otak di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON), Sabtu (29/6/2024).
Baca juga: 10 Besar Penyakit yang Diderita Pasien, Stroke Kini Mampu Ditangani dengan Cerebrobascular
Faktor risiko mengalami Aneurisma yakni hipertensi dan perokok.
Menurut data dari Brain Aneurysm Foundation, 1 dari 50 orang memiliki aneurisma yang belum pecah, setiap 18 menit 1 aneurysma pecah dan sekitar 500.000 orang meninggal setiap tahun akibat aneurisma otak.
Bila sudah terdeteksi mengalami aneurisma dilakukan operasi Clipping untuk mencegah pecah.
Baca juga: Ini Penjelasan Pakar mengapa Hipertensi Memicu Terjadinya Gagal Jantung dan Stroke
dr Kusdiansah, menjelaskan, operasi clipping adalah prosedur atau metode utama untuk mengatasi aneurisma otak.
Prosedur operasi clipping bertujuan untuk menghentikan aliran darah ke aneurisma, sehingga mencegah pecahnya aneurisma di masa depan, atau pecah kembali setelah mengalami pendarahan otak.
Pada prosedur ini dokter bedah saraf akan membuat sayatan di kulit kepala dan membuka sebagian kecil tulang tengkorak untuk mengakses otak.
Baca juga: Pasien Stroke Harus Segera Ditangani, Waktunya Tidak Lebih dari 4,5 Jam, Ini Alasannya
Bangun Jejaring Klinis Nasional, RS Medistra Gelar Edukasi dan Diskusi Ilmiah Tenaga Medis |
![]() |
---|
Optik Tunggal Buka Layanan Perawatan Mata Anak Pertama di Asia Tenggara |
![]() |
---|
Brawijaya Hospital Kenalkan Layanan Terbaru, Ada Brave Heart dan Regenerative Medicine |
![]() |
---|
Bantu Penderita Kecacatan, Ciputra Hospital CitraGarden City Buka Layanan Prosthetics dan Orthotics |
![]() |
---|
Kebocoran Ginjal Sering Tak Disadari, Orang Tua Perlu Rutin Cek Urine Anak Setiap Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.